Muslim yang Ditolak Donald Trump Diperbolehkan Melamar Visa Amerika Lagi

Rabu, 10 Maret 2021 06:30 WIB

Sejumlah muslim saling bersalaman setelah mengikuti salat Idul Adha berjemaah di Washington Square Park, Manhattan, New York, Amerika Serikat, 21 Agustus 2018. REUTERS/Amr Alfiky

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Amerika memperbolehkan Muslim yang pengajuan Visanya ditolak oleh administrasi Presiden Donald Trump untuk mencoba lagi. Hal tersebut dipastikan oleh Kementerian Luar Negeri menyusul dibatalkannya kebijakan-kebijakan imigrasi era Donald Trump yang salah satunya larangan masuk untuk Muslim.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Amerika, Ned Price, menyatakan ada dua hal yang bisa dilakukan oleh Muslim pemohon visa. Hal pertama adalah mendaftar ulang untuk permohonan Visa. Hal ini, kata Price, berlaku untuk mereka yang permohonan Visa-nya ditolak sebelum 20 Januari 2020.

"Pendaftar yang visanya ditolak sebelum 20 Januari 2020 harus mengajukan permohonan baru dan membayar kembali biaya pengajuan," ujar Ned Price, dikutip dari kantor berita Al Jazeera, Selasa, 9 Maret 2021.

Sementara itu, untuk mereka yang pengajuan Visa-nya ditolak setelah 20 Januari 2020, Ned Price menyarankan peninjauan kembali. Skema peninjauan kembali, kata Price, bersifat gratis dan pemohon Visa hanya perlu memasukkan kembali aplikasinya.

Presiden AS Donald Trump melambai ketika dia tiba di Bandara Internasional Palm Beach di West Palm Beach, Florida, AS, 20 Januari 2021. [REUTERS / Carlos Barria]


Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Amerika di masa pemerintahan Donald Trump dikenal tidak ramah dalam memperlakukan imigran. Ia sangat "selektif", bahkan tidak memberikan izin masuk kepada imigran dengan skill tinggi sekalipun. Jangankan imigran, kebijakan imigrasi di bawah Donald Trump juga kerap menolak perlindungan kepada penyintas dari negara sosialis seperti Venezuela.

Sebagai gambaran, di tahun fiskal 2020 saja, batas penerimaan penyintas 84 persen lebih rendah dibandingkan periode akhir pemerintahan Barack Obama. Dari 110 ribu, turun menjadi 18 ribu. Per Juli 2020, menurut data Forbes, hanya ada 7848 penyintas yang diperbolehkan masuk ke Amerika.

Donald Trump juga melarang pendatang dari berbagai negara. Khusus Muslim, Donald Trump melarang kunjungan untuk pendatang dari 7 negara Muslim. Jumlah pendatang yang ditolak administrasi Donald Trump untuk masuk ke Amerika kurang lebih 40 ribu orang.

Ketika Joe Biden menjadi Presiden Amerika yang baru, kebijakan-kebijakan imigrasi Trump dibatalkan oleh Joe Biden. Joe Biden menginginkan kebijakan imigrasi yang lebih ramah. Oleh karenanya, ia mulai membuka pintu Amerika untuk pendatang atau imigran dari berbagai negara.

Baca juga: Joe Biden Siap Terima Lebih Banyak Penyintas Negara Konflik

ISTMAN MP | AL JAZEERA

Berita terkait

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

20 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

2 hari lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

3 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

3 hari lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

8 Sekolah Kedinasan 2024 yang Beri Lulusannya Uang Pensiun

3 hari lalu

8 Sekolah Kedinasan 2024 yang Beri Lulusannya Uang Pensiun

Berikut ini daftar sekolah kedinasan 2024 yang lulusannya bisa menjadi CPNS dan diberikan uang pensiun. Ada dari Kemenkeu hingga BMKG.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

4 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

4 hari lalu

Hadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal

McDonald's Corporation gagal mencapai perkiraan laba kuartalannya untuk pertama kalinya dalam dua tahun karena boikot Gaza

Baca Selengkapnya

PM Muslim Pertama Skotlandia Memutuskan Mundur, Kenapa?

5 hari lalu

PM Muslim Pertama Skotlandia Memutuskan Mundur, Kenapa?

Baru setahun menjabat, PM Skotlandia Humza Yousaf yang merupakan pejabat muslim pertama mengundurkan diri sambil menangis.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

5 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya