Pelaku Penembakan di Colorado Pindah Tempat Penahanan

Sabtu, 27 Maret 2021 12:30 WIB

Seorang petugas kepolisian berdiri di sekeliling lokasi penembakan di toko kelontong King Soopers di Boulder, Colorado, A.S. 22 Maret 2021. Masyarakat yang sedang berbelanja dan karyawan supermarket King Soopers lari menyelamatkan diri saat aparat kepolisian mengepung lokasi penembakan, yang berada sektiar 2 mil dari Universitas Colorado. REUTERS/Alyson McClaran

TEMPO.CO, Jakarta - Ahmad Al Aliwi Alissa, tersangka penembakan massal di sebuah supermarket di Colorado, Amerika Serikat, dipindahkan ke pusat penahanan yang lain. Pemindahan dilakukan dengan alasan keamanan dan ancaman.

Tidak disebutkan tempat penahanan Alissa yang baru.

Baca juga: Lolosnya UU Pengendalian Senjata di Amerika Serikat Hanya Soal Waktu

Petugas kepolisian menyusuri tempat parkir di lokasi penembakan di toko King Soopers di Boulder, Colorado, AS 22 Maret 2021. Peristiwa penembakan mematikan ini tercatat yang kedua kalinya dalam tempo kurang dari sepekan. REUTERS/Kevin Mohatt

Penembakan di Colorado menewaskan 10 orang, di mana salah satu korban tewas adalah aparat kepolisian. Alissa pada Jumat, 26 Maret 2021 menghadapi tuntutan dakwaan tambahan, yakni percobaan pembunuhan.

Advertising
Advertising

Jaksa Agung distrik Boulder, Michael Dougherty dan Kepala Kepolisian Boulder Maris Herold mengatakan mereka masih mencoba mempelajari apa yang mendorong Alissa melepaskan tembakan pada Senin, 22 Maret 2021 di supermarket King Soopers di Boulder. Distrik Boulder terletak sekitar 45 kilometer dari Denver, Amerika Serikat.

Alissa, 21 tahun, menyerahkan diri di lokasi penembakan setelah dia terluka dalam sebuah baku-tembak dengan aparat kepolisian. Penembakan yang dilakukan Alissa berselang enam hari dari peristiwa penembakan di area spa, Atlanta, pada 16 Maret 2021.

“Sama seperti masyarakat, kami pun ingin tahu kenapa (melakukan penembakan). Kenapa di King Soopers, kenapa di Boulder, kenapa hari Senin dan sayangnya kami belum memiliki jawaban untuk itu semua. Ini akan menjadi perburuan bagi kita semua sampai kita mendapatkan jawaban,” kata Herold.

Penyidik juga sedang menggali apakah Alissa memiliki hubungan dengan jaringan teroris internasional. Mereka juga akan mencari tahu latar belakang Alissa.

Alissa muncul pertama kali ke publik saat menghadiri pengadilan pada Kamis, 25 Maret 2021. Dia kena 10 dakwaan pembunuhan tingkat pertama dan satu dakwaan percobaan pembunuhan.

Sumber: Reuters

Berita terkait

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

4 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

4 jam lalu

Pagar Gedung Putih AS DItabrak Mobil, Sopir Tewas di Tempat

Sebuah mobil menabrak pagar Gedung Putih pada Sabtu malam. Sopir langsung tewas di tempat kejadian.

Baca Selengkapnya

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

4 jam lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

4 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

7 jam lalu

Pertama Kalinya, AS Tunda Pengiriman Senjata ke Israel

Ditundanya pengiriman senjata dari Amerika Serikat membuat pemerintah Israel kebingungan.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

7 jam lalu

Mahasiswa di Malang Gelar Aksi "Solidarity Camp for Palestine"

Aksi ini terinspirasi dari gerakan demonstrasi masif dan berskala besar yang dilakukan para mahasiswa di AS, Eropa, dan sejumlah negara lain.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

1 hari lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

1 hari lalu

Kasus Mayat dalam Koper Bali, Tersangka Sempat Berupaya Hilangkan Barang Bukti

Tersangka kasus mayat dalam koper di Bali berupaya menghilangkan barang bukti.

Baca Selengkapnya

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

1 hari lalu

Pembunuhan Mayat dalam Koper Terjadi Juga di Bali, Saksi Pergoki Pelaku Penuh Bercak Darah

Selain di Bekasi, kasus pembunuhan mayat dalam koper juga terjadi di Kuta, Bali

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

2 hari lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya