Inggris Berencana Longgarkan Lockdown

Selasa, 6 April 2021 08:00 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pada Senin, 5 April 2021, mengumumkan siapapun yang tinggal di Inggris boleh melakukan tes virus corona sampai dua kali sepekan. Kebijakan ini dikeluarkan menyusul akan dibukanya lagi aktivitas masyarakat dan imunisasi vaksin virus corona yang masih berjalan.

Perdana Menteri Johnson telah menyusun rencana untuk melonggarkan aturan dalam beberapa bulan ke depan. Lewat kelonggaran aturan itu, Johnson berencana membuka pintu lalu-lintas internasional dan membuka perekonomian negara tersebut.

Baca juga: London Untuk Pertama Kalinya Nol Korban COVID-19 Dalam 6 Bulan

Orang-orang mengantre di luar toko Tesco, di tengah penyebaran penyakit virus corona (COVID-19), ketika pembatasan baru mulai berlaku, di London, Inggris, 21 Desember 2020. [REUTERS / Hannah McKay]

Advertising
Advertising

Inggris adalah salah satu negara yang paling buruk terkena wabah virus corona. Maka dengan tes massal virus corona, diharapkan bisa memutus rantai penyebaran dan mengatasi kasus-kasus Covid-19 tanpa gejala.

Rencana Inggris untuk melonggarkan lockdown itu bertolak belakang dengan negara-negara Eropa yang memperketat lockdown untuk mengatasi naiknya kasus positif Covid-19. Untuk itu, rencana Inggris tersebut adalah sebuah dorongan besar di tengah pandemi Covid-19.

“Saat kami terus membuat kemajuan yang bagus dalam program vaksin kami (vaksin virus corona), kami berencana untuk berhati-hati melonggarkan aturan,” kata Johnson.

Sedangkan Edward Argar, Menteri junior Kesehatan Inggris mengatakan alat tes virus corona akan dikirim ke rumah-rumah, perkantoran atau tempat usaha. Bisa pula diambil di apotek atau pusat-pusat pengujian virus corona.

“Masyarakat telah melakukan hal yang benar,” kata Argar.

Dengan naiknya jumlah orang yang melakukan tes virus corona, maka itu akan membantu tenaga medis melacak jejak penularan pandemi Covid-19 menyusul rencana pemerintah untuk secara bertahap melonggarkan lockdown setelah memperketat aturan selama empat bulan.

Jika tidak ada aral melintang, Perdana Menteri Johnson ingin membuka sektor retail, hiburan outdoor dan salon kecantikan di seluruh Inggris mulai 12 April 2021.

Sedangkan untuk masuknya pelancong dari luar Inggris, akan menggunakan sistem 'lampu lalu lintas' berdasarkan tingkat keparahan infeksi di negara yang disinggahi terakhir kali oleh pelancong dan status imunisasi vaksin virus corona si pelancong. Paspor vaksin virus corona saat ini sedang dalam masa uji coba untuk digunakan secara massal.

Sumber: Reuters

Berita terkait

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

6 jam lalu

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Menlu Belgia Hadja Lahbib mengatakan negaranya akan mendukung resolusi yang mengakui Palestina sebagai anggota penuh PBB

Baca Selengkapnya

Sadiq Khan, Muslim Pertama yang Terpilih Jadi Wali Kota London Tiga Periode

8 jam lalu

Sadiq Khan, Muslim Pertama yang Terpilih Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Sadiq khan terpilih untuk ketiga kalinya sebagai wali kota London.

Baca Selengkapnya

Jelajah Lokasi Syuting Baby Reindeer dari Edinburgh hingga London

1 hari lalu

Jelajah Lokasi Syuting Baby Reindeer dari Edinburgh hingga London

Baby Reindeer tidak hanya menarik dari sisi cerita, lokasi syutingnya seolah mengajak penonton berkeliling Edinburgh hingga London

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

2 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

2 hari lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

3 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

4 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

4 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

4 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya