Tidak Terima Dikenai Sanksi Terkait Muslim Uighur, Cina Balas Uni Eropa

Selasa, 23 Maret 2021 11:30 WIB

Polisi Cina berjaga di sekitar pusat pendidikan keterampilan kejuruan untuk Muslim Uighur yang dikelilingi pagar berduri di Yining, Xinjiang, Cina, 4 September 2018. Pusat pendidikan tersebut dibangun di beberapa tempat di wilayah Xinjiang. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Cina membantah tuduhan mereka telah melakukan pelanggaran hak asasi manusia terhadap Muslim Uighur di Xinjiang. Menurut Mereka, tuduhan tersebut tidak berdasar. Sebagai balasannya, mereka balik memberikan sanksi kepada Uni Eropa, pihak pertama yang memberinya sanksi terkait pelanggaran HAM tersebut.

Dikutip dari Channel News Asia, sanksi dari Cina menyasar anggota parlemen, diplomat, institut, serta bisnis-bisnis asal negara anggota Uni Eropa. Efeknya, selain mereka tidak bisa berkunjung ke Cina, mereka juga tidak akan bisa melakukan transaksi ekonomi dengan entitas di negeri tirai bambu itu,

"Politisi Jerman, Reinhard Butikofer, yang memimpin delegasi Parlemen Eropa untuk urusan Cina, adalah salah satu yang dikenai sanksi. Selain itu organisasi non-profit Alliance of Democracies Foundation yang dibentuk oleh mantan Sekjen Nato Anders Fogh Rasmussen," ujar Kementerian Luar Negeri Cina dalam keterangan persnya, Selasa, 23 Maret 2021.

Negara-negara di Eropa tidak menerima sanksi tersebut. Beberapa di antaranya adalah Jerman, Belanda, dan Belgia. Belanda bahkan telah meminta Duta Besar Cina ke Den Haag untuk menjelaskan sanksi itu.

Politisi Belanda, Sjoerd Sjoerdsma, menyatakan reaksi keras dari Cina adalah tanda mereka sensitif terhadap tekanan internasional. Hal itu, kata ia, bisa menjadi motivasi kepada negara-negara yang menentang praktik pelanggaran HAM di Xinjiang untuk tidak takut bersikap tegas dan menyuarakan kebenaran.

"Sanksi tersebut adalah bukti Cina mudah tertekan. Jadikan ini penyemangat untuk semua kolega saya di Eropa," ujar Sjoerdsma yang merupakan anggota parlemen asal Belanda dan pendukung pemberian sanksi ke Cina.

Diberitakan sebelumnya, Amerika, Uni Eropa, Kanada, dan Inggris bersama-sama menerbitkan sanksi baru untuk Cina. Mereka memberikan sanksi terhadap empat pejabat dan satu entitas Cina yang berbasis di Xinjiang. Alasannya, karena mereka sudah mengumpulkan cukup bukti soal pelanggaran HAM terhadap Muslim Uighur di Xinjiang.

Menurut pernyataan keempatnya, Muslim Uighur ditahan di kamp konsentrasi. Di sana, Muslim Uighur disiksa, diperkerjakan paksa, dan disterilkan untuk mencegah jumlah mereka bertambah.

Cina, seperti dikatakan di atas, membantah hal ini. Cina selalu berpegang pada pernyataan bahwa para Muslim Uighur mengikuti pendidikan kejuruan di Xinjiang.

Terlepas balasan dari Cina, Menteri Luar Negeri Amerika Antony Blinken memuji respon bersama yang ada. "Hal ini menunjukkan bahwa respon trans-Atlantik memberikan sinyal yang lebih kuat terhadap mereka yang melenggar hak asasi manusia," ujar Blinken terkait isu Muslim Uighur di Xinjiang.

Baca juga: Usai Myanmar, Negara Barat Beri Sanksi ke Cina Terkait Muslim Uighur

ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA

Berita terkait

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

2 jam lalu

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

Beijing menyerukan kepada Israel untuk mendengarkan seruan besar masyarakat internasional, dengan berhenti menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

3 jam lalu

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

Cina memperpanjang kebijakan bebas visa untuk 12 negara di Eropa dan Asia setelah kunjungan kerja Presiden Xi Jinping ke Prancis

Baca Selengkapnya

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

8 jam lalu

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

Layanan kepada pelanggan di restoran dipandang sebagai bagian dari makanan yang telah dibayar, jadi tak mengharapkan tip.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

12 jam lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

1 hari lalu

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

12 senator AS mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap ICC jika menerbitkan perintah penangkapan terhadap perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

1 hari lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

2 hari lalu

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

Analis teknologi memperkirakan Xiaomi 15 bakal menyerupai generasi sebelumnya ihwal jadwal rilis dan tenggat distribusi.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

2 hari lalu

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

Faisal Basri menyebut industrialisasi nikel lebih memberikan keuntungan kepada investor asing tanpa memerhatikan kerugian bagi Indonesia

Baca Selengkapnya

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

2 hari lalu

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

Jonatan Christie menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang memetik poin saat kalah lawan Cina 1-3 di final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

2 hari lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

Indonesia harus mengakui keunggulan Cina dengan agregat skor 1-3 dalam partai final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya