Disebut Pembunuh, Putin Tanggapi Komentar Joe Biden dengan Lagu Anak-anak Rusia

Jumat, 19 Maret 2021 11:00 WIB

Presiden Rusia Vladimir Putin mengambil bagian dalam upacara peluncuran Pabrik Tambang Emas Talas di area cadangan emas Jerooy Kyrgyzstan melalui tautan video di Moskow, Rusia 17 Maret 2021. [Sputnik / Alexei Druzhinin / Kremlin via REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin menanggapi wawancara Presiden AS Joe Biden yang memandangnya sebagai pembunuh dengan lagu anak-anak Rusia yang dinyanyikan saat taman kanak-kanak.

Dalam sebuah wawancara dengan ABC News yang ditayangkan Rabu, Joe Biden mengatakan Putin "akan membayar harga" atas upayanya untuk merusak pemilu AS 2020, menyusul penilaian intelijen Amerika yang menemukan bahwa pemerintah Rusia ikut campur dalam pemilu 2020 dengan tujuan memenangkan Donald Trump.

"Dia akan membayar harganya," kata Biden kepada George Stephanopoulos dari ABC News pada wawancara Selasa yang disiarkan Rabu.

"Kami mengobrol lama, dia dan saya, ketika kami, saya cukup mengenalnya. Dan percakapan dimulai, saya berkata, 'Saya mengenal Anda dan Anda mengenal saya. Jika saya memastikan ini terjadi, maka bersiaplah."

"Jadi, Anda kenal Vladimir Putin. Menurut Anda, dia pembunuh?" tanya Stephanopoulos

Advertising
Advertising

"Mmm hmm, ya," jawab Biden.

Menanggapi komentar tersebut, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pada hari Kamis bahwa "belum pernah ada yang seperti ini dalam sejarah", CNN melaporkan.

Dia mengatakan bahwa Biden "jelas tidak ingin memperbaiki hubungan" dengan Rusia dan bahwa hubungan antara kedua negara "sangat buruk."

Ketika ditanya bagaimana hal itu dapat mempengaruhi hubungan, Peskov mengatakan "sangat jelas bagaimana itu akan berpengaruh" tetapi menolak untuk menjelaskan lebih lanjut.

"Ini adalah pernyataan yang sangat buruk dari Presiden Amerika Serikat. Dia jelas tidak ingin memperbaiki hubungan dengan kami, dan kami akan terus melanjutkannya," kata Peskov.

Putin sebelumnya bereaksi terhadap komentar Biden dengan mendoakan kesehatannya pada konferensi pers.

"Benar, kami benar-benar mengenal satu sama lain secara pribadi. Apa yang akan saya jawab padanya? Saya akan katakan padanya: semoga sehat terus," kata Putin. "Saya berharap dia sehat. Saya mengatakan ini tanpa ironi, tanpa lelucon. Ini pertama-tama."

"Ketika kita mengevaluasi orang lain, negara dan bangsa, kita selalu tampak bercermin. Kita selalu melihat diri kita sendiri. Kita selalu menyampaikan kepada orang lain apa sebenarnya diri kita sendiri," kata Putin.

"Saya ingat di masa kecil saya, ketika kami (anak-anak Rusia) bertengkar di halaman satu sama lain, kami biasa berkata: dia yang mengatakannya, adalah dia yang melakukannya. Dan itu bukan kebetulan, bukan hanya ucapan atau lelucon anak-anak. Makna psikologis di sini sangat dalam," kata Putin, dikutip dari Reuters.

"Kami selalu melihat sifat kami sendiri pada orang lain dan berpikir bahwa sifat kami seperti apa adanya. Dan sebagai hasilnya kami menilai aktivitas (seseorang) dan memberi penilaian," ujarnya.

Perdana Menteri Rusia Vladimir Putin berjabat tangan dengan Wakil Presiden AS Joe Biden selama pertemuan mereka di Moskow 10 Maret 2011. [REUTERS / Alexander Natruskin]

Vladimir Putin juga menawarkan Joe Biden untuk mengadakan pembicaraan pada Jumat atau Senin secara terbuka via online dan disiarkan secara langsung.

Ia mengatakan akan menugaskan Kementerian Luar Negeri Rusia untuk mempertimbangkan kemungkinan mengadakan pembicaraan semacam itu.

"Saya tidak akan menunda ini terlalu lama. Saya ingin pergi ke Taiga pada akhir pekan untuk beristirahat, tapi kita bisa melakukannya besok (Jumat) atau katakanlah, pada hari Senin," kata Putin kepada Rossiya-24 TV pada Kamis, dilaporkan kantor berita TASS.

"Tolong, kami siap kapan saja demi orang-orang Amerika, saya akan memberikan arahan terkait sekarang juga kepada Kementerian Luar Negeri (Rusia)," kata Putin.

Baca juga: Disebut Pembunuh, Vladimir Putin Ajak Joe Biden Diskusi Terbuka Secara Live

Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki pada Kamis mengatakan Biden tidak menyesal menyebut Putin sebagai pembunuh dan menepis pertanyaan tentang permintaan Putin untuk segera dihubungi di depan umum.

"Saya akan mengatakan presiden sudah melakukan percakapan dengan Presiden Putin, meskipun ada lebih banyak pemimpin dunia yang belum dia temui," kata Psaki, Reuters melaporkan.

"Presiden tentu saja akan berada di Georgia besok dan cukup sibuk," kata Psaki.

Ketika ditanya apakah pernyataan Presiden tersebut dapat meningkatkan ketegangan dengan Rusia, Psaki mencatat bahwa Duta Besar AS untuk Rusia John Sullivan tetap di Moskow.

"Kami terus percaya bahwa diplomasi adalah langkah pertama dan harus selalu menjadi langkah pertama, harus menjadi tujuan kami, karena kami mengejar semua hubungan - bahkan dengan musuh kami," katanya.

Rusia menarik duta besar AS pada Rabu sebagai tanggapan atas komentar Peskov yang mengungkapkan bahwa diplomat, Anatoly Antonov, telah dipanggil kembali ke Moskow untuk membahas hubungan Rusia-AS.

Peskov mengatakan saat ini tidak ada rencana bagi Putin untuk bertemu dengan Antonov, tetapi jika perlu Putin akan berdiskusi dengannya.

Dalam wawancara tersebut, Biden juga mengklaim bahwa dia memberi tahu Putin pada 2011 bahwa dia tidak berpikir Putin memiliki jiwa.

Tanggapan Putin saat itu, kenang Joe Biden, adalah "Kita mengerti satu sama lain."

REUTERS | CNN | ABC NEWS | TASS

Berita terkait

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

6 jam lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

9 jam lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

18 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

23 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

1 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

1 hari lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

2 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Kronologi Perkemahan Pro-Palestina di Universitas-universitas AS

2 hari lalu

Kronologi Perkemahan Pro-Palestina di Universitas-universitas AS

Protes pro-Palestina yang menuntut gencatan senjata di Gaza dan divestasi perusahaan-perusahaan terkait Israel menyebar ke seluruh universitas AS.

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

2 hari lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya