Anulir Kebijakan Trump, Joe Biden Tambah Personil Militer Amerika di Jerman

Rabu, 14 April 2021 09:00 WIB

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengangkat tangannya saat dilantik oleh Wakil Presiden AS Kamala Harris di Gedung Putih di Washington, AS, 25 Januari 2021. REUTERS/Kevin Lamarque

TEMPO.CO, Jakarta - Administrasi Presiden Amerika Joe Biden kembali mengubah kebijakan yang diambil pendahulunya, Donald Trump. Dikutip dari kantor berita Al Jazeera, Amerika memutuskan untuk menempatkan 500 personil militernya di Jerman untuk memperkuat hubungan bilateral kedua negara. Apa yang terjadi di masa Trump adalah sebaliknya.

Keputusan untuk menganulir kebijakan Trump tersebut ditandai dengan kedatangan Menteri Pertahanan Amerika, Lloyd Austin, ke Berlin, Jerman. Di sana, ia bertemu dengan Menteri Pertahanan Jerman Annegret Kramp-Karrenbauer untuk mengesahkan penempatan personil.

"Saya telah memberi tahu Menteri Pertahanan Jerman niatan kami untuk secara permanen menempatkan 500 personil militer Amerika di Wiesbaden per musim gugur (September) tahun ini," ujar Austin, Selasa, 13 April 2021.

Kramp-Karrenbauer memuji langkah yang diambil Amerika. Menurutnya, hal itu menjadi sinyal bahwa hubungan Amerika - Jerman akan kian baik di bawah administrasi yang baru.

Di tahun 2020, Donald Trump menyatakan bakal menarik pasukan Amerika dari Jerman dengan dalih ketidakadilan. Menurut Donald Trump saat itu, belanja pertahanan Jerman untuk blok militer NATO tidak sepadan dengan uang yang dikeluarkan Amerika. Ia kemudian menuding Jerman mencoba memanfaatkan Amerika.

Donald Trump. REUTERS/Jim Bourg

Pada tahun 2014, negara-negara aliansi NATO sepakat untuk meningkatkan belanja pertahanan menjadi 2 persen dari total Produk Domestik Bruto pada tahun 2024. Jerman saat ini masih jauh dari target itu, yakni berkisar di 1,3 persen. Walau begitu, Jerman beranggapan target itu bersifat kondisional dan PDB hanya salah satu faktor saja.

Rencana Trump, jumlah pasukan yang akan ditarik adalah 12 ribu personil dari total 34.500 yang bertugas. Keputusan itu tak ayal menimbulkan reaksi keras baik dari pihak Jerman maupun Kongres Amerika. Menurut kedua pihak, Donald Trump bersikap gegabah karena keberadaan tentara Amerika di Jerman adalah tulang punggung kehadiran Negeri Paman Sam di Eropa dan kekuatan NATO.

Ketika Joe Biden naik menjadi Presiden Amerika yang baru pada Januari lalu, Ia sudah menyatakan bakal membatalkan kebijakan Donald Trump. Sekarang, dengan penambahan 500 orang, maka ada 35 ribu personil militer di Jerman lengkap dengan fasilitas pendukungnya mulai dari pangkalan militer, rumah sakit militer, serta unit tempur.

"Jerman akan terus menjadi rekan keamanan dan ekonomi dari Amerika. Saya bisa pastikan rencana penarikan pasukan batal," ujar Austin.

Di luar isu penarikan pasukan, pertemuan Amerika dan Jerman juga menjadi pemanasan administrasi Joe Biden untuk pertemuan NATO di Brussels pekan ini. Pertemuan itu bakal membahas isu penarikan pasukan Amerika dari Afghanistan serta isu Ukraina-Rusia yang tengah panas.

Baca juga: Jerman: Penarikan Pasukan AS Mengkhawatirkan untuk Aliansi NATO

ISTMAN MP | AL JAZEERA

Berita terkait

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

21 jam lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

1 hari lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

1 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

2 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

2 hari lalu

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

Menteri Pertahanan Amerika Serikat Telepon Prabowo Subianto Ucapkan Selamat

3 hari lalu

Menteri Pertahanan Amerika Serikat Telepon Prabowo Subianto Ucapkan Selamat

Menteri Pertahanan Amerika Serikat kembali menyampaikan ucapan selamat dari Joe Biden kepada Prabowo Subianto atas kemenangan di pilpres 2024

Baca Selengkapnya

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

3 hari lalu

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

Amerika Serikat resmi melarang TikTok karena alasan keamanan jika ByteDance tidak melakukan divestasi sahamnya. Perusahaan Cina itu melawan.

Baca Selengkapnya

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

3 hari lalu

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

Tim kampanye Joe Biden berkata mereka tidak akan berhenti menggunakan TikTok, meski DPR AS baru mengesahkan RUU yang mungkin melarang penggunaan media sosial itu.

Baca Selengkapnya

Menhan AS Sampaikan Ucapan Selamat dari Joe Biden ke Prabowo

3 hari lalu

Menhan AS Sampaikan Ucapan Selamat dari Joe Biden ke Prabowo

Presiden terpilih Prabowo menegaskan kembali komitmen Indonesia dalam membina kemitraan yang erat dengan AS.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

3 hari lalu

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Jerman menyatakan akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA, menyusul negara-negara lain yang sempat menangguhkan pendanaan.

Baca Selengkapnya