Panama Sementara Menolak Pelancong yang Baru dari Amerika Selatan

Minggu, 28 Maret 2021 20:00 WIB

Staf medis berbicara dengan migran di kamp Lajas Blancas, di mana migran dari Afrika, Kuba, dan Haiti terjebak di kamp karena virus corona (Covid-19), selama kunjungan oleh otoritas Panama di Provinsi Darien, Panama, 5 Juni 2020.[REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Panama pada Sabtu, 27 Maret 2021, mengumumkan terhitung mulai pekan depan akan menghentikan sementara masuknya pelancong yang baru berkunjung ke negara-negara di Amerika Selatan. Itu artinya, pelancong yang dalam 15 hari terakhir pernah ke negara-negara di Amerika Selatan, untuk sementara tidak bisa masuk Panama.

Keputusan itu diambil setelah otoritas kesehatan setempat mendeteksi sebuah kasus virus corona dari Brasil. Kementerian Kesehatan Panama menyebut larangan tersebut akan berlaku mulai Rabu, 31 Maret 2021.

Kementerian Kesehatan meyakinkan setelah 31 Maret 2021, warga negara Panama atau pelancong yang ingin ke Panama, diperbolehkan lagi masuk ke negara itu.

Advertising
Advertising

Ilustrasi virus Corona. REUTERS/Dado Ruvic

Baca juga: Panama Perketat Lockdown karena Infeksi Corona Bertambah

Dalam aturan baru disebutkan pula, mulai Minggu, 28 Maret 2021 dan Rabu 31 Maret 2021, pelancong yang tiba di Panama dari Amerika Selatan atau mereka yang berada di Amerika Selatan dalam 15 hari terakhir sebelum sampai ke Panama, harus menjalani tes virus corona. Rangkaian tes virus corona itu harus dilakukan sebelum mereka mendaftarkan diri ke imigrasi.

Panama telah melakukan imunisasi vaksin virus corona, di mana Presiden Panama Laurentino Cortizo, 68 tahun, mendapatkan dosis pertama suntik vaksin virus corona pada 10 Maret 2021. Panama saat ini menggunakan vaksin virus corona buatan Pfizer-BioNTech. Sebelumnya pada Februari lalu, Kedutaan Besar Rusia di Panama mengatakan Panama sudah memperlihatkan ketertarikan untuk membeli vaksin virus corona Sputnik V.

Di Panama, ada 345.236 kasus positif Covid-19. Dari jumlah itu, 5.934 kasus virus corona berujung dengan kematian. Panama memiliki populasi 4,2 juta jiwa.

Sumber: Reuters | aninews.in

Berita terkait

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

2 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

2 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

3 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

5 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

6 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

6 hari lalu

Operator Kereta Deutsche Bahn di Jerman Akan Melarang Merokok Ganja di Area Stasiun

Operator kereta di Jerman Deutsche Bahn (DB) mengumumkan melarang merokok ganja di area-area stasiun per 1 Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

7 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

10 hari lalu

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.

Baca Selengkapnya

Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

10 hari lalu

Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

Iran menjadi salah satu negara yang mengembangkan nuklir. Ada jasa Amerika dalam hal itu.

Baca Selengkapnya