Amerika Serikat Bakal Jual Senjata ke Uni Emirat Arab Rp336 T
Reporter
Non Koresponden
Editor
Suci Sekarwati
Rabu, 14 April 2021 10:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintahan Presiden Joe Biden meminta Kongres Amerika Serikat agar memproses penjualan senjata senilai lebih dari USD.23 miliar (Rp.336 triliun) ke Uni Emirat Arab. Diantara penjualan itu adalah jet tempur F-35, drone bersenjata dan peralatan lainnya.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan Washington akan menyorongkan proposal penjualan senjata ke Uni Emirat Arab, kendati saat yang sama Amerika akan terus mengevaluasi detail dari kontrak penjualan tersebut dan berkonsultasi dengan pejabat di Uni Emirat Arab mengenai penggunaan senjata.
Keputusan soal penjualan senjata ke Uni Emirat Arab itu adalah sebuah perubahan. Sebelumnya, Biden menghentikan sementara kesepakatan-kesepakatan penjualan senjata yang dibuat oleh mantan Presiden Donald Trump karena akan dilakukan evaluasi terhadap kesepakatan itu.
Sebelumnya pada November 2020, Trump mengatakan kalau anggota Kongres Amerika Serikat sudah setuju untuk menjual senjata ke Uni Emirat Arab. Amerika Serikat adalah makelar perdamaian antara Uni Emirat Arab dengan Israel pada September 2020. Lewat perdamaian ini, maka kedua negara sepakat untuk melakukan normalisasi hubungan.
Paket penjualan senjata total senilai USD.23 miliar ke Uni Emirat Arab ini, terdiri dari produk-produk buatan General Atomics, Lockheed Martin Corp dan Raytheon Technologies Corp. Dalam penjualan ini masuk pula jet tempur F-35 lighting II sampai MQ-9B, sistem udara tanpa awak serta sepaket amunisi udara-ke-udara dan udara-ke-air.
Untuk bisa memuluskan penjualan senjata ini dibutuhkan pengesahan dari anggota parlemen Amerika Serikat. Beberapa anggota parlemen mengkritisi adanya keterlibatan Uni Emirat Arab dalam perang Yaman, yang sekarang telah menjadi bencana kemanusiaan terburuk di dunia.
Mereka yang mengkritisi itu, waswas senjata – senjata tersebut bisa mencederai jaminan dari Amerika Serikat bahwa Israel akan mempertahankan keunggulan militernya di kawasan. Akan tetapi, Negara Bintang Daud itu tidak keberatan dengan penjualan senjata ke Uni Emirat Arab tersebut.
Baca juga: Polisi Temukan Senjata Lain Eks CEO Restock.id Si Koboi Duren Sawit
Sumber: Reuters