Sudan Mau Cabut Undang-undang Boikot Israel untuk Normalisasi Hubungan

Rabu, 7 April 2021 08:00 WIB

Rakyat Sudan meneriakkan slogan-slogan saat demonstrasi menuntut militer yang berkuasa menyerahkan kekuasaan kepada warga sipil di Khartoum, Sudan, 30 Juni 2019. [REUTERS / Umit Bektas]

TEMPO.CO, Jakarta - Kabinet Sudan pada Selasa memutuskan untuk mencabut undang-undang tahun 1958 yang melarang hubungan diplomatik dan bisnis dengan Israel.

Undang-undang tahun 1958 adalah respons Sudan terhadap penjajahan Israel atas Palestina. Undang-undag itu melarang individu atau perusahaan Sudan yang berdagang dengan Israel, dengan hukuman hingga 10 tahun penjara dan denda yang besar, TRT melaporkan.

Tetapi lanskap politik telah berubah karena Sudan, bersama dengan negara-negara Teluk dan Maroko, telah membangun jembatan diplomatik dengan Israel dalam kesepakatan yang dimediasi pemerintahan Trump.

Sudan setuju untuk normalisasi hubungan dengan Israel pada Oktober tahun lalu, sebagai imbalan bagi Washington untuk mengeluarkan negara itu dari daftar hitam "negara sponsor terorisme" berbulan-bulan kemudian.

Pejabat Israel juga telah mengunjungi Sudan untuk melanjutkan perundingan normalisasi.

Advertising
Advertising

Salah satu pejabat yang berkunjung, Menteri Intelijen Israel Eli Cohen, menyambut baik langkah Sudan.

"Ini adalah langkah penting dan perlu menuju penandatanganan perjanjian damai antara negara-negara," kata Cohen, dilaporkan Reuters, 6 April 2021.

Cohen tidak menjelaskan kapan perjanjian damai Israel dengan Sudan terlaksana.

Baca juga: Menteri Intelijen Eli Cohen Kunjungi Sudan Bahas Normalisasi Hubungan Israel

Media lokal melaporkan rencana pemerintah untuk menghapus undang-undang boikot Israel pada bulan Januari, tetapi sumber resmi membantah laporan tersebut pada saat itu, Sputnik melaporkan.

Pemerintah transisi Sudan, yang mulai berkuasa setelah kudeta militer pada April 2019, telah menjadikan normalisasi hubungan dengan Israel sebagai agenda luar negerinya.

Namun demikian, keputusan mencabut boikot Israel masih membutuhkan persetujuan dari pertemuan bersama dewan dan kabinet berdaulat Sudan, yang berfungsi sebagai badan legislatif sementara Sudan.

REUTERS | TRT | SPUTNIK

Berita terkait

4 Fakta Project Nimbus, Layanan Teknologi untuk Israel yang Didemo Pekerja Google dan Amazon

36 menit lalu

4 Fakta Project Nimbus, Layanan Teknologi untuk Israel yang Didemo Pekerja Google dan Amazon

Project Nimbus merupakan kontrak yang menyediakan bantuan teknologi kepada Israel.

Baca Selengkapnya

Israel Bersumpah Tetap Serang Rafah, Sebut Gencatan Senjata Tak Pasti

1 jam lalu

Israel Bersumpah Tetap Serang Rafah, Sebut Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel mengatakan tetap akan menyerang Rafah di tengah pembicaraan gencatan senjata dengan Hamas.

Baca Selengkapnya

Keras, Arab Saudi Ultimatum Israel Agar Tak Serang Rafah

1 jam lalu

Keras, Arab Saudi Ultimatum Israel Agar Tak Serang Rafah

Arab Saudi menekan Israel agar tak menyerang Rafah.

Baca Selengkapnya

Acara Wisuda di Columbia University Dibatalkan Karena Protes Pro-Palestina

3 jam lalu

Acara Wisuda di Columbia University Dibatalkan Karena Protes Pro-Palestina

Universitas Columbia membatalkan upacara wisuda setelah unjuk rasa pro-Palestina mengguncang kampus tersebut selama hampir dua pekan.

Baca Selengkapnya

AS Tinjau Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas, Tolak Invasi ke Rafah

5 jam lalu

AS Tinjau Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas, Tolak Invasi ke Rafah

Proposal senjata yang disetujui Hamas sedang ditinjau oleh Amerika Serikat. Dalam pernyataannya kemarin, AS juga menentang invasi ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Ultimatum Rafah Dikosongkan

6 jam lalu

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Ultimatum Rafah Dikosongkan

Proposal gencatan senjata disetujui oleh Hamas di tengah ancaman invasi Israel ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

6 jam lalu

Senjata AS Digunakan dalam Serangan Israel ke Lebanon, Diduga Langgar Hukum Internasional

Sejak 7 Oktober, 16 pekerja medis tewas akibat serangan udara Israel di Lebanon, dan 380 orang lainnya tewas termasuk 72 warga sipil.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Saling Serang Hamas-Israel di Rafah

9 jam lalu

Top 3 Dunia: Saling Serang Hamas-Israel di Rafah

Berita Top 3 Dunia pada Senin 6 Mei 2024 berkutat soal saling serang Hamas dan Israel di Rafah, kota di selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Reaksi Dunia atas Pengusiran Warga Palestina dari Rafah oleh Israel

18 jam lalu

Reaksi Dunia atas Pengusiran Warga Palestina dari Rafah oleh Israel

Israel telah meminta warga Palestina untuk mengosongkan bagian-bagian kota Rafahit di Gaza untuk persiapan serangan terhdap Hamas.

Baca Selengkapnya

Pelapor Khusus PBB: Serangan Darat Israel ke Rafah akan Memicu Pembantaian Massal

19 jam lalu

Pelapor Khusus PBB: Serangan Darat Israel ke Rafah akan Memicu Pembantaian Massal

Pelapor Khusus PBB untuk Palestina Francesca Albanese menyerukan gencatan senjata di Gaza dan menghentikan rencana serangan ke Rafah

Baca Selengkapnya