Gedung Putih Waswas Rusia Menempatkan Tentara di Perbatasan Ukraina

Sabtu, 10 April 2021 11:00 WIB

Pria-pria bersenjata yang diyakini prajurit Rusia, berdiri di pintu masuk sebuah unit militer Simferopol (10/3). Pasukan Rusia posisinya di semenanjung Krimea Ukraina pada Senin, mengambil alih sebuah rumah sakit militer dan pangkalan rudal sebagai. REUTERS/Vasily Fedosenko

TEMPO.CO, Jakarta - Gedung Putih pada Kamis, 8 April 2021 waktu setempat, meyakini Rusia telah menempatkan lebih banyak tentara di wilayah timur perbatasannya dengan Ukraina. Rusia juga dicurigai telah mendukung perampasan wilayah oleh kelompok separatis di sana sehingga membuat Amerika Serikat waswas.

Menurut Humas Gedung Putih, Amerika Serikat sedang mendiskusikan kegelisahan ini dengan sekutu-sekutu NATO. Keresahan Washington meningkat dengan naiknya eskalasi Rusia di wilayah timur Ukraina, termasuk mengerahkan pasukan militer Rusia ke wilayah perbatasan negara itu dengan Ukraina.

“Rusia sekarang punya lebih banyak tentara, dari sebelumnya sejak 2014,” kata Psaki

Anggota unit pertahanan diri pro-Rusia berdiri dalam formasi saat mereka mengambil sumpah kepada pemerintah Krimea di Simferopol (10/3). Pasukan Rusia posisinya di semenanjung Krimea Ukraina pada Senin, mengambil alih sebuah rumah sakit militer dan pangkalan rudal. REUTERS/Vasily Fedosenko

Baca juga: Empat Ribu Personel Bersenjata Berat Rusia Bergerak di Krimea, AS Tak Gentar

Advertising
Advertising

Menurut Psaki, ada lima tentara Ukraina gugur dalam sepekan terakhir. Namun Psaki tidak mau menjelaskan lebih lanjut berapa banyak tentara Rusia yang dikerahkan ke perbatasan Rusia dengan Ukraina.

Keterangan Psaki itu adalah yang pertama kalinya pemerintahan Joe Biden menggambarkan seberapa besar skala yang dibangun. Pernyataan itu juga dilontarkan beberapa jam setelah Psaki bertelepon dengan Kanselir Jerman Angela Merkel. Jerman adalah anggota NATO, yang menuntut agar Presiden Rusia Vladimir Putin menarik pasukannya demi meredakan ketegangan.

Menjawab waswas Amerika Serikat itu, Rusia menyatakan keberadaan tentaranya bukan ancaman dan bukan pula sebagai bentuk perlawanan. Pasukan militer Rusia akan tetap berada di sana selama Kremlin menilai itu sesuai dengan kondisi.

Kecurigaan ini telah menjadi keretakan yang terjadi antara Moskow dengan Presiden Biden. Masalah lain yang menyelimuti kedua negara adalah sengketa pengendalian senjata, HAM dan lainnya.

Pada akhir pekan lalu, Presiden Biden mengutarakan akan secara teguh memberi dukungan pada Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy. Pada 2014, Rusia menganeksasi semenanjung Krimea dari Ukraina.

Konflik di wilayah timur Ukraina pada Maret 2014 meningkat antara kelompok separatis menyusul pencaplokan wilayah Krimea oleh Rusia. Negara-negara Barat memperkirakan Rusia telah menempatkan sejumlah pasukan ke wilayah perbatasan Rusia dengan Ukraina. Ketika itu, diperkirakan ada lebih dari 30 ribu tentara Rusia di sana.

Sumber: Rusia

Berita terkait

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

5 jam lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

6 jam lalu

Panglima Militer Ukraina Akui Terseok-seok Hadapi Serangan Rusia

Panglima Militer Ukraina mengakui pihaknya menghadapi kesulitan dalam memerangi Rusia.

Baca Selengkapnya

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

6 jam lalu

Ketua Partai Patriot dari Prancis Curiga Bantuan untuk Ukraina Dikorupsi

Florian Philippot Ketua Partai Patriot dari Prancis menyebut sebagian besar bantuan dari negara - negara Barat digelapkan oleh pejabat-pejabat Ukraina

Baca Selengkapnya

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

11 jam lalu

Spanyol Akan Kirim Rudal Patriot ke Ukraina

Kementerian Pertahanan Spanyol tidak mengungkap berapa banyak rudal patriot untuk Ukraina. Hanya menyebut rudal tiba beberapa hari ke depan.

Baca Selengkapnya

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

16 jam lalu

Tentara Somalia Diduga Menyelewengkan Bantuan Makanan

Sejumlah tentara Somali ditahan karena diduga melakukan korupsi dengan menyelewengkan donasi makanan

Baca Selengkapnya

Profil Maulwi Saelan Cs, Tentara Bawa Harum Timnas Indonesia di Olimpiade Melbourne 1956

17 jam lalu

Profil Maulwi Saelan Cs, Tentara Bawa Harum Timnas Indonesia di Olimpiade Melbourne 1956

Timnas Indonesia pernah berlaga di Olimpiade Melbourne pada 29 November 1956. Maulwi Saelan cs berhasil melaju hingga perempat final.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

1 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

1 hari lalu

WSJ: Putin Mungkin Tak Perintahkan Pembunuhan Navalny

Badan-badan intelijen AS sepakat bahwa presiden Rusia mungkin tidak memerintahkan pembunuhan Navalny "pada saat itu," menurut laporan.

Baca Selengkapnya

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

2 hari lalu

Melihat Kemampuan Sukhoi Su-35 yang Ditawarkan Rusia Ke RI

Sukhoi Su-35 merupakan pesawat tempur generasi 4++ yang dilengkapi dengan teknologi canggih

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

2 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya