Najib Razak Dikirimi Surat Kebangkrutan karena Gagal Bayar Pajak Rp 5,9 Triliun

Rabu, 7 April 2021 18:00 WIB

Ekspresi mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak saat memberikan keterangan usai menjalani sidang di gedung Mahkamah Kuala Lumpur, Malaysia, 28 Juli 2020. Najib bersalah atas tujuh tuntutan terkait lima kasus dugaan korupsi dari perusahaan investasi milik negara 1Malaysia Development Berhad atau 1MDB. REUTERS/Lim Huey Teng

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak telah menerima surat pemberitahuan kebangkrutan karena gagal membayar pajak lebih dari US$ 400 juta atau sekitar Rp 5,9 triliun.

Najib Razak, yang kalah dalam pemilu Malaysia 2018, menghadapi puluhan dakwaan korupsi dan pencucian uang atas penyelewengan miliaran dolar AS dari 1Malaysia Development Berhad (1MDB), perusahaan negara Malaysia yang ia dirikan.

Ia membantah melakukan kesalahan dan pada hari Senin meluncurkan banding untuk hukuman penjara 12 tahun dalam kasus terkait 1MDB.

Tahun lalu, pengadilan Malaysia memerintahkan Najib untuk menyelesaikan 1,69 miliar ringgit (Rp 5,9 triliun) pajak yang belum dibayar, yang terakumulasi antara 2011 dan 2017 saat dia masih menjabat, termasuk denda dan bunga, dikutip dari Reuters, 7 April 2021.

Dalam tulisan di Facebook Selasa malam, Najib mengatakan pejabat dari Inland Revenue Board, dewan pendapatan negara yang bertugas menarik pajak, telah mengeluarkan pemberitahuan kebangkrutan kepadanya atas tagihan pajak yang belum dibayar pada hari Senin, tak lama setelah sidang bandingnya.

Advertising
Advertising

Mantan Perdana Menteri Malaysia Najib Razak setibanya di gedung Mahkamah Kuala Lumpur, untuk menjalani sidang vonis, di Malaysia, 28 Juli 2020. REUTERS/Lim Huey Teng

Najib Razak mengatakan dia yakin waktu pemberitahuan itu terkait dengan keputusan bulan lalu oleh partai politiknya, Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), untuk berhenti berkoalisi dengan pemerintah Perdana Menteri Muhyiddin Yassin dalam pemilu mendatang.

Jika dinyatakan bangkrut, Najib mengatakan akan kehilangan kursinya sebagai anggota parlemen dan tidak akan bisa mencalonkan diri dalam pemilu Malaysia.

"Saya tidak akan tunduk pada individu yang menyalahgunakan hukum negara ini untuk menindas saya atas dasar politik dan keserakahan untuk mempertahankan kekuasaan," kata Najib.

Ia juga mengatakan telah meminta pengacaranya untuk mendapatkan perintah penangguhan penyitaan dalam pemberitahuan tersebut.

Kantor Muhyiddin tidak segera menanggapi permintaan komentar. Seorang juru bicara dari dewan pendapatan negara menolak berkomentar.

Baca juga: Pengadilan Malaysia Menggelar Sidang Pledoi Najib Razak

UMNO kembali berkuasa tahun lalu sebagai bagian dari koalisi yang menominasikan Muhyiddin menjadi perdana menteri, setelah pemerintah koalisi sebelumnya yang dipimpin oleh pemimpin veteran Mahathir Mohamad bubar.

Terlepas dari tuduhan terhadapnya, dan meskipun dia tidak lagi memimpin UMNO, Najib Razak masih memiliki popularitas yang tinggi dan sangat aktif di media sosial, terutama di Facebook di mana dia memiliki lebih dari 4 juta pengikut, lebih banyak daripada politisi Malaysia lainnya.

REUTERS

Berita terkait

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

11 jam lalu

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

Viral seorang pria yang merobek tas Hermes mewah miliknya di depan petugas Bea Cukai. Bagaimana duduk persoalan sebenarnya?

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

20 jam lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Akhir-akhir Ini Jadi Sorotan, Apa Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

1 hari lalu

Akhir-akhir Ini Jadi Sorotan, Apa Tugas dan Fungsi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai?

Banyak masyarakat yang mempertanyaan fungsi dan tugas Direktorat Jenderal Bea dan Cukai lantaran beberapa kasus belakangan ini.

Baca Selengkapnya

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

2 hari lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya

Jenis-Jenis Sumber Penerimaan Negara Indonesia, Mana yang Terbesar?

3 hari lalu

Jenis-Jenis Sumber Penerimaan Negara Indonesia, Mana yang Terbesar?

Berikut ini rincian tiga jenis sumber penerimaan utama negara Indonesia beserta jumlah pendapatannya pada 2023.

Baca Selengkapnya

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

3 hari lalu

8 Makanan Oleh-Oleh Khas Malaysia yang Kekinian dan Murah

Saat melancong ke Malaysia, jangan lupa membeli oleh-oleh khas Malaysia yang kekinian dan murah. Berikut ini rekomendasinya.

Baca Selengkapnya

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

3 hari lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

4 hari lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

5 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

5 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya