Asal-usul Virus Corona, WHO dan Cina Yakin Manusia Tertular dari Hewan Perantara

Senin, 29 Maret 2021 19:00 WIB

Orang-orang dengan pakaian pelindung berjalan di luar hotel tempat anggota tim Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang bertugas menyelidiki asal-usul pandemi virus corona (COVID-19) dikarantina, di Wuhan, provinsi Hubei, Cina 28 Januari 2021. [REUTERS / Thomas Peter]

TEMPO.CO, Jakarta - Studi gabungan WHO dan Cina tentang asal-usul virus corona mengatakan penularan virus dari kelelawar ke manusia melalui hewan lain adalah skenario yang paling mungkin terjadi dan kebocoran laboratorium "sangat tidak mungkin", menurut laporan Associated Press melaporkan pada Senin.

Temuan ini sebagian besar seperti yang diharapkan dan meninggalkan banyak pertanyaan yang belum terjawab, dan tim mengusulkan penelitian lebih lanjut di setiap area kecuali hipotesis kebocoran laboratorium, mengutip salinan draf yang diperoleh oleh Associated Press, dikutip dari Reuters, 29 Maret 2021.

Rilis laporan tersebut telah berulang kali ditunda, menimbulkan pertanyaan tentang apakah pihak Cina dari studi tersebut mencoba untuk memutarbalikkan kesimpulan untuk mencegah kesalahan atas pandemi yang menimpa Cina.

Seorang pejabat WHO mengatakan akhir pekan lalu bahwa dia mengharapkan laporan itu akan siap untuk dirilis "dalam beberapa hari mendatang", ABC Australia melaporkan.

Associated Press menerima versi yang tampaknya mendekati final pada hari Senin dari seorang diplomat yang berbasis di Jenewa dari negara anggota WHO.

Advertising
Advertising

Tidak jelas apakah laporan itu mungkin masih diubah sebelum dirilis.

Petugas keamanan berjaga di depan pasar saat tim WHO penyelidik asal-usul virus corona mengunjungi pasar makanan laut Huanan di Wuhan, provinsi Hubei, Cina, Ahad, 31 Januari 2021. Pasar Huanan masih berperan dalam menelusuri asal-usul virus, sejak cluster kasus pertama teridentifikasi di sana. REUTERS/Thomas Peter

Sebelumnya pada Jumat, pejabat Cina memberi tahu para diplomat di Beijing tentang empat kemungkinan cara virus corona tiba di Wuhan.

Dikutip dari Axios, Feng Zijian, wakil direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Cina, sebelumnya mengidentifikasi empat kemungkinan asal Covid-19: kelelawar yang membawa virus menginfeksi seseorang, kelelawar menginfeksi mamalia yang kemudian menularkannya kepada seseorang, virus berasal dari produk atau makanan beku, virus bocor dari laboratorium Wuhan yang sedang meneliti virus.

Sampai laporan yang dungkapkan AP, tim tampaknya menyimpulkan bahwa penularan melalui hewan kedua sangat mungkin terjadi.

Mereka mengevaluasi kemungkinan penyebaran langsung dari kelelawar ke manusia, dan mengatakan bahwa penyebaran melalui produk makanan beku adalah sangat mungkin tetapi peluangnya kecil.

Baca juga: Tim WHO: Penyebaran Virus Corona di Wuhan Sudah Meluas Sejak Awal

Kerabat terdekat dari virus penyebab Covid-19 telah ditemukan pada kelelawar, yang diketahui membawa virus corona.

Namun, laporan tersebut mengatakan bahwa "jarak evolusi antara virus kelelawar ini dan SARS-CoV-2 diperkirakan beberapa dekade, menunjukkan adanya hubungan yang hilang."

Dikatakan bahwa virus yang sangat mirip telah ditemukan di trenggiling, tetapi juga dicatat bahwa cerpelai dan kucing rentan terhadap virus Covid, yang menunjukkan bahwa mereka bisa menjadi pembawa virus corona baru.

Laporan dugaan asal-usul virus corona itu sebagian besar didasarkan pada kunjungan tim ahli internasional WHO ke Wuhan, kota di Cina tempat Covid-19 pertama kali terdeteksi, dari pertengahan Januari hingga pertengahan Februari.

REUTERS | ASSOCIATED PRESS | AXIOS | ABC

Berita terkait

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

2 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

11 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

16 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

16 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

17 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

18 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

21 jam lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

1 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

1 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

1 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya