Joe Biden Teken UU American Rescue Plan untuk Pulihkan Amerika dari Covid-19

Jumat, 12 Maret 2021 08:50 WIB

Presiden AS Joe Biden menandatangani UU American Rescue Plan, paket legislasi untuk langkah-langkah bantuan ekonomi AS menanggapi dampak pandemi penyakit virus corona (COVID-19), di dalam Oval Office di Gedung Putih di Washington, AS, 11 Maret 2021. [REUTERS / Tom Brenner]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joe Biden menandatangani undang-undang paket stimulus Covid-19 US$ 1,9 triliun, atau sekitar Rp 27.350 triliun, yang dikenal sebagai American Rescue Plan Act pada Kamis setelah lolos di Kongres AS dengan dukungan bipartisan.

Draf rencana undang-undang American Rescue Plan sempat ditentang oleh Republikan karena besarnya anggaran, tetapi diloloskan setelah melihat dukungan kuat publik untuk undang-undang ini.

Joe Biden menandatangani undang-undang tersebut, yang dirancang untuk memberikan bantuan kepada orang Amerika dan meningkatkan perekonomian pasca-pendemi, dengan Wakil Presiden Kamala Harris di sisinya di Oval Office pada Kamis sore. Paket anggaran tersebut merupakan kemenangan politik besar bagi presiden Demokrat sekitar 50 hari dalam pemerintahannya, Reuters melaporkan, 12 Maret 2021.

"Undang-undang bersejarah ini untuk membangun kembali tulang punggung negara ini dan memberi rakyat di negara ini, para pekerja, kelas menengah, orang-orang yang membangun negara, sebuah kesempatan untuk berjuang lagi," kata Biden di Oval Office sebelum menandatangani undang-undang tersebut.

Kongres AS pada hari Rabu mengesahkan paket bantuan yang telah menjadi prioritas legislatif pertama dan paling mendesak Joe Biden sejak menjabat pada bulan Januari.

Advertising
Advertising

Dilaporkan CNN, Biden awalnya diharapkan untuk menandatangani RUU tersebut pada hari Jumat. Kepala staf Gedung Putih Ron Klain mengatakan RUU yang terdaftar tiba di Gedung Putih pada Rabu malam.

"Jadi @POTUS menandatanganinya hari ini. Kami ingin bergerak secepat mungkin," kata Klain.

"Kami akan mengadakan perayaan penandatanganan kami pada hari Jumat, seperti yang direncanakan, dengan para pemimpin Kongres!" papar Klain.

"Karena Kongres mendaftarkan RUU lebih cepat dari yang kami perkirakan, Presiden akan menandatangani American Rescue Plan menjadi undang-undang hari ini dalam satu jam. @VP akan bergabung dengannya di Oval Office. Dan besok mereka akan mengadakan acara penandatanganan di sini @WhiteHouse," kata Sekretaris Pers Gedung Putih Jen Psaki di Twitter.

Wakil Presiden AS Kamala Harris berdiri di samping Presiden AS Joe Biden ketika Biden menandatangani UU American Rescue Plan, paket legislasi untuk langkah-langkah bantuan ekonomi AS menanggapi dampak pandemi penyakit virus corona (COVID-19), di dalam Oval Office di Gedung Putih di Washington, AS, 11 Maret 2021. [REUTERS / Tom Brenner]

Bagian utama dari American Rescue Plan mencakup pembayaran stimulus hingga US$ 1.400 (Rp 20 juta) per orang untuk sekitar 90% rumah tangga, bantuan federal sebesar US$ 300 (Rp 4,3 juta) untuk tunjangan pengangguran mingguan, perluasan kredit pajak anak hingga US$ 3.600 per anak, dan US$ 350 miliar (Rp 5.033 triliun) dalam bantuan negara bagian dan lokal, serta miliaran dolar AS untuk sekolah K-12 (sistem tingkatan sekolah AS dari TK sampai sekolah menangah atas) untuk membantu siswa kembali ke kelas, untuk membantu usaha kecil yang terkena dampak pandemi dan untuk penelitian, pengembangan dan distribusi vaksin.

Baca juga: Sah, Warga Amerika Bakal Dapat Bansos Senilai Rp 20 Juta

Psaki mengatakan selama briefing pers Gedung Putih hari Kamis, orang Amerika akan menerima uang stimulus di rekening bank mereka paling cepat akhir pekan ini, atau lebih cepat dari jadwal yang ditetapkan sebelumnya pada akhir bulan.

Cek akan mulai masuk ke rekening bank akhir pekan ini bagi mereka yang memiliki info setoran langsung di Departemen Keuangan dan IRS, kata Psaki.

Setelah meneken American Rescue Plan, pada Kamis malam Biden menyampaikan pidato pertamanya untuk menandai peringatan setahun lockdown pandemi Covid-19.

Presiden Joe Biden akan menyampaikan pidato kebangsaan yang disiarkan televisi, mengumumkan dia telah mengambil tindakan agresif untuk mempercepat vaksinasi Covid-19 dan akan mengumumkan normalisasi Amerika Serikat pada 4 Juli.

REUTERS | CNN

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

17 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

1 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

1 hari lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

2 hari lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Kronologi Perkemahan Pro-Palestina di Universitas-universitas AS

2 hari lalu

Kronologi Perkemahan Pro-Palestina di Universitas-universitas AS

Protes pro-Palestina yang menuntut gencatan senjata di Gaza dan divestasi perusahaan-perusahaan terkait Israel menyebar ke seluruh universitas AS.

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

2 hari lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya