Akanksha Arora Deklarasikan Diri Maju di Pemilihan Sekjen PBB

Rabu, 14 April 2021 18:30 WIB

Akanksha Arora mendeklarasikan diri bakal maju di pemilihan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Foto: Instagram

TEMPO.CO, - Akanksha Arora, seorang wanita 34 tahun, mendeklarasikan diri bakal maju di pemilihan Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Jika sukses ia akan menjadi wanita pertama dan termuda yang memimpin organisasi itu.

Arora mengatakan keinginannya menjadi pemimpin PBB karena merasa organisasi itu mengecewakan banyak orang yang seharusnya mendapat bantuan. Satu-satunya cara untuk mengubahnya, menurut dia, dengan menduduki kursi pimpinan.

“Musuh terbesar PBB adalah ketidakmampuannya sendiri untuk menyampaikan. Pengambilan keputusan bukanlah masalahnya. Implementasinya yang gagal," katanya dikutip dari Aljazeera, Rabu, 14 April 2021.

Namun Arora harus berjuang keras untuk bisa menjadi Sekjen PBB. Pasalnya dia tidak memiliki pengalaman diplomatik. Ia baru bergabung dengan PBB pada 2016 sebagai auditor.

Hal ini dapat menggangu dia untuk menggalang dukungan dari negara-negara anggota demi menjadi Sekjen PBB. Sebagai perbandingan, saat ini Sekjen PBB dijabat oleh Antonio Guterres yang berusia 71 tahun dan memiliki segudang pengalaman diplomatik.

Advertising
Advertising

Arora mengakui kekurangannya ini. Dia percaya diplomasi tidak dipelajari dan dikuasai di ruang konferensi dan pertemuan politik saja.

Bila terpilih, Arora menjadikan krisis pengungsi sebagai prioritas utamanya. "Saya membayangkan PBB menjadi penjaga bagi para pengungsi," ucap dia.

Menurut badan pengungsi PBB, UNHCR, setidaknya 79,5 juta orang di seluruh dunia terpaksa meninggalkan rumah mereka. Di antara mereka ada hampir 46 juta pengungsi dan hampir 26 juta orang berusia di bawah 18 tahun.

“PBB memiliki tanggung jawab untuk memprioritaskan diskusi seputar pengungsi. Dan untuk menekankan bahwa kita tidak dapat membiarkan para pengungsi ini tinggal di kamp selama satu dekade. Itu penguncian 10 tahun," tuturnya.

PBB tidak pernah memilih sekretaris jenderal wanita. Dalam pemilu terakhir lima tahun lalu, tujuh dari 13 kandidat yang dicalonkan adalah perempuan.

Arora merasa ini saatnya kaum hawa menunjukkan kepada dunia apa yang dapat dicapai oleh kepemimpinan perempuan. “Kami terlambat 75 tahun untuk memiliki ketua perempuan. Pencalonan ini bukan hanya ujian kemampuan saya tapi juga bagi PBB. Apakah mereka benar-benar percaya pada kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan," katanya.

Baca juga: Utusan Khusus PBB untuk Myanmar Mau Bujuk Jenderal Junta untuk Selesaikan Krisis

Sumber: ALJAZEERA

Berita terkait

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

1 hari lalu

PBB: Bantuan ke Gaza Tak Boleh Jadi Alasan Israel Serang Rafah

Serangan darat Israel ke Rafah berpotensi memperparah penderitaan ratusan ribu warga Palestina yang terpaksa mengungsi ke kota tersebut

Baca Selengkapnya

Sekjen PBB Serukan Dunia Cegah Israel Jalani Operasi Militer di Rafah

1 hari lalu

Sekjen PBB Serukan Dunia Cegah Israel Jalani Operasi Militer di Rafah

Sekjen PBB Antonio Guterres menyeru kepada "mereka yang memiliki pengaruh atas Israel" untuk mencegah jatuhnya korban sipil di Rafah

Baca Selengkapnya

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

1 hari lalu

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

Meksiko sebelumnya telah mengajukan banding ke ICJ untuk memberikan sanksi kepada Ekuador karena menyerbu kedutaan besarnya di Quito.

Baca Selengkapnya

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

2 hari lalu

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

Mahkamah Agung Indonesia saat ini memiliki representasi perempuan tertinggi di antara lembaga penegak hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Indonesia Dorong Penetapan Hari Danau Sedunia di World Water Forum Ke-10 Bali

3 hari lalu

Indonesia Dorong Penetapan Hari Danau Sedunia di World Water Forum Ke-10 Bali

Penetapan Hari Danau Sedunia menjadi satu dari empat poin usulan yang dibawa Indonesia untuk diangkat menjadi resolusi PBB.

Baca Selengkapnya

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

3 hari lalu

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

Parlemen Arab menyerukan investigasi internasional independen menyusul penemuan kuburan massal di Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Nasser di Gaza

Baca Selengkapnya

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

4 hari lalu

Pentingnya Peran Perempuan Dalam Keluarga dan Dunia Profesional

Refleksi terhadap dinamika peran perempuan dalam berbagai aspek kehidupan dalam memperingati Hari Kartini.

Baca Selengkapnya

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

4 hari lalu

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

Pemerintah Indonesia akan mengusulkan penetapan Hari Danau Sedunia dalam acara World Water Forum ke-10 yang dihelat di Bali pada 18-25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

4 hari lalu

Influencer TikTok Perempuan Irak Ditembak Mati

Seorang pria bersenjata yang mengendarai sepeda motor menembak mati seorang influencer media sosial perempuan terkenal Irak

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

5 hari lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya