Jelang Pertemuan Bilateral, Cina Peringatkan Jepang Jangan Cari Gara-gara

Selasa, 6 April 2021 13:15 WIB

Menteri Luar Negeri Cina, Wang Yi. REUTERS/Ahim Rani

TEMPO.CO, Jakarta - Jelang pertemuan bilateral yang akan berlangsung pekan depan, Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi memperingatkan Jepang soal kedekatannya dengan Amerika. Kepada Menteri Luar Negeri Jepang, Toshimitsu Motegi, Wang Yi meminta negara matahari terbit tersebut untuk tidak ikut campur dalam masalah Amerika - Cina ataupun berkomplot dengan negeri Paman Sam itu. Adapun peringatan itu disampaikan Wang Yi kepada Motegi via telepon.

"Kedua negara harus memastikan hubungan bilateral tidak terlibat ataupun terpengaruhi konfrontasi antar negara super power," ujar pernyataan pers Kementerian Luar Negeri Cina, dikutip dari Channel News Asia, Selasa, 6 April 2021.

Wang Yi melanjutkan, apa yang ia harapkan dari Jepang adalah hubungan kerjasama yang kondusif. Ia ingin Jepang, sebagai negara independen, memandang pertumbuhan Cina secara objektif dan rasional dibanding memandangnya sebagai ancaman seperti yang dilakukan berbagai negara.

Jepang, sebagaimana diketahui, adalah salah satu sekutu utama Amerika dalam konfliknya dengan Cina. Dalam tur Asia Menteri Luar Negeri Amerika Antony Blinken beberapa pekan lalu, Jepang dan Amerika sepakat bahwa aktivitas ekspansif dan koersif Cina di kawasan Indo-Pasifik tak bisa dibiarkan karena mengancam wilayah kedaulatan berbagai negara.

Salah satu isu yang diangkat Jepang kala itu adalah soal klaim Kepulauan Senkaku di Laut Cina Timur. Setelah melakukan eksplorasi di sana akhir 60an, Cina mengklaim Senkaku sebagai miliknya. Padahal, sebelumnya, Cina tidak pernah menyatakan apapun soal pulau tersebut. Diyakini Senkaku merupakan salah satu lokasi cadangan migas terbesar di Indo-Pasifik.

Selain isu Kepulauan Senkaku, Jepang juga mengangkat isu pelanggaran HAM di Xinjiang dan kedaulatan Hong Kong. Seperti diketahui, jutaan etnis Uighur diperlakukan secara tidak manusiawi di kamp konsentrasi Xinjiang. Sementara itu, di Hong Kong, Cina memperkuat pengaruhnya dengan mengubah sistem elektoral (agar pro loyalis) dan memberlakukan UU Keamanan Nasional yang memberangus kebebasan berpendapat.

Namun, di luar isu tersebut, hubungan Cina dan Jepang masih tarik ulur. Jepang masih memiliki hubungan dagang dan investasi dengan Cina. Dalam beberapa kesempatan, hal itu sedikit meredakan ketegangan antara Cina dan Jepang.

Kembali ke Wang Yi, ia juga meminta Jepang untuk tidak ikut campur urusan internal Cina. Adapun hal yang Wang Yi maksud adalah Xinjiang dan Hong Kong. Per berita ini ditulis, Jepang belum memberikan tanggapan balik.

Baca juga: Cina Sebut Bakal Sering Gelar Latihan Militer di Wilayah Sengketa Taiwan

ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA

Berita terkait

Preview Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024 Malam Ini

5 menit lalu

Preview Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024 Malam Ini

Duel Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan akan tersaji pada babak final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad pada Jumat, 3 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

8 jam lalu

Top 3 Dunia: Arab Saudi Terbitkan Aturan Baru Haji 2024 dan Jepang Kucurkan Bantuan untuk Papua

Top 3 dunia pada 2 Mei 2024, di antaranya pelapor yang menuduh Boeing telah mengabaikan cacat produksi 737 MAX, meninggal.

Baca Selengkapnya

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

9 jam lalu

Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.

Baca Selengkapnya

Pemandangan Indah Gunung Fuji di Jepang Kini Ditutup, Apa Sebabnya?

17 jam lalu

Pemandangan Indah Gunung Fuji di Jepang Kini Ditutup, Apa Sebabnya?

Pemasangan dinding diharapkan bisa mencegah orang berkumpul di seberang jalan untuk mengambil foto Gunung Fuji di Jepang dan mengganggu sekitar.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

18 jam lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

21 jam lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Petani Skala Kecil di Papua

Bantuan Jepang ini ditujukan untuk meningkatkan kehidupan petani skala kecil dan usaha perikanan di Papua

Baca Selengkapnya

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

22 jam lalu

Segera Hadir di Subang Smartpolitan, Berikut Profil BYD Perusahaan Kendaraan Listrik

Keputusan mendirikan pabrik kendaraan listrik di Subang Smartpolitan menunjukkan komitmen BYD dalam mendukung mobilitas berkelanjutan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

22 jam lalu

Jalan Raya di Cina Ambles, Sedikitnya 48 Orang Tewas

Korban tewas akibat amblesnya jalan raya di Cina selatan telah meningkat menjadi 48 orang

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

23 jam lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Kento Momota Ingin Tetap Berkecimpung di Dunia Bulu Tangkis setelah Pensiun, Apa Saja yang Akan Dilakukannya?

1 hari lalu

Kento Momota Ingin Tetap Berkecimpung di Dunia Bulu Tangkis setelah Pensiun, Apa Saja yang Akan Dilakukannya?

Piala Thomas 2024 menjadi turnamen keenam yang diikutinya sepanjang karier Kento Momota sejak debut di ajang ini 2014.

Baca Selengkapnya