Penembakan Massal Kembali Terjadi di Amerika, Seorang Anak Kecil Tewas

Kamis, 1 April 2021 14:30 WIB

Petugas Polisi Kota Atlanta Davis bekerja di tempat kejadian di luar Gold Spa setelah terjadinya aksi penembakan mematikan di daerah Atlanta, di Atlanta, Georgia, AS 16 Maret 2021. Penembakan ketiga terjadi di Aroma Therapy Spa yang menewaskan satu orang. REUTERS/Chris Aluka Berry

TEMPO.CO, Jakarta - Insiden penembakan massal kembali terulang di Amerika. Setelah peristiwa penambakan di Atlanta yang menewaskan delapan orang, enam di antaranya Asian-American, kali ini penembakan terjadi di Orange, California. Menurut laporan CNN, empat orang meninggal dalam peristiwa itu dan satu luka-luka.

Keempat korban terdiri atas tiga orang dewasa dan satu anak kecil. Identitas dan latar belakang mereka belum diungkap oleh Kepolisian California. Oleh karenanya, belum bisa dikaitkan dengan kejahatan anti-Asia yang berkembang akhir-akhir ini.

"Rabu petang, pukul 05.30, personil kami merespon panggilan soal tembakan dilepaskan di area 202 W. Lincoln, Orange, California," ujar juru bicara kepolisian setempat, Letnan Jennifer Amat, Rabu waktu setempat, 31 Maret 2021.

Amat melanjutkan, polisi yang merespon panggilan darurat sempat berhadapan dengan tersangka pelaku penembakan. Baku tembak sempat terjadi, namun pelaku yang berhasil ditumbangkan. Sang pelaku, kata Amat, telah dibawa ke rumah sakit dengan luka tembak.

Satu buah pistol berhasil diamankan sebagai barang bukti. Namun, kepolisian lagi-lagi tidak mau mengungkapkan detilnya.

"Apa yang bisa saya katakan saat ini adalah kami belum pernah mengalami kejadian serupa sejak tahun 1997. Ini benar-benar sebuah tragedi baik bagi korban, keluarga korban, komunitas, maupun kepolisian," ujar Amat menyampaikan.

Peristiwa di California tak ayal menarik perhatian warga Amerika, apalagi terjadi tak lama setelah peristiwa Atlanta. Gubernur California, Gavin Newsom, menyatakan berduka atas apa yang terjadi dan berdoa agar keluarga korban diberi ketabahan.

Sejak peristiwa penembakan di Atlanta, setidaknya sudah terjadi 20 kasus penembakan di Amerika. Salah satunya terjadi di supermarket Boulder, Colorado. Hal tersebut menjadi momentum bagi administrasi Joe Biden untuk memajukan regulasi pengendalian senjata yang baru.

Baca juga: Joe Biden Sebut Pembunuhan di Atlanta Sebagai Kejahatan Anti-Asia

ISTMAN MP | CNN

Berita terkait

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

11 jam lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

1 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

1 hari lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

2 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

3 hari lalu

Makin Meluas Kampus di Amerika Serikat Dukung Palestina, Ini Alasannya

Berbagi kampus di Amerika Serikat unjuk rasa mendukung Palestina dengan tuntutan yang seragam soal protes genosida di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

4 hari lalu

AS Larang TikTok: Perlawanan ByteDance sampai Daftar Negara yang Mencoret Aplikasi Top Itu

Amerika Serikat resmi melarang TikTok karena alasan keamanan jika ByteDance tidak melakukan divestasi sahamnya. Perusahaan Cina itu melawan.

Baca Selengkapnya

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

4 hari lalu

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

Tim kampanye Joe Biden berkata mereka tidak akan berhenti menggunakan TikTok, meski DPR AS baru mengesahkan RUU yang mungkin melarang penggunaan media sosial itu.

Baca Selengkapnya

Menhan AS Sampaikan Ucapan Selamat dari Joe Biden ke Prabowo

4 hari lalu

Menhan AS Sampaikan Ucapan Selamat dari Joe Biden ke Prabowo

Presiden terpilih Prabowo menegaskan kembali komitmen Indonesia dalam membina kemitraan yang erat dengan AS.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

5 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

7 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya