Iran Luncurkan Mesin Pengaya Uranium Baru di Hari Nuklir

Sabtu, 10 April 2021 20:45 WIB

Presiden Iran Hassan Rouhani menghadiri pertemuan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di sela-sela sidang Dewan Ekonomi Tertinggi Eurasia Di Yerevan, Armenia 1 Oktober 2019. [Sputnik / Alexei Druzhinin / Kremlin via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Iran terus melanjutkan program nuklirnya. Merayakan Hari Teknologi Nuklir Nasional, Presiden Iran Hassan Rouhani untuk pertama kalinya memperkenalkan mesin pengaya uranium baru milik negaranya. Mesin itu ditempatkan di Natanz, salah satu situs pengayaan nuklir terpenting milik Iran.

Rouhani menyadari bahwa pengenalan mesin pengaya uranium baru itu menimbulkan tanda tanya terhadap program nuklir Iran. Selama ini, Iran menyatakan bahwa program nuklir tidak akan ditujukan untuk kepentingan militeristik. Rouhani menegaskan komitmen tersebut tak berubah meski ia memperkenalkan mesin pengaya uranium baru.

"Saya tegaskan lagi bahwa segala aktivitas nuklir kami bersifat damai dan tidak bertujuan untuk kepentingan militer. Kami tetap bertahan pada janji kami untuk tidak mengubah program nuklir menjadi program militer," ujar Hassan Rouhani, Sabtu, 10 April 2021.

Berdasarkan video perayaan hari nuklir nasional, Hassan Rougani tampak memerintahkan penginjeksian gas uranium ke 164 mesin pengayaan IR-6, 30 mesin IR-5, dan mesin baru berkode IR-9. IR-9 disebut memiliki kapasitas pengayaan setara 50 mesin IR-1 di mana merupakan salah satu varian mesin pengayaan uranium terawal.

Dengan IR-9, Iran berpotensi memperbesar pelanggarannya terhadap Perjanjian Nuklir 2015. Seperti diberitakan sebelumnya, perjanjian nuklir tersebut dibuat untuk memastikan Iran tidak melanggar batas maksimal pengayaan uranium yang dikhawatirkan berbagai negara akan dimanfaatkan untuk kepentingan militer.

Pada tahun 2018, Amerika keluar dari perjanjian tersebut dan berlanjut memberikan sanksi ekonomi kepada Iran. Mengetahui Amerika keluar dari perjanjian, Iran memutuskan untuk melangggar batas yang ditetapkan. Per Februari lalu, Iran sudah melanggar batas maksimal hingga 20 persen.

Hassan Rouhani, dalam berbagai kesempatan, menyatakan bahwa Iran tidak keberatan untuk kembali ke batas semula yang diatur dalam perjanjian nuklir 2015 yang disebut JCPOA itu. Namun, Rouhani meminta Amerika untuk mengakhiri dulu sanksi ekonomi yang dijatuhkan ke Iran di masa pemerintahan mantan Presiden Donald Trump.

Presiden Amerika ke-46, Joe Biden, berniat membawa Amerika kembali ke Perjanjian Nuklir Iran. Per berita ini ditulis, baik Amerika maupun Iran sama-sama bertolak belakang soal proses kembali ke JCPOA. Amerika ingin Iran kembali ke perjanjian nuklir dulu, baru kemudian sanksi dibatalkan.

Baca juga: Khamenei Ragu Amerika Akan Benar-benar Batalkan Sanksi ke Iran

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

1 hari lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

1 hari lalu

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

Iran memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS, individu-individu, yang terlibat dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

4 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

4 hari lalu

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

Iran akan mendorong pertukaran ekspor impor pada subsektor hortikultura khususnya yang berkaitan dengan buah-buahan

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

6 hari lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

6 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

7 hari lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya

Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

9 hari lalu

Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

Jet tempur AS, Prancis, Inggris,dan Yordania ikut turun laga pada malam Iran menyerang Israel secara langsung dan keras.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

9 hari lalu

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

9 hari lalu

Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

Iran meluncurkan 320 hingga 350 senjata yang membawa bahan peledak seberat total 85 ton ke Israel pada Sabtu dinihari, 13 April 2024.

Baca Selengkapnya