PM Thailand Tunda Agenda Disuntik Vaksin COVID-19 AstraZeneca

Jumat, 12 Maret 2021 17:45 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-o-cha menunda agendanya untuk disuntik dengan vaksin COVID-19 AstraZeneca Jumat ini, 12 Maret 2021. Hal tersebut menyusul kabar sejumlah warga Eropa mengalami pembekuan darah usai menerima vaksin COVID-19 AstraZeneca.

Tidak hanya Praytuh Chan-o-cha, para menteri-menteri di kabinetnya pun juga menunda agenda vaksinasi mereka. Belum diketahui kapan jadinya mereka akan menjalani vaksinasi dan vaksin COVID-19 apa yang akan mereka terima nantinya.

"Vaksinasi kami tunda dulu setelah mendapati Denmark, Norwegia, dan Islandia menahan penggunaan vaksin COVID-19 AstraZeneca," ujar pernyataan pers Kementerian Kesehatan Thailand, dikutip dari Channel News Asia.

Pakar virologi Thailand, Yong Poonvorawan, menyatakan pihaknya tengah menginvestigasi keterkaitan antara pembekuan darah dengan vaksin COVID-19 AstraZeneca. Ia berkata, ada beberapa faktor yang harus ditelusuri mulai dari efek samping dari vaksin COVID-19 AstraZeneca hingga di mana lokasi produksi vaksin yang digunakan Denmark, Norwegia, dan Islandia.

Thailand, kata Poonvorawan, berencana menggunakan batch vaksin COVID-19 AstraZeneca dari wilayah lain dan yang diproduksi secara lokal. Jika ternyata kasus di ketiga negara Skandinavia tersebut spesifik ke vaksin yang diproduksi di sana, maka Thailand tinggal memastikan tidak ada yang divaksin menggunakan batch Eropa.

Menurut keterangan dari Channel News Asia, PM Prayuth Chan-o-cha dan para menterinya sejatinya akan disuntik dengan batch vaksin COVID-19 AstraZeneca dari luar Thailand. Sebab, pekan lalu, mereka telah menerima 117.300 dosis vaksin AstraZeneca.

Vaksin COVID-19 AstraZeneca yang diproduksi secara lokal oleh Thailand belum siap hingga sekarang. Estimasinya, vaksin baru akan siap paling lamban Juni nanti. Jika Prayuth Chan-o-cha dan menteri di kabinetnya memilih vaksin AstraZeneca, maka mereka harus menunggu kepastian vaksin AstraZeneca aman.

Apabila PM Praytuh Chan-o-cha dan menterinya ingin divaksin sesegera mungkin, maka ada alternatif berupa vaksin COVID-19 Sinovac. Pekan lalu, Thailand sudah memulai vaksinasi COVID-19 secara terbatas dengan produk Sinovac.

"Meski kualitas dari AstraZeneca bagus, sejumlah negara telah mengajukan penundaan. Kami memutuskan untuk melakukan hal yang sama," ujar penasihat administrasi Prayuth Chan-o-cha, Piyasakol Sakolsatayadorn.

Per berita ini ditulis, Thailand telah mencatat 26.679 kasus dan 85 kematian akibat COVID-19. Dalam 24 jam terakhir, kasus di sana bertambah 81 orang. Vaksinasi COVID-19, baik dengan produk AstraZeneca atau tidak, diharapkan bisa menekan angka pertumbuhannya.

Baca juga: Kesal Ditanyai Soal Reshuffle, PM Thailand Semprot Wartawan dengan Disinfektan

ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA



Berita terkait

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

13 menit lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Serial Scarlet Heart Versi Thailand akan Dibuat, Siapa Saja Pemerannya?

17 jam lalu

Serial Scarlet Heart Versi Thailand akan Dibuat, Siapa Saja Pemerannya?

GMMTV mengumumkan pembuatan serial Scarlet Heart Thailand pada 23 April 2024. Sebelumnya adaptasi drakor Moon Lovers: Scarlet Heart Ryeo

Baca Selengkapnya

Turis Cina Kembali ke Thailand untuk Berterima Kasih setelah Diselamatkan Lima Tahun Lalu

1 hari lalu

Turis Cina Kembali ke Thailand untuk Berterima Kasih setelah Diselamatkan Lima Tahun Lalu

Turis Cina itu sedang hamil saat didorong suaminya ke tebing di sebuah taman nasional Thailand lima tahun lalu.

Baca Selengkapnya

30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

1 hari lalu

30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

Thailand mencatat cuaca panas menyebabkan 30 orang tewas sejak awal Januari hingga April 2024.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

2 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Phuket dan Pattaya Overtourism, Pelaku Usaha Pariwisata Thailand Usul Pajak Turis Rp132.000

3 hari lalu

Phuket dan Pattaya Overtourism, Pelaku Usaha Pariwisata Thailand Usul Pajak Turis Rp132.000

Selama musim ramai, Phuket di Thailand mengalami kemacetan lalu lintas dan kekurangan air, bandaranya pun kehabisan slot untuk penerbangan baru.

Baca Selengkapnya

Gaet Turis Lebih Banyak, Thailand buat Perjanjian Bebas Visa Permanen dengan Kazakhstan

4 hari lalu

Gaet Turis Lebih Banyak, Thailand buat Perjanjian Bebas Visa Permanen dengan Kazakhstan

Thailand mengalami peningkatan signifikan jumlah wisatawan dari Kazakhstan sejak program pembebasan visa sementara tahun lalu.

Baca Selengkapnya

5 Tips buat Pelancong yang Pertama Kali ke Bangkok

5 hari lalu

5 Tips buat Pelancong yang Pertama Kali ke Bangkok

Banyak pengalaman yang bisa didapat di Bangkok dalam satu kali perjalanan, asalkan tahu lima tips berikut ini.

Baca Selengkapnya

10 Juta Wisatawan Asing Kunjungi Thailand pada Januari - April 2024

6 hari lalu

10 Juta Wisatawan Asing Kunjungi Thailand pada Januari - April 2024

Turis Cina didominasi kunjungan wisatawan asing di Thailand dengan jumlah lebih dari 2 juta.

Baca Selengkapnya

Enam Hari Perayaan Songkran di Thailand, Ada 243 Korban karena Kecelakaan Lalu Lintas

9 hari lalu

Enam Hari Perayaan Songkran di Thailand, Ada 243 Korban karena Kecelakaan Lalu Lintas

Perayaan Songkran dijuluki sebagai tujuh hari berbahaya karena banyaknya korban di jalan raya karena kecelakaan.

Baca Selengkapnya