PBB: Korban Meninggal Selama Kudeta Myanmar Capai 70 Orang

Jumat, 12 Maret 2021 05:00 WIB

Seorang wanita menangis saat ikut memakamkan sejumlah orang tewas akibat ikut ke jalan dalam aksi Anti-Kudeta di depan gedung PBB di Bangkok, Thailand 4 Maret 2021. REUTERS/Athit Perawongmetha

TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah korban meninggal selama kudeta Myanmar terus bertambah. Perkembangan terbaru, menurut investigator PBB Thomas Andrew, junta Militer Myanmar sudah membunuh kurang lebih 70 orang sejak kudeta dimulai. Andrew berkata, mayoritas dari korban jiwa tersebut adalah anak muda dengan usia di bawah 25 tahun.

Selain membunuh 70 orang, Andrew menambahkan junta Militer Myanmar juga sudah menangkap ribuan orang. Perhitungan terbaru, ada 2000 orang yang telah ditangkap secara sewenang-wenang atau ilegal selama kudeta Myanmar berlangsung.

"Myanmar saat ini dikontrol oleh rezim yang sadis dan ilegal," ujar Andrews, dikutip dari kantor berita Al Jazeera, Kamis, 11 Maret 2021.

Andrew melanjutkan, dirinya memiliki banyak bukti soal pembunuhan serta penangkapan yang dilakukan oleh Militer Myanmar. Hal itu mulai dari video aparat Militer Myanmar memukuli demonstran dan petugas medis hingga video Militer Myanmar menembaki warga hingga ke rumah-rumah mereka.

Berbekal bukti-bukti, Andrews menyatakan hak asasi manusia warga-warga Myanmar. Oleh karenanya, ia mendesak negara-negara anggota PBB untuk menjatuhkan sanksi multilateral kepada Militer Myanmar. Ia juga menyarankan sanksi yang menyasar usaha-usaha yang dikuasai militer misalnya Perusahaan Minyak dan Gas Myanmar yang pendapatannya ditaksir US$1 miliar per tahun.

"Militer Myanmar mungkin bisa dikatakan telah melakukan kejahatan kemanusiaan," ujar Andrews yang sempat menjadi anggota Kongres Amerika.

Menanggapi ancaman yang ada, Militer Myanmar mengklaim mereka tidak memiliki pilihan selain menertibkan warga secara keras. Mereka menganggap aksi-aksi yang dilakukan sepanjang Kudeta Myanmar adalah upaya untuk menjaga keteraturan dan ketertiban.

"Aparat kami sudah menahan diri dalam menghadapi para demonstran," ujar pernyataan Militer Myanmar.

Baca juga: Militer Myanmar Disebut Pakai Taktik Perang dan Senjata Serbu Hadapi Demonstran

ISTMAN MP | REUTERS




Berita terkait

Indonesia Dorong Penetapan Hari Danau Sedunia di World Water Forum Ke-10 Bali

12 jam lalu

Indonesia Dorong Penetapan Hari Danau Sedunia di World Water Forum Ke-10 Bali

Penetapan Hari Danau Sedunia menjadi satu dari empat poin usulan yang dibawa Indonesia untuk diangkat menjadi resolusi PBB.

Baca Selengkapnya

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

20 jam lalu

Parlemen Arab Desak Investigasi Internasional Kuburan Massal di Gaza

Parlemen Arab menyerukan investigasi internasional independen menyusul penemuan kuburan massal di Rumah Sakit Al-Shifa dan Rumah Sakit Nasser di Gaza

Baca Selengkapnya

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

1 hari lalu

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

Pemerintah Indonesia akan mengusulkan penetapan Hari Danau Sedunia dalam acara World Water Forum ke-10 yang dihelat di Bali pada 18-25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

2 hari lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

3 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

3 hari lalu

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

3 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

4 hari lalu

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.

Baca Selengkapnya

Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

5 hari lalu

Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

Jamaika secara resmi mengumumkan pengakuan Palestina sebagai sebuah negara setelah musyawarah kabinet.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

5 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya