CEO BioNTech Yakin Virus Corona di Eropa Bisa Dikendalikan Akhir Musim Panas

Minggu, 21 Maret 2021 17:00 WIB

Petugas medis menunjukan vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech di sebuah rumah sakit. Sebelumnya Inggris mengumumkan muncul dua kasus alergi setelah vaksinasi. REUTERS/Fabrizio Bensch

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu pembuat vaksin virus corona BioNTech dan mitranya Pfizer, optimis Covid-19 bisa dikendalikan di sebagian besar wilayah di Eropa pada akhir musim panas nanti kendati imunisasi vaksin virus corona menghadapi sejumlah tantangan. Penggunaan vaksin virus corona buatan BioNTech dan Pfizer sudah mendapat persetujuan untuk penggunaan dalam kondisi darurat.

“Di banyak negara-negara Eropa dan Amerika Serikat, kita mungkin tidak perlu melakukan lockdown pada akhir musim panas ini. Wabah (virus corona) mungkin akan terjadi, namun itu tidak akan menjadi sebuah kebisingan, tidak akan menakutkan bagi kita,” kata pendiri BioNTech Ugur Sahin.

Sebuah tanda peringatan untuk memakai masker pelindung digambar di trotoar jalan raya utama Cologne Hohe Strasse (High Street) di tengah penyebaran virus corona (COVID-19) di Cologne, Jerman, 12 Desember 2020.[REUTERS / Wolfgang Rattay]

Advertising
Advertising

Di Jerman, para pengusaha di negara itu masih harus menjalani sejumlah larangan yang diterbitkan demi menghentikan penyeraban virus corona. Pada Sabtu, 20 Maret 2021, ada sekitar 20 ribu orang berunjuk rasa di pusat kota Kassel, Jerman, menolak lockdown.

Beberapa negara anggota Uni Eropa menghadapi kritik karena lambatnya imunisasi vaksin virus corona. Saat ini, negara yang terdepan melakukan suntik vaksin virus corona pada warga negaranya adalah Israel, Inggris dan Amerika Serikat.

Akan tetapi, Sahin optimis masalah – masalah yang muncul saat ini hanya bersifat sementara. Dia optimis 70 persen masyarakat Jerman sudah mendapat vaksin virus corona pada akhir September 2021.

Sampai Sabtu, 20 Maret 2021, sekitar 9 persen dari populasi masyarakat Jerman setidaknya telah medapat dosis pertama suntik vaksin virus corona. Sedangkan Inggris, separuh dari jumlah orang dewasa di negara itu sudah mendapat dosis pertama vaksin virus corona.

Baca juga: Vaksin Pfizer Mampu Menetralkan Varian Baru Covid-19 dari Brasil

Di Jerman, distribusi vaksin virus corona yang kamban dan larangan yang masih diberlakukan telah menjadi beban bagi pemerintahan Kanselir Jerman Angela Merkel. Kenaikan wabah virus corona di Jerman telah memaksa otoritas di Jerman untuk mengerem upaya untuk membuka secara perlahan perekonomian di negara itu.

“Banyak orang kecewa,” kata Perdana Menteri untuk wilayah Bavaria, Jerman, Markus Soeder, yang digadang-gadang sebagai calon pengganti Kanselir Merkel dalam pemilu nasional Jerman.

Dalam sepekan, kasus positif Covid-19 di Jerman masih 100 kasus per 100 ribu populasi. Jumlah itu di atas ambang batas, di mana otoritas mengatakan aturan social distancing harus diberlakukan dengan ketat agar sistem kesehatan Jerman di kelebihan beban.

Sumber: Reuters

Berita terkait

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

3 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

4 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

4 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

5 hari lalu

Jerman Lanjutkan Pendanaan untuk UNRWA

Jerman menyatakan akan melanjutkan pendanaan untuk UNRWA, menyusul negara-negara lain yang sempat menangguhkan pendanaan.

Baca Selengkapnya

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

5 hari lalu

Jerman Lanjutkan Kerja Sama dengan UNRWA Palestina

Menyusul beberapa negara yang telah menghentikan penangguhan dana UNRWA, Jerman melanjutkan kerja sama dengan badan pengungsi Palestina itu.Menyusul b

Baca Selengkapnya

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

5 hari lalu

Deretan 5 Perpustakaan Unik di Dunia, Surga Pecinta Buku

Banyak perpustakaan konvensional unik di setiap negara yang menjadi tempat impian bagi para pecinta buku.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

8 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

11 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

Risma Memberikan Kuliah Umum di Universitat Hamburg Jerman

11 hari lalu

Risma Memberikan Kuliah Umum di Universitat Hamburg Jerman

Menteri Sosial, Tri Rismaharini, mendapat sambutan hangat saat memberikan kuliah umum di Asien-Afrika Institut, Universitt Hamburg, Jerman.

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

12 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya