Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Usai Myanmar, Negara Barat Beri Sanksi ke Cina Terkait Muslim Uighur

image-gnews
Pekerja melewati bangunan pusat pendidikan keterampilan kejuruan untuk Muslim Uighur yang dikelilingi pagar berduri di Dabancheng, Xinjiang, Cina, 4 September 2018. Berdasarkan laporan, para tahanan beragama Islam dipaksa keluar dari agama mereka dan bersumpah setia kepada Partai Komunis Cina. REUTERS
Pekerja melewati bangunan pusat pendidikan keterampilan kejuruan untuk Muslim Uighur yang dikelilingi pagar berduri di Dabancheng, Xinjiang, Cina, 4 September 2018. Berdasarkan laporan, para tahanan beragama Islam dipaksa keluar dari agama mereka dan bersumpah setia kepada Partai Komunis Cina. REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Myanmar bukan satu-satunya negara yang menjadi sasaran sanksi pada Senin kemarin, 22 Maret 2021. Dikutip dari Channel News Asia, Cina juga menjadi sasaran sanksi terkait tuduhan pelanggaran hak asasi manusia terhadap Muslim Uighur di Xinjiang. Adapun sanksi diberikan oleh Amerika, Uni Eropa, Inggris, dan Kanada.

"Meski sudah dikecam oleh komunitas internasional, Cina tetap melanjutkan praktik genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Xinjiang," ujar Menteri Luar Negeri Amerika Antony Blinken menjelang pertemuan dengan Uni Eropa dan NATO pekan ini.

Menurut laporan Channel News Asia, keempat pihak bisa bersamaan memberikan sanksi kepada Cina karena pendekatan yang dilakukan Presiden Amerika Joe Biden. Sejak menjadi Presiden Amerika ke-46, memperbaiki/ meningkatkan hubungan dengan para sekutu adalah salah satu prioritas Joe Biden. Menurut Joe Biden, hubungan yang kuat akan mempermudah Amerika untuk merespon ancaman atau aktivitas koersif Cina.

Nasib Muslim Uighuir di Xinjiang masuk dalam daftar isu-isu Cina yang dikhawatirkan Joe Biden. Menurut laporan berbagai lembaga, baik lokal maupun internasional, 1 juta Muslim Uighur ditahan di kamp konsentrasi. Di sana, kata lembaga-lembaga tersebut, Muslim Uighur disiksa, diperkerjakan paksa, dan disterilkan untuk mencegah jumlah mereka bertambah.

Dari keempat pihak yang memberikan sanksi, Uni Eropa yang lebih dulu maju. Mereka menghukum empat pejabat Pemerintah Cina dan satu entitas. Dua di antaranya adalah Chen Mingguo selaku Direktur Keamanan Publik Xinjiang serta pejabat senior bernama Wang JungZheng.

Dengan sanksi yang ada, keempat pejabat tak boleh berkunjung ke Eropa ataupun melakukan aktivitas finansial di sana, tak terkecuali mengakses asetnya. Tak lama Inggris, Amerika, dan Kanada menyusul dengan sanksi serupa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Chen Mingguo telah menahan dan memperlakuan Muslim Uighur dan etnis minoritas lainnya secara semena-mena, termasuk mencabut kebebasan mereka untuk berkeyakinan dan beragam."

"Bukti-bukti terkait penyiksaan begitu banyak, termasuk citra satelit, keterangan saksi mata, serta dokumen Pemerintah Cina," ujar pernyataan bersama mereka, mendesak Cina segara mengakhiri praktik penyiksaan terhadap Muslim Uighur di Xinjiang.

Cina membantah tuduhan-tuduhan yang ada dan menyayangkan pemberian sanksi oleh Amerika, Uni Eropa, Kanada, dan Inggris. Setelah itu, mereka membalasnya dengan memberikan hukuman serupa kepada anggota parlemen, diplomat, institute, keluarga, dan bisnis asal Eropa.

Baca juga: Parlemen Australia Bahas Pelanggaran HAM Cina Pada Uighur

ISTMAN MP| CHANNEL NEWS ASIA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

1 jam lalu

Iran: Sanksi Dicabut atau Tak Ada Kesepakatan Nuklir
Dimulai Hampir Setengah Abad Lalu, Ini 4 Fakta di Balik Sanksi Terhadap Iran

Sanksi ekonomi Iran telah dimulai hampir setengah abad lalu.


4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

2 jam lalu

Sejumlah rudal Iran dipamerkan selama parade militer tahunan di Teheran, Iran, 22 September 2023. Majid Asgaripour/WANA (West Asia News Agency) via REUTERS
4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.


Perampok Gasak Emas Rp 253 Miliar di Kanada, Terbesar dalam Sejarah

3 jam lalu

Emas batangan murni 99,99 persen ditempatkan di ruang kerja di pabrik logam mulia Krastsvetmet di kota Krasnoyarsk, Siberia, Rusia, 31 Januari 2023. REUTERS/Alexander Manzyuk
Perampok Gasak Emas Rp 253 Miliar di Kanada, Terbesar dalam Sejarah

Polisi Kanada menangkap sembilan orang yang diduga melakukan pencurian emas terbesar dalam sejarah.


Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

4 jam lalu

Fasilitas Nuklir Iran di Isfahan.[haaretz]
Kisah Amerika Bantu Iran Kembangkan Nuklir

Iran menjadi salah satu negara yang mengembangkan nuklir. Ada jasa Amerika dalam hal itu.


Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

4 jam lalu

Presiden Iran Ebrahim Raisi. Kepresidenan Iran/WANA via REUTERS
Uni Eropa Ajukan Perluasan Embargo terhadap Iran Setelah Serang Israel, Ini Riwayat Negara Barat Embargo Iran

Sepanjang sejarah, Iran telah menjadi sasaran berbagai sanksi internasional atau embargo dari beberapa negara, terutama Amerika Serikat dan Uni Eropa.


112 Tahun Kapal Titanic Karam, Berikut Spesifikasinya dan Penyebab Tenggelam

15 jam lalu

RMS Titanic merupakan kapal penumpang uap terbesar di dunia pada saat itu yang dimiliki perusahaan pelayaran White Star Line. Pada tanggal 14-4, 1912, Titanic bertabrakan dengan gunung es di Samudra Atlantik Utara dan menewaskan 1.523 penumpang. gizmodo.de
112 Tahun Kapal Titanic Karam, Berikut Spesifikasinya dan Penyebab Tenggelam

Pada 15 April 1912, RMS Titanic karam di Atlantik Utara menabrak gunung es saat pelayaran dari Southampton di Inggris ke New York City


Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

16 jam lalu

Menteri Pertahanan sekaligus presiden terpilih, Prabowo Subianto menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Kamis, 18 April 2024. Dok. Humas Kementerian Pertahanan.
Temui Menlu Cina, Prabowo Bahas Peningkatan Kerja Sama Pertahanan

Prabowo Subianto menerima kunjungan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi, di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, pada Kamis, 18 April 2024.


Indonesia dan Cina akan Perkuat Investasi Pembangunan Infrastruktur hingga Ketahanan Pangan

20 jam lalu

Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi dan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi saat konferensi pers di gedung Kementerian Luar Negeri, Jakarta Pusat pada Kamis, 18 April 2024. TEMPO/Nabiila Azzahra A.
Indonesia dan Cina akan Perkuat Investasi Pembangunan Infrastruktur hingga Ketahanan Pangan

Indonesia dan Cina akan memperkuat kerja sama ekonomi di berbagai bidang, termasuk investasi.


Retno Marsudi: Akar Masalah Instabilitas Timur Tengah adalah Isu Palestina

21 jam lalu

Retno Marsudi: Akar Masalah Instabilitas Timur Tengah adalah Isu Palestina

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyebut isu Palestina sebagai akar masalah dari ketidakstabilan di Timur Tengah.


Pengakuan terhadap Palestina, Apakah Perjuangan Spanyol akan Berhasil?

21 jam lalu

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez. REUTERS/Andrew Kelly
Pengakuan terhadap Palestina, Apakah Perjuangan Spanyol akan Berhasil?

Spanyol, Irlandia, Malta dan Slovenia diperkirakan mengambil langkah tersebut mengakui Palestina sebagai negara dalam waktu dekat.