Warga Myanmar Jualan CD K-Pop dan Lego untuk Danai Perlawanan ke Junta

Selasa, 6 April 2021 15:05 WIB

Mahasiswa, guru, dan insinyur dari Universitas Teknologi Dawei menggelar protes terhadap kudeta militer, di Dawei, Myanmar 3 April 2021. Dawei Watch/via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Berbagai cara dilakukan warga Myanmar untuk mendesak junta militer pimpinan Min Aung Hlaing untuk segera mengakhiri kudeta. Ada yang turun langsung ke jalan untuk berdemonstrasi, ada yang melempar sampah ke jalanan, ada juga yang mogok kerja. Bahkan, sejumlah warga Myanmar juga ada yang melakukan perlawanan dengan membuka online shop atau marketplace.

Dikutip dari Channel News Asia, beberapa warga Myanmar membuka lapak online dengan misi hasil jualannya untuk mendanai perlawanan terhadap junta militer. Apa saja yang dijual tidak terbatas pada barang saja, tetapi juga jasa.

Sistem transaksinya unik. Pemilik lapak tidak meminta pembeli untuk mentransfer uang ke dirinya. Sebaliknya, pemilik lapak meminta pembeli untuk mentransfer uang langsung ke organisasi-organisasi perlawanan yang membutuhkan. Begitu transfer usai dilakukan, pembeli tinggal menunjukkan bukti transaksi untuk mendapatkan barang yang diinginkan.

"Ini bukan barang yang mahal, tetapi cukup bernilai untuk dikoleksi. Jika anda sudah mentransfer uang ke organisasi yang membutuhkan, silahkan ambil barang yang diinginkan," ujar seorang warga Myanmar yang berjualan koleksi K-Pop dari band EXO, Selasa, 6 April 2021.

Menurut laporan Channel News Asia, ada banyak barang dan jasa unik dalam lapak online perjuangan ini. Selain ada warga Myanmar yang berjualan koleksi K-Pop, ada juga yang menjual koleksi lego, game, dan buku-buku motivasional. Selain itu, dari sisi jasa, ada juga yang menawarkan kursus gitar seumur hidup hingga pembuatan baju tradisional Myanmar selama pembeli mentransfer ke organisasi-organisasi yang melawan junta militer.

Salah satu organisasi yang menerima dana hasil jualan tersebut adalah Komite Perwakilan Pyidaungsu Hluttaw (CRPH) atau dikenal juga sebagai pemerintah bayangan. Komite tersebut dibentuk oleh pemenang-pemenang pemilu yang pelantikannya dibatalkan paksa oleh Militer Myanmar pada Februari lalu.

Selain CRPH, dana hasil jualan juga ada yang mengalir ke Gerakan Pemberontakan Sipil. Gerakan tersebut dibentuk tak lama setelah kudeta Myanmar berlangsung pada 1 Februari lalu. Awalnya, mereka melakukan aksi-aksi damai seperti memukul perkakas dapur untuk mengusir roh jahat. Belakangan, mereka ikut turun ke jalan, memberikan perlawanan.

Per berita ini ditulis, jumlah warga Myanmar yang menjadi korban kudeta kian banyak. Menurut data dari Asosiasi Bantuan Hukum untuk Tahanan Politik, total sudah ada 550 lebih warga yang terbunuh selama kudeta Myanmar. Beberapa di antaranya adalah anak-anak.

Baca juga: Lagi, Pasukan Myanmar Diduga Tembaki Warga Sipil

ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA

Berita terkait

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

1 hari lalu

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

Tentara Arakan atau Arakan Army menyatakan telah menangkap ratusan anggota junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

6 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

7 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

11 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

13 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

14 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

16 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

16 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

17 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

19 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya