Kazakhstan Kekurangan Pasokan Obat

Kamis, 18 Maret 2021 07:00 WIB

ilustrasi obat (pixabay.com)

TEMPO.CO, Jakarta - Kazakhstan sedang menghadapi kekurangan pasokan obat-obatan penting seperti aspirin setelah Pemerintah mencoba menekan produsen obat dan distributor obat di sana untuk memangkas harga.

Sejumlah sumber di industri obat Kazakhstan berusaha untuk memastikan penjualan obat-obatan untuk merawat pasien Covid-19 dijual dengan keuntungan seminimal mungkin. Namun sejumlah produsen mengatakan upaya itu telah menjadi bumerang dan berdampak pada obat-obatan yang digunakan untuk merawat penyakit lain.

Baca juga: Kazakhstan Hapuskan Hukuman Mati Setelah Belasan Tahun Moratorium

Kazakhstan telah mengatur harga obat-obatan sejak 2019. Negara bekas pecahan Uni Soviet itu juga telah memberlakukan pembatasan logistik, keuntungan penjualan serta mark-up sebagai proporsi dari harga bekas pekerjaan.

Advertising
Advertising

Para pekerja membongkar kotak-kotak berisi peralatan medis dan pelindung yang dikirim dari Tiongkok untuk membantu memerangi wabah Virus Corona di Bandara Internasional Almaty, Kazakhstan, 2 April 2020. REUTERS/Pavel Mikheyev

Sebelumnya pada Januari 2021, Kazakhstan telah mempublikasi sebuah daftar yang digambarkan sebagai obat-obatan anti-Covid, yang semakin menggerus keuntungan. Dampak dari kebijakan ini, harga jual eceran obat-obatan menjadi turun rata-rata sampai 40 persen.

Sayangnya, dalam daftar itu masuk pula sejumlah obat-obatan yang tidak ada sangkut-pautnya dengan obat perawatan Covid-19. Walhasil, hal ini membuat importir dan distributor tidak punya waktu untuk menjual stok yang ada dengan harga lebih tinggi.

“Pasar biasanya punya persediaan untuk 2 bulan – 3 bulan, yang artinya toko-toko obat dan distributor punya stok yang cukup banyak untuk dijual dengan harga murah dan hal ini membuat mereka merugi,” kata Arminas Macevicius, Direktur CIS dari perusahaan farmasi Stada.

Obat anti-Covid cakupannya sangat luas, seperti obat tetes mata, aspirin dan Cardiomagnyl, yakni seuah obat yang cukup populer yang digunakan utnuk mencegah penyakit cardivaskular.

Obat Cardiomagnyl sekarang ini sudah menghilang dari sebagian besar toko-toko obat di Kazakhstan. Sejumlah produsen obat telah membantu distributor untuk mengimbangi kerugian yang mereka alami. Namun mereka tidak berniat untuk memberikan suplai obat yang dijual rugi.

Sumber: Reuters

Berita terkait

Ernest Regia Mahasiswa Indonesia Raih Juara 1 Olimpiade Sains di Kazakhstan

2 hari lalu

Ernest Regia Mahasiswa Indonesia Raih Juara 1 Olimpiade Sains di Kazakhstan

Ernest Regia meraih juara 1 Olimpiade Sains Mahasiswa Republik ke-16 di Universitas Buketov, Karaganda, Kazakhstan pada 25 April 2024.

Baca Selengkapnya

Harga Tiket MotoGP Mandalika Didiskon 50 Persen Selama 26 April hingga 5 Mei 2024

4 hari lalu

Harga Tiket MotoGP Mandalika Didiskon 50 Persen Selama 26 April hingga 5 Mei 2024

Harga tiket ajang MotoGP di Sirkuit Pertamina Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, didiskon 50 persen selama periode early bird.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

4 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

5 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

6 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

6 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

Menteri Perdagangan Zulhas Prediksi Harga Bawang Merah Turun dalam Waktu Sepekan

6 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulhas Prediksi Harga Bawang Merah Turun dalam Waktu Sepekan

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas yakin harga bawang merah akan kembali normal dalam kurun waktu seminggu ke depan.

Baca Selengkapnya

Resmi Dirilis di China, Ini Spesifikasi iQOO Z9 dan Z9x

6 hari lalu

Resmi Dirilis di China, Ini Spesifikasi iQOO Z9 dan Z9x

Duo iQOO Z9 memiliki bingkai datar dan modul kamera persegi dengan sudut membulat seperti yang ditemukan pada iQOO 12.

Baca Selengkapnya

Harga Gabah Anjlok Capai Rp 4.500 per Kilogram, Serikat Petani Indonesia Minta Pemerintah Naikkan HPP

8 hari lalu

Harga Gabah Anjlok Capai Rp 4.500 per Kilogram, Serikat Petani Indonesia Minta Pemerintah Naikkan HPP

Harga gabah anjlok di Rp 4.500, Serikat Petani Indonesia minta Bapanas naikkan harga pembelian pemerintah menjadi Rp 7.000 per kilogram.

Baca Selengkapnya

Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

8 hari lalu

Tips Beri Obat Demam pada Anak sesuai Dosis dan Tak Dimuntahkan Lagi

Berikut saran memberikan obat demam pada anak sesuai dosis dan usia serta agar tak dimuntahkan lagi.

Baca Selengkapnya