Lolosnya UU Pengendalian Senjata di Amerika Serikat Hanya Soal Waktu

Jumat, 26 Maret 2021 18:30 WIB

Democratic 2020 U.S. presidential nominee Joe Biden speaks at his election rally, after the news media announced that Biden has won the 2020 U.S. presidential election over President Donald Trump, in Wilmington, Delaware, U.S., November 7, 2020. U.S. President-elect Joe Biden on Monday will announce a 12-member task force to deal with the coronavirus pandemic, kicking off a busy week in which he will move forward with the presidential transition on a number of fronts. Lisa Bernhard produced this report. REUTERS/Jim Bourg

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Serikat Joe Biden berpandangan lolosnya undang-undang baru pengendalian senjata di Kongres hanyalah soal waktu. Komentar itu disampaikan Biden setelah dua peristiwa penembakan massal yang terjadi dalam tempo sepekan.

Peristiwa penembakan massal tersebut telah mengejutkan masyarakat dan memberikan tekanan kepada Pemerintah Amerika Serikat agar mengambil tindakan menghentikan kekerasan bersenjata.

Biden sudah lama mendukung agar dilakukan langkah-langkah pengendalian senjata, diantaranya mengecek latar-belakang pembeli senjata dan melarang senjata serbu. Hanya saja, Biden yang berasal dari Partai Demokrat masih belum yakin dengan permasalahan waktunya.

Advertising
Advertising

“Yang akan kami lakukan sekarang ini fokus. Apakah ini masalah imigrasi, senjata atau masalah lain yang dihadapi negara. Terlepas dari itu semua, ini hanya masalah waktu. Presiden sebelum saya, mereka sukses karena mereka tahu waktu yang tepat untuk hal yang mereka lakukan,” kata Biden, Kamis, 25 Maret 2021.

Menurut Biden, undang-undang baru pengendalian senjata adalah prioritas legislatif berikutnya. Biden sebelumnya memenangkan Rancangan Undang-Undang bantuan Covid-19.

Baca juga: Kamala Harris Berharap Kongres Amerika Loloskan UU Pengendalian Senjata

Ilustrasi Impor Senjata. REUTERS/Bernadett Szabo

Amerika Serikat pada Senin, 22 Maret 2021, dikejutkan oleh serangan penembakan massal yang menewaskan 10 orang di sebuah supermarket di Colorado. Serangan itu hanya berselang enam hari setelah peristiwa penembakan di area spa di Atlanta, yang menewaskan delapan orang.

Dua peristiwa penembakan massal tersebut telah mendorong para pendukung adanya aturna pengendalian senjata di Amerika Serikat, muncul ke publik. Anggota parlemen dari Partai Demokrat pun meningkatkan tuntutan mereka untuk melawan kekerasan bersenjata.

Amerika Serikat telah mengalami sejumlah aksi penembakan massal dalam 10 tahun terakhir, diantaranya yang terjadi di sekolah dan tempat konser.

Akan tetapi, rentetan peristiwa itu tampaknya gagal membuat anggota parlemen Amerika Serikat meloloskan undang-undang pengendalian senjata, yang disorongkan oleh Partai Demokrat. Kelompok oposisi menentang meloloskan undang-undang ini adalah politikus Partai Republik yang duduk di Kongres dan lobi dari Asosiasi Senapan Nasional.

Sumber: Reuters

Berita terkait

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

40 menit lalu

Pengunjuk Rasa Pro-Israel Provokasi Kubu Pro-Palestina, Bentrok Pecah di Universitas California Los Angeles

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan pro-Israel saling bentrok di kampus Universitas California Los Angeles (UCLA), Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

1 jam lalu

Protes Pro-Palestina Meluas di Kampus Amerika Serikat, Hampir 900 Orang Ditangkap Sejak 18 April

Hampir 900 orang telah ditangkap di kampus-kampus Amerika Serikat karena demo pro-Palestina

Baca Selengkapnya

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

1 jam lalu

AS Dilaporkan Turun Tangan Cegah ICC Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Amerika Serikat berupaya mencegah dikeluarkannya surat perintah penangkapan ICC terhadap PM Israel Benjamin Netanyahu atas serangan di Gaza

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

14 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

15 jam lalu

Virus Flu Burung di AS, Para Pakar: Epidemi Telah Berlangsung Lama

FDA memergoki temuan satu dari lima sampel susu komersial yang diuji dalam survei nasional mengandung partikel virus H5N1atau virus Flu Burung

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

15 jam lalu

Fakta-fakta TikTok Dilarang di Amerika Serikat

ByteDance selaku perusahaan pemilik TikTok memilih untuk menutup aplikasinya di Amerika yang merugi.

Baca Selengkapnya

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

16 jam lalu

Mahmoud Abbas; Hanya Amerika Serikat yang Bisa Hentikan Israel

Mahmoud Abbas dalam pertemuan Forum Ekonomi Dunia menyatakan hanya Amerika Serikat yang mampu menghentikan Israel

Baca Selengkapnya

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

17 jam lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

17 jam lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

1 hari lalu

Temuan Virus Flu Burung di Produk Susu, AS Cek Sapi Perah Hingga Bentuk Tim Tanggap Darurat

Peternakan sapi perah di 9 negara bagian di Amerika Serikat diserang virus Flu Burung. Colorado menjadi negara kesembilan yang mengonfirmasi temuan tersebut.

Baca Selengkapnya