12 Warga Myanmar Tewas Saat Pemerintah Sipil Serukan Revolusi

Minggu, 14 Maret 2021 10:40 WIB

Biarawati Ann Rose Nu Tawng (berjubah putih) berlutut di hadapan para polisi di Myitkyina, Myanmar, 8 Maret 2021. Seorang biarawati Myanmar kembali berlutut di depan polisi di kota Myanmar utara dan memohon kepada mereka untuk berhenti menembak pengunjuk rasa yang menentang kudeta bulan lalu. MYITKYINA NEWS JOURNAL/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, - Pasukan keamanan Myanmar dilaporkan menewaskan sedikitnya 12 orang di saat pemerintah bayangan untuk pertama kalinya muncul ke publik dan menyerukan revolusi membatalkan kudeta militer.

Mengutip laporan Reuters, Sabtu, 13 Maret 2021, lima orang ditembak mati dan beberapa lainnya cedera ketika polisi melepaskan tembakan pada aksi demonstrasi duduk di Mandalay.

Satu orang tewas di pusat kota Pyay dan dua orang meninggal dunia karena ditembak polisi di Yangon. Tiga orang juga tewas dalam semalam, media domestik melaporkan.

"Mereka bertingkah seperti berada di zona perang, dengan orang-orang tak bersenjata," kata aktivis yang berbasis di Mandalay, Myat Thu. Dia mengatakan korban tewas termasuk seorang anak berusia 13 tahun.

Si Thu Tun, pengunjuk rasa lainnya, mengatakan dia melihat dua orang ditembak, termasuk seorang biksu Buddha. “Salah satunya terkena di tulang kemaluan, satu lagi ditembak hingga tewas,” ucap dia.

Advertising
Advertising

Di Pyay, seorang saksi mata mengatakan pasukan keamanan menghentikan ambulan yang berusaha mendekati korban luka. Akibatnya satu orang meninggal dunia.

Seorang sopir truk di Chauk, sebuah kota di tengah Wilayah Magwe, juga tewas setelah ditembak di dada oleh polisi, kata seorang teman keluarga.

Seorang juru bicara junta tidak menjawab panggilan telepon dari Reuters untuk meminta komentar. Siaran berita malam MRTV yang dikelola oleh Junta media menyebut para pengunjuk rasa sebagai "penjahat" tetapi tidak merinci lebih lanjut.

Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik mengatakan hingga kini lebih dari 70 orang tewas di Myanmar dalam protes yang meluas terhadap kudeta militer.

Baca juga: Pemerintah Bayangan Myanmar Janjikan Revolusi untuk Menggulingkan Junta

Sumber: REUTERS

Berita terkait

Di Manakah Letak Guinea? Negara yang akan Melawan Indonesia Perebutkan Satu Tiket Olimpiade Paris 2024

19 jam lalu

Di Manakah Letak Guinea? Negara yang akan Melawan Indonesia Perebutkan Satu Tiket Olimpiade Paris 2024

Guinea merupakan sebuah negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, dikenal karena kekayaan sumber daya alamnya yang melimpah.

Baca Selengkapnya

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

1 hari lalu

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

Tentara Arakan atau Arakan Army menyatakan telah menangkap ratusan anggota junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

6 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

7 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

12 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

14 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

14 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

17 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

17 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

18 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya