Intelijen Peringatkan Joe Biden Soal Ancaman Taliban Ambil Alih Afghanistan

Sabtu, 27 Maret 2021 14:00 WIB

Sejumlah tahanan Taliban yang baru dibebaskan, meninggalkan penjara Pul-e-Charkhi, di Kabul, Afganistan, 13 Agustus 2020. Pemerinah Afganistan mulai membebaskan 400 tahanan kelas kakap Taliban. National Security Council of Afghanistan/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Agensi Intelijen Amerika menyatakan telah memperingatkan Presiden Joe Biden soal potensi Taliban mengambil alih seluruh Afghanistan dalam waktu 2-3 tahun. Menurut mereka, hal itu potensial terjadi apabila Amerika menarik seluruh pasukannya tanpa memastikan dulu adanya power-sharing antara pihak yang berperang, Afghanistan dan Taliban.

Jika Taliban berhasil mengambil Afghanistan, menurut salah seorang sumber intelijen Amerika, maka organisasi pemberontak itu berpotensi membangun kembali organisasi ekstrim seperti Al Qaeda. Sebagaimana diketahui, Al Qaeda adalah kelompok teroris yang ikut bertanggung jawab atas peristiwa 9/11 WTC.

Dikutip dari kantor berita Reuters, Sabtu, 27 Maret 2021, Joe Biden masih mengkaji soal penarikan pasukan dari Afghanistan. Berbagai opsi dipertimbangkan, terutama soal mengejar target penarikan 3500 prajurit per 1 Mei 2021 seperti isi perjanjian damai antara Afghanistan, Taliban, dan Amerika.

Kamis kemarin, Joe Biden menyatakan dirinya pesimis bakal bisa menarik pasukan sebanyak itu sebelum 1 Mei. Bahkan, ia merasa tidak perlu mematuhi deadline tersebut. Menurutnya, ada sejumlah masalah teknis yang merujuk pada tantangan logistik menarik pasukan (beserta perlengkapan-perlangkapannya) dalam jumlah besar dan stabilitas regional.

Presiden AS Joe Biden menyampaikan pidato "prime time" pertamanya sebagai presiden, menandai peringatan satu tahun lockdown Amerika Serikat untuk memerangi pandemi penyakit virus corona (COVID-19) dan berbicara tentang dampak pandemi selama pidato dari East Room Gedung Putih di Washington, AS, 11 Maret 2021. [REUTERS / Tom Brenner]


Sejumlah pejabat Amerika dari komunitas intelijen, dikutip dari Reuters, menyarankan Joe Biden untuk memperpanjang deadline. Menurut mereka, berdasarkan laporan intelijen soal aktivitas Taliban, lebih baik pasukan Amerika bertahan melebihi tenggat waktu.

Gedung Putih enggan berkomentar soal kabar yang beredar. Namun, dikutip dari New York Times, sejumlah pejabat senior Joe Biden skeptis dengan peringatan yang dikeluarkan Agensi Intelijen Amerika. Salah satunya, karena pemimpin Taliban konsisten menentang kehadiran kelompok-kelompok selain dirinya. Selain itu, Al Qaeda nyaris tidak memiliki sel lagi di Afghanistan.

Selain itu, menurut para pejabat Joe Biden, juga masih ada hal yang belum terjawab soal apa yang terjadi Afghanistan jika prajurit Amerika bertahan. Mereka menyakini efeknya tidak sesederhana kehadiran Amerika bakal mencegah pemerintahan Afghanistan kolaps dan kehilangan kontrol atas kota-kota besar.

Sementara itu, Taliban menyatakan akan menggunakan kekerasan jika pasukan internasional tetap bertahan di Afghanistan dan tidak mematuhi isi kesepakatan damai. "Kami berkomitmen terhadap kesepakatan damai yang dibuat tahun lalu dan kami berharap Amerika juga berkomitmen serupa," ujar pernyataan pers Taliban.

Baca juga: Joe Biden Pesimis Bisa Tarik Pasukan Amerika dari Afganistan Tepat Waktu

REUTERS | NEW YORK TIMES

Berita terkait

Tinjauan Psikologi Ihwal Xenophobia

1 hari lalu

Tinjauan Psikologi Ihwal Xenophobia

Xenophobia sebagai fenomena psikologis melibatkan ketakutan, ketaksukaan, atau kebencian ke individu atau kelompok yang dianggap asing atau beda.

Baca Selengkapnya

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

1 hari lalu

4 Heboh Pernyataan Xenophobia Joe Biden ke Cina, Jepang, dan India

Joe Biden menyebut xenophobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di tiga negara ekonomi terbesar di Asia tersebut.

Baca Selengkapnya

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

2 hari lalu

India Sangkal Pernyataan Xenophobia Joe Biden, Ini Sebabnya

Joe Biden mengatakan xenophobia di Cina, Jepang dan India menghambat pertumbuhan di masing-masing negara, sementara migrasi berefek baik bagi ekonomi.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

2 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

3 hari lalu

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

Kepolisian Australia mengkonfirmasi telah menembak mati seorang remaja laki-laki, 16 tahun, karena penikaman dan tindakan bisa dikategorikan terorisme

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

3 hari lalu

Retno Marsudi Soroti Kesenjangan Pembangunan Jadi Tantangan Terbesar OKI

Retno Marsudi menyoroti kesenjangan pembangunan sebagai tantangan besar yang dihadapi negara-negara anggota OKI

Baca Selengkapnya

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

5 hari lalu

4 Kota di Afganistan yang Paling Menarik Dikunjungi, Banyak Peninggalan Sejarah

Afganistan yang terletak di Asia Selatan dan Asia Tengah menawarkan banyak hal untuk dijelajahi, misalnya situs bersejarah dan budaya.

Baca Selengkapnya

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

5 hari lalu

Taliban Siapkan Promosi Wisata Afganistan untuk Tingkatkan Perekonomian

Dalam beberapa tahun terakhir, pariwisata Afganistan meningkat. Turis asing paling banyak berasal dari Cina.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

5 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

5 hari lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya