Pandemi Memburuk, Filipina Tutup Gereja dan Larang Perjalanan Antar Kota

Minggu, 21 Maret 2021 20:00 WIB

Seorang petugas kesehatan menerima vaksin Coronavac Sinovac Biotech pada hari pertama vaksinasi Covid-19 Filipina, di Lung Center of the Philippines, Quezon City, Metro Manila, 1 Maret 2021. [REUTERS / Eloisa Lopez]

TEMPO.CO, Jakarta - Filipina menerapkan pembatasan sosial baru. Dikutip dari Channel News Asia, Filipina akan menutup gereja melarang makan di dalam rumah makan, serta melarang perjalanan antar kota. Hal tersebut akan berlaku di ibu kota Filipina, Manila, menyusul memburuknya pandemi COVID-19.

Dalam 24 jam terakhir, Filipina mencatat 7.757 kasus dan 39 kematian akibat COVID-19. Kurang lebih separuh dari 7.757 kasus baru tersebut berada di Manila. Itulah kenapa Manila menjadi lokasi utama pengetatan pembatasan sosial. Adapun untuk angkan total nasional, Filipina tercatat memiliki 663 ribu kasus dan 12.968 kematian.

"Ada dua tujuan utama kami yaitu menekan penularan COVID-19 di Manila serta menghindari penyebaran virus, terutama varian baru, di luar Manila. Kami tahu varian baru COVID-19 lebih mudah menyebar dan menular," ujar juru bicara Pemerintah Filipina, Harry Roque, Ahad, 21 Maret 2021.

Kebijakan baru tersebut akan mulai berlaku per Senin esok. Durasinya kurang lebih dua pekan. Adapun kebijakan serupa, menurut laporan Channel News Asia, juga berlaku di provinsi Rizal, Cavite, Laguna, dan Bulacan yang mengelilingi Manila.

Selama periode tersebut, transportasi publik akan tetap beroperasi. Pekerja juga masih diperbolehkan untuk bekerja karena Filipina sebisa mungkin menghindari lockdown COVID-19 lagi.

Roque melanjutkan, dirinya paham pengetatan pembatasan sosial baru ini akan berdampak ke libur Paskah. Namun, kata ia, kebijakan ini harus diambil karena segala varian baru COVID-19 sudah terdeteksi di Filipina. Sebagai catatan, umumnya warga Filipina menghabuskan libur Paskah dengan melancong ke destinasi-destinasi wisata seperti pegunungan dan pantai.

"Jika kita membiarkan perjalanan antar-kota dibebaskan, varian-varian baru COVID-19 ini akan menyebar lebih cepat lagi ke wilayah-wilayah Filipina lainnya," ujar Roque.

Sebelum pengetatan baru ini, Filipina telah menerapkan lockdown terbatas, jam malam, larangan keluar rumah untuk anak-anak, hingga larangan masuk untuk pendatang dari luar negeri. Namun, jumlah kasus harian COVID-19 terus meningkat sejak akhir Februari lalu, diikuti dengan terdeteksinya varian baru COVID-19 asal Brasil, Afrika Selatan, dan Inggris.

Baca juga: Filipina Setujui Penggunaan Vaksin COVID-19 Sputnik V Asal Rusia

ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA

Berita terkait

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

8 jam lalu

Bukan Hanya Malaysia , 3 Negara Asia Tenggara ini Pernah Lakukan Pencurian Ikan di Indonesia

Sejumlah nelayan dari negara tetangga beberapa kali terlibat pencurian ikan di perairan Indonesia

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

2 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

3 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

3 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

7 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

9 hari lalu

Tiga Warga Filipina Tewas Akibat Banjir di Dubai

Banjir di Dubai menyebabkan empat orang lagi tewas, tiga di antaranya adalah warga Filipina.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

10 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

11 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

17 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya