Rusia Pastikan Alexei Navalny Diperlakukan Baik di Penjara
Reporter
Non Koresponden
Editor
Suci Sekarwati
Kamis, 1 April 2021 21:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga pemasyarakatan Rusia meyakinkan memperlakukan Alexei Navalny dengan baik selama dia dipenjara. Pernyataan itu dilontarkan untuk menepis tuduhan kritikus Kremlin yang menyebut Navalny tidak mendapatkan perawatan kesehatan yang dia butuhkan selama dalam penjara dan mengalami kurang tidur.
Navalny, 44 tahun, adalah salah pengkritik Presiden Rusia Vladimir Putin. Pada Rabu, 31 Maret 2021, dia melakukan aksi mogok makan sebagai bentuk protes agar sipir penjara memberikannya perawatan kesehatan yang sepatutnya. Navalny mengeluh sakit dibagian punggung dan kedua kakinya.
Baca juga: Rusia Daftarkan Vaksin COVID-19 Pertama di Dunia Untuk Hewan
Pada akhir pekan lalu, Navalny mengatakan petugas sipir penjara membangunkannya setiap jam. Bukan hanya itu, permintaannya untuk mendapat perawatan kesehatan, juga diabaikan. Negara-negara barat telah menuntut agar Navalny dibebaskan.
Lembaga Pemasyarakatan failitas IK-2 di region Vladimir, yang menahan Navalny, mengatakan tindakan yang dilakukan oleh otoritas penjara tidak ada yang melanggar hukum. Navalny sama di mata hukum dengan tahanan lain.
“Petugas sangat menghormati hak-hak para tahanan untuk tidur 8 jam tanpa diganggu,” demikian keterangan Lembaga Pemasyarakat tempat Navalny ditahan.
Petugas sipir penjara memang bertugas melakukan patroli dan melakukan pengecekan tahanan pada malam hari. Tindakan tersebut dipastikan tidak mengganggu istirahat para terpidana.
“Navalny diberikan semua kebutuhan medis yang dia butuhkan sesuai dengan kondisi kesehatannya,” demikian keterangan otoritas berwenang.
Sebelumnya, Navalny menulis dengan tulisan tangan tentang kondisinya di penjara. Tulisan itu diunggah oleh timnya ke media sosial pada Rabu, 31 Maret 2021. Navalny menyebut, dia meminta agar dipanggilkan dokter guna memeriksa kondisi kesehatannya dan meminta supaya diberikan pengobatan yang sepatutnya, namun permintaannya tak digubris.
Sumber: Reuters