Kerusuhan di Senegal Memakan Korban Jiwa, Sekolah Diliburkan

Senin, 8 Maret 2021 10:32 WIB

Pendukung pemimpin oposisi Ousmane Sonko, yang ditangkap terlibat bentrok dengan pasukan keamanan di Dakar, Senegal 5 Maret 2021. REUTERS/Zohra Bensemra

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pendidikan Senegal mengumumkan sekolah-sekolah tatap muka di negara itu akan diliburkan sampai 15 Maret 2021. Keputusan ini diambil setelah berhari-hari terjadi unjuk rasa dengan kekerasan yang melumpuhkan sebagian wilayah Ibu Kota Dakar. Unjuk rasa diperkirakan masih akan berlanjut pekan ini.

“Kementerian Pendidikan sangat merekomendasikan agar orang tua murid memantau anak-anak mereka dengan ketat dan menjauhkan mereka dari risiko-risiko yang muncul dari aksi-aksi protes tersebut,” demikian pernyataan Kementerian Pendidikan Senegal.

Baca juga: Tolak Lockdown, Warga Lebanon: Lebih Baik Mati Karena Covid-19

Seorang pria berdiri di belakang barikade yang terbakar saat pendukung pemimpin oposisi Ousmane Sonko, berdemonstrasi di Dakar, Senegal 5 Maret 2021. REUTERS/Zohra Bensemra

Advertising
Advertising

Unjuk rasa di Senegal dipicu oleh dampak pandemi Covid-19 dan pemberlakuan jam malam untuk mencegah penyebaran virus corona. Kondisi ini telah memicu rasa frustrasi warga.

Pada akhir pekan lalu, sebagian besar wilayah Ibu Kota Dakar sudah seperti zona perang. Aparat kepolisian bentrok dengan ribuan demonstran yang marah. Banyak toko-toko, pom bensin dan bank tutup sampai berhari-hari.

Pada Minggu, 7 Maret 2021, terlihat antrian besar di pom bensin dan toko-toko sembako ketika ada jeda singkat setelah kerusuhan. Ketua oposisi paling berpengaruh di Senegal Ousmane Sonko mengatakan dalam unjuk rasa Rabu, 3 Maret 2021, jatuh korban jiwa setidaknya lima orang.

Sonko, yang mendapat dukungan dari kalangan muda Senegal, berstatus ditahan setelah seorang karyawan di sebuah salon kecantikan mengaku menjadi korban perkosaan Sonko. Tuduhan itu dibantah Sonko dan menyebut tuduhan tersebut penuh dengan motif politik. Liga imam dan ulama Senegal pada Minggu, 7 Maret 2021 menyerukan pembebasan Sonko dan meminta masyarakat kembali tenang.

Politikus oposisi Senegal menyerukan agar unjuk rasa dilakukan lagi pada Senin, 8 Maret 2021.

Kerusuhan politik di Senegal telah menjadi kerusuhan paling buruk yang pernah terjadi di negara itu. Senegal selama ini dipandang sebagai salah satu negara di Afrika barat yang paling stabil.

Runtuhnya perekonomian Senegal gara-gara Covid-19 dan pemberlakuan jam malam telah menyebarkan rasa frustrasi di kalangan masyarakat. Tekanan pada Pemerintah Senegal meningkat saat remaja laki-laki 17 tahun tewas tertembak di selatan Senegal.

Sumber: Reuters

Berita terkait

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

15 jam lalu

Sekolah di Bangladesh Dibuka Kembali Walau Gelombang Panas

Perubahan iklim telah berkontribusi pada gelombang panas yang semakin sering, semakin buruk dan semakin panjang selama musim panas di Bangladesh.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

1 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

Unjuk rasa mendukung Palestina terus melebar dari AS hingga ke kampus-kampus di Eropa.

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

2 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

2 hari lalu

Gibran Dorong Program CSR Lebih Banyak Diarahkan ke Sekolah-Sekolah

Gibran mengatakan para penerima sepatu gratis itu sebagian besar memang penerima program Bantuan Pendidikan Masyarakat Kota Surakarta.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

4 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

4 hari lalu

Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

Ribuan pengunjuk rasa ikut protes yang dimpimpin kelompok-kelompok Yahudi untuk perdamaian di Brooklyn, New York, mendesak AS berhenti kirim senjata ke Israel.

Baca Selengkapnya

Kampus-kampus AS Diguncang Unjuk Rasa Pro - Palestina, Mahasiswa Ditangkapi

6 hari lalu

Kampus-kampus AS Diguncang Unjuk Rasa Pro - Palestina, Mahasiswa Ditangkapi

Polisi menangkapi mahasiswa di New York University yang berunjuk rasa mendukung Palestina.

Baca Selengkapnya

Tunggu Jawaban BRIN, Ratusan Warga Tangsel dan Kabupaten Bogor Kembali Gelar Unjuk Rasa

6 hari lalu

Tunggu Jawaban BRIN, Ratusan Warga Tangsel dan Kabupaten Bogor Kembali Gelar Unjuk Rasa

Warga berencana tetap menggelar unjuk rasa, bila BRIN tak memenuhi permintaan mereka.

Baca Selengkapnya

Penutupan Jalan BRIN, Ratusan Petugas Gabungan Dikerahkan Antisipasi Unjuk Rasa Warga

6 hari lalu

Penutupan Jalan BRIN, Ratusan Petugas Gabungan Dikerahkan Antisipasi Unjuk Rasa Warga

Perwakilan warga yang menolak penutupan jalan BRIN, Rojit mengatakan unjuk rasa ketiga kalinya ini akan digelar di depan kantor BRIN.

Baca Selengkapnya

Kedutaan Besar Jepang Buka Beasiswa untuk Lulusan SMA dan SMK

7 hari lalu

Kedutaan Besar Jepang Buka Beasiswa untuk Lulusan SMA dan SMK

Beasiswa yang ditawarkan Kedutaan Besar Jepang ini bagian dalam Program Beasiswa Pemerintah Jepang Monbukagakusho.

Baca Selengkapnya