Amerika Tahan Semua Kerjasama Dagang Dengan Myanmar

Selasa, 30 Maret 2021 11:04 WIB

Presiden AS Joe Biden berbicara kepada media saat dia tiba di Newcastle, Delaware, AS, 26 Maret 2021. Kacamata model klasik ini mulai populer saat dikenakan oleh Jenderal Douglas MacArthur dalam Perang Dunia II. REUTERS/Joshua Roberts

TEMPO.CO, Jakarta - Amerika memperkuat tekanannya ke Militer Myanmar perihal kudeta yang mereka lakukan. Perkembangan terbaru, administrasi Presiden Amerika Joe Biden menahan semua kerjasama perdagangan dengan Myanmar. Hal tersebut untuk merespon situasi kudeta yang kian buruk di Myanmar di mana ratusan warga terbunuh dengan kejam.

"Kerjasama perdagangan yang tercantum dalam Trade and Investment Framework Agreement 2013 akan berlaku apabila pemerintahan yang demokratis telah kembali," ujar keterangan juru bicara Kementerian Perdagangan Amerika, Katherine Tai, dikutip dari CNN, Selasa, 30 Maret 2021.

Diberitakan sebelumnya, jumlah korban jiwa di Myanmar terus bertambah seiring berjalannya kudeta. Menurut data Asosiasi Bantuan Hukum untuk Tahanan Politik Myanmar (AAPP), jumlah korban meninggal telah mencapai 510 orang. Sebanyak 14 di antaranya tewas dibunuh pada hari Senin kemarin.

Selain membunuh warga, Militer Myanmar juga menangkap ribuan orang selama kudeta. Jumlahnya sudah melebihi 3000 orang. Beberapa di antaranya adalah aktivis, jurnalis, politisi, anggota komite penyelenggaraan pemilu, serta pejabat negara. Salah satu contohnya adalah Penasihat Negara Aung San Suu Kyi.

Banyaknya korban dan tahanan selama kudeta direspon berbagai negara dengan sanksi. Amerika adalah salah satu pemberi sanksi terbanyak. Selain sudah memberi sanksi kepada pejabat-pejabat Militer Myanmar, Amerika juga memasukkan perusahaan-perusahaan milik militer ke daftar hitam. Niat Amerika adalah memiskinkan junta militer agar mereka terdesak untuk mengakhiri kudeta.

Katherine Tai melanjutkan, hukuman terbaru tersebut efektif berlaku pekan ini. Adapun Tai menegaskan kembali bahwa Amerika mendukung upaya warga Myanmar mengembalikan demokrasi di negara mereka meski harus berhadapan dengan kekejaman militer.

"Kami mengutuk aksi brutal Militer Myanmar terhadap warga sipil. Aksi membunuh pengunjuk rasa, pelajar, pekerja, petugas medis, dan anak-anak yang dilakukan Militer Myanmar telah mengejutkan kami. Aksi tersebut adalah serangan langsung terhadap transisi demokrasi di Myanmar dan upaya warga untuk masa depan yang cerah," ujar Katherine Tai menegaskan.

Baca juga: Jumlah Korban Jiwa Kudeta Myanmar Capai 500 Orang

ISTMAN MP | CNN

Berita terkait

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

7 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

1 hari lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

1 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

2 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

3 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

3 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

4 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

5 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

5 hari lalu

3 Polemik TikTok di Amerika Serikat

DPR Amerika Serikat mengesahkan rancangan undang-undang yang akan melarang penggunaan TikTok

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

6 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya