Tak Ikuti Denmark, Jerman Lanjutkan Penggunaan Vaksin COVID-19 AstraZeneca

Sabtu, 13 Maret 2021 07:00 WIB

Vaksin Covid-19 AstraZeneca. REUTERS/Dado Ruvic

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Jerman tidak terpengaruh langkah negara-negara tetangganya menunda penggunaan vaksin COVID-19 AstraZeneca. Dikutip dari Channel News Asia, Jerman memastikan akan tetap menggunakan produk AstraZeneca dalam kampanye vaksinasi COVID-19 mereka.

Keputusan Jerman tersebut tidak lepas dari masih terbatasnya suplai vaksin COVID-19 di wilayah Eropa. Seperti diberitakan sebelumnya, AstraZeneca tidak mampu memenuhi besaran suplai vaksin COVID-19 yang mereka janjikan untuk kuartal pertama. Oleh karenanya, mereka tidak ingin kampanye vaksin COVID-19 mereka sampai terhalang lagi.

"Apa yang kami tahu sejauh ini menunjukkan manfaat vaksin (AstraZeneca) itu, bahkan setelah segala laporan yang kami terima, lebih besar dibanding resikonya. Kami bertahan pada keyakinan itu," ujar Menteri Kesehatan Jerman, Jens Spahn, Jumat, 12 Maret 2021.

Diberitakan sebelumnya, beberapa negara memutuskan untuk menunda atau menghentikan penggunaan vaksin COVID-19 AstraZeneca. Hal itu dipicu laporan dari Denmark, Norwgia, dan Islandia yang menyatakan ada kasus pembekuan darah pasca vaksinasi dengan produk AstraZeneca.

Adapun dalam kasus Denmark, seorang perempuan berusia 60 tahun sampai meninggal karenanya pembekuan tersebut. Oleh karenanya, Denmark memutuskan untuk menunda penggunaa vaksin COVID-19 AstraZeneca selama dua pekan untuk menemukan penyebabnya.

Negara yang paling baru menyusul langkah Denmark cs adalah Thailand. Pemerintah Thailand, Jumat kemarin, menyatakan agenda vaksinasi untuk PM Prayuth Chan-o-cha dan menteri-menterinya ditunda karena mereka akan menggunakan produk AstraZeneca.

Langkah-langkah tersebut langsung direspon WHO yang meminta negara-negara penerima vaksin AstraZeneca untuk tidak menghentikan penggunaannya. Meski mengakui investigasi sedang berjalan, WHO menyatakan data hasil pemeriksaan selama ini tidak menunjukkan vaksin AstraZeneca berbahaya.

Lotha Wieler, Kepala dari Institute Robert Koch untuk Penyakit Menular di Jerman, menyatakan hal senada dengan WHO. Ia berkata, tidak ada bukti statistik yang mengaitkan kematian dengan vaksinasi COVID-19 apapun.

"Karena kita melakukan vaksinasi terhadap mereka yang tua dan sangat tua, dan mayoritas warga yang meninggal dari kelompok tersebut, maka seharusnya ada bukti kronologis antara vaksinasi dan kematian...Tidak ada bukti yang mengaitkan keduanya," ujar Wieler soal dugaan terkait vaksin AstraZeneca.

Baca juga: Ikuti Denmark, Norwegia Juga Tahan Penggunaan Vaksin COVID-19 AstraZeneca

ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

37 menit lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

3 jam lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

6 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

12 jam lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

15 jam lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

15 jam lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

1 hari lalu

Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

1 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

1 hari lalu

Top 3 Dunia: AstraZeneca Ada Efek Samping dan Unjuk Rasa Pro-Palestina

Top 3 dunia, AstraZeneca, untuk pertama kalinya, mengakui dalam dokumen pengadilan bahwa vaksin Covid-19 buatannya dapat menyebabkan efek samping

Baca Selengkapnya