Pemerintah Hong Kong Dukung Cina Ubah Sistem Elektoral jadi Pro Loyalis

Selasa, 9 Maret 2021 06:00 WIB

Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam menerima dosis vaksin Covid-19 Sinovac Biotech di pusat vaksinasi komunitas di Hong Kong, Cina 22 Februari 2021. [REUTERS / Tyrone Siu]

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Pemerintahan Hong Kong, Carrie Lam, mendukung rencana Cina mengubah sistem elektoral Hong Kong agar lebih pro-loyalis. Menurut Carrie Lam, langkah tersebut bukan untuk menekan oposisi, tetapi untuk menjamin stabilitas pemerintah di Hong Kong.

"Perubahan itu untuk meningkatkan sistem elektoral di Hong Kong, bukannya untuk condong ke salah satu pihak. Perubahan itu hanya untuk memastikan siapapun yang memimpin Hong Kong itu 'Patriot'," ujar Carrie Lam, dikutip dari Channel News Asia, Senin, 8 Maret 2021.

Diberitakan sebelumnya, Parlemen Cina tengah membahas rancangan perubahan sistem elektoral Hong Kong. Tujuan, agar mereka yang loyalis Beijing, disebut Patriot, lebih memiliki kesempatan untuk mengisi pos-pos pemerintahan di Hong Kong. Harapannya, dengan begitu, berbagai perlawanan seperti yang terjadi sekarang bisa ditekan.

Sebagaimana diketahui, Hong Kong dalam situasi krisis beberapa tahun terakhir. Para aktivis pro-demokrasi secara aktif menggelar demonstrasi anti-pemerintah untuk memulihkan demokrasi di sana. Puncaknya adalah ketika Parlemen Cina mengesahkan UU Keamanan Nasional Hong Kong.

Pemerintah Cina mengklaim UU Keamanan Nasional dibuat untuk melindungi konstitusi Hong Kong dari berbagai ancaman, mulai dari intervensi asing, kudeta, hingga terorisme. Kenyataannya, regulasi itu malah dipakai untuk membungkan kelompok-kelompok pro-demokrasi.

Perubahan sistem elektoral Hong Kong akan menjadi pukulan berikutnya untuk kelompok pro demokrasi. Dengan perubahan itu, maka kelompok pro demokrasi berpotensi lebih sulit masuk ke pos pemerintahan atau Parlemen Hong Kong.

Saat ini, 50 persen kursi di Parlemen Hong Kong dipilih melalui sistem pemilihan langsung. Biasanya, politisi pro-demokrasi memiliki capaian yang lebih baik dibanding loyalis Beijing. Hal itu didukung prinsip hak pilih universal (Universal Suffrage) yang memunkinkan warga untuk menentukan sendiri siapa wakilnya di pemerintahan.

Menurut kabar yang beredar, perubahan sistem elektoral tersebut akan disahkan pada Kamis ini. Jika benar, maka Pemerintah Hong Kong berpotensi menundang Pemilu Legislatif lagi agar sistem elektoral yang baru bisa digunakan. Carrie Lam sudah mensinyalkan hal tersebut.

"Kami tidak bisa menyatakan apakah pemilu legislatif yang dijadwalkan September ini bisa terlaksana sesuai rencana," ujar Carrie Lam, menambahkan bahwa prioritas akan diberikan segala perubahan sistem elektoral.

Ditanyai bagaimana dirinya akan memperkenalkan sistem baru itu jika disahkan, Carrie Lam menjanjikan kampanye soal hal tersebut. Carrie Lam juga mengatakan, perubahan sistem elektoral di Hong Kong tidak membutuhkan masukan rakyat.

"Saya rasa tidak perlu ada konsultasi dengan publik soal perubahan sistem elektroal karena situasi darurat dan perubahan juga dilakukan oleh pemerintah pusat," ujar Carrie Lam soal perubahan sistem elektoral Hong Kong.

Baca juga: Cina: Sistem Elektoral Hong Kong Perlu Diubah untuk Masa Depan Cerah

ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA

Berita terkait

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

22 jam lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

7 hari lalu

Hong Kong Meluncurkan Tiket Bus Khusus untuk Wisatawan

Mulai Sabtu, 27 Juli 2024, salah satu operator bus di Hong Kong menerapkan tiket satu hari tanpa batas untuk wisatawan

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

7 hari lalu

Hasil Piala Uber 2024: Begini Komentar Gregoria Mariska Tunjung Sumbang Poin Pertama untuk Indonesia saat Lawan Hong Kong

Gregoria Mariska Tunjung mengalahkan Yeng Sum Yee dalam 32 menit untuk memastikan satu poin bagi Indonesia lawan Hong Kong di Grup c Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

12 hari lalu

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

Menlu AS Antony Blinken juga akan membahas sejumlah isu dalam lawatan ke Cina, termasuk Laut Cina Selatan dan konflik Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

15 hari lalu

Ingin Jadi Pusat Seni dan Budaya, Hong Kong Dirikan Museum Sastra

Museum Sasta Hong Kong akan dibuka pada Juni

Baca Selengkapnya

Perempuan Tajir Vietnam Truong My Lan Divonis Hukuman Mati, Apa Kesalahannya? Ini Profilnya

18 hari lalu

Perempuan Tajir Vietnam Truong My Lan Divonis Hukuman Mati, Apa Kesalahannya? Ini Profilnya

Truong My Lan, taipan real estate dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan di Vietnam. Apa yang diperbuatnya? Berikut profilnya.

Baca Selengkapnya

Keluarga WNI Korban Tewas Kebakaran Apartemen di Hong Kong akan Urus Pemulangan Jenazah

20 hari lalu

Keluarga WNI Korban Tewas Kebakaran Apartemen di Hong Kong akan Urus Pemulangan Jenazah

Perwakilan keluarga dua WNI yang tewas dalam kebakaran apartemen di Distrik Kowloon telah tiba di Hong Kong untuk mengurus pemulangan jenazah.

Baca Selengkapnya

Dua WNI Tewas dalam Kebakaran di Hong Kong

22 hari lalu

Dua WNI Tewas dalam Kebakaran di Hong Kong

KJRI Hong Kong mengonfirmasi adanya dua WNI yang meninggal dunia akibat kebakaran gedung apartemen di Distrik Kowloon, Hong Kong

Baca Selengkapnya

Presiden Cina Xi Jinping: Tak Ada yang Bisa Hentikan Reuni Keluarga dengan Taiwan

24 hari lalu

Presiden Cina Xi Jinping: Tak Ada yang Bisa Hentikan Reuni Keluarga dengan Taiwan

Presiden Cina Xi Jinping mengatakan kepada mantan presiden Taiwan Ma Ying-jeou bahwa tidak ada yang dapat menghentikan reuni kedua sisi Selat Taiwan

Baca Selengkapnya

Kebakaran di Hong Kong, 5 Korban Luka Serius

24 hari lalu

Kebakaran di Hong Kong, 5 Korban Luka Serius

Sebuah gedung tempat tinggal kebakaran hingga membuat jalan di sekitar area gedung ditutuo sementara.

Baca Selengkapnya