Protes Myanmar, Singapura: Tentara Tembak Rakyat Sendiri Merupakan Aib Nasional

Sabtu, 6 Maret 2021 06:00 WIB

Pasukan keamanan berdiri di jalan selama protes anti-kudeta di Yangon, Myanmar, 4 Maret 2021. [REUTERS / Stringer]

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri luar negeri Singapura pada Jumat mengatakan adalah "aib nasional" bagi angkatan bersenjata suatu negara untuk menggunakan senjata terhadap rakyat mereka sendiri, ketika Singapura meminta junta militer mencari solusi damai atas kerusuhan di Myanmar.

"Ini adalah puncak rasa malu nasional bagi angkatan bersenjata di negara mana pun untuk menggunakan senjata terhadap rakyatnya sendiri," kata Vivian Balakrishnan, dikutip dari Reuters, 5 Maret 2021.

Singapura, kata Vivian, dikejutkan oleh kekerasan terhadap warga sipil di negara itu.

Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan setidaknya 54 orang telah tewas sejak kudeta 1 Februari. Lebih dari 1.700 orang telah ditangkap, termasuk 29 wartawan.

Balakrishnan dan menteri luar negeri di Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) telah mengadakan pembicaraan dengan perwakilan junta awal pekan ini.

Advertising
Advertising

Singapura bersama sejumlah menteri luar negeri ASEAN lainnya telah menyerukan pembebasan tahanan politik termasuk pemimpin sipil Aung San Suu Kyi.

"Karena itu kami berharap pihak berwenang militer akan membebaskan Presiden Win Myint dan Penasihat Negara Daw Aung San Suu Kyi sehingga diskusi ini dapat dimulai," katanya kepada DPR Singapura menanggapi pertanyaan dari para anggota parlemen, dikutip dari Channel News Asia.

"Kami juga mendukung kunjungan utusan khusus Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Myanmar, Christine Burgener, dan berharap bahwa dia juga akan diberikan akses pada kunjungan tersebut ke Daw Aung San Suu Kyi dan NLD (Liga Nasional untuk Demokrasi)."

Asap mengepul dari benda-benda yang terbakar selama protes di Yangon, Myanmar, 4 Maret 2021, dalam gambar diam yang diambil dari sebuah video. [Facebook Bangkoksighseeing / melalui REUTERS]

Vivian Balakrishnan mengatakan pada hari Jumat bahwa para menteri luar negeri setiap hari berhubungan satu sama lain untuk membahas Myanmar.

Namun, ia mengatakan, meskipun ASEAN harus memainkan peran konstruktif dalam memfasilitasi kembalinya keadaan normal dan stabilitas, akan ada dampak terbatas dari tekanan eksternal terhadap situasi di Myanmar.

Baca juga: Seorang Demonstran Myanmar Tewas Ditembak Aparat di Bagian Leher

"Jika Anda melihat selama 70 tahun terakhir, otoritas militer di Myanmar, terus terang, tidak menanggapi sanksi ekonomi, tidak menanggapi keburukan moral," kata menteri luar negeri Singapura itu.

Dia mengatakan bahwa meskipun tuntutan pada piagam ASEAN dan deklarasi hak asasi manusia itu penting, itu tidak cukup untuk mengubah perilaku junta militer Myanmar.

"Kuncinya terletak di Myanmar, dan ada batasan sejauh mana tekanan eksternal akan ditanggung," kata menlu Singapura.

REUTERS | CHANNEL NEWS ASIA

Berita terkait

Wisatawan Indonesia Paling Senang Belanja di Singapura.

40 menit lalu

Wisatawan Indonesia Paling Senang Belanja di Singapura.

Singapura telah menerima lebih dari 664 ribu pengunjung Indonesia. Jumlah ini mengalami peningkatan sebesar 33,8 persen dibandingkan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

1 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Profil Lawrence Wong, Bakal PM Singapura yang Diperkenalkan Jokowi ke Prabowo

2 hari lalu

Profil Lawrence Wong, Bakal PM Singapura yang Diperkenalkan Jokowi ke Prabowo

Politikus Partai Aksi Rakyat yang segera PM Singapura ini lahir 18 Desember 1972 dibesarkan dari keluarga sederhana di Marine Parade Housing Board.

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

2 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

3 hari lalu

Maskapai Penerbangan Ini Harus Bayar Kompensasi 39 Juta Gara-gara Sandaran Kursi Tak Bisa Direbahkan

Pnumpang maskapai penerbangan ini merasa diperlakukan sebagai penumpang kelas ekonomi meski sudah bayar kelas bisnis.

Baca Selengkapnya

Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

4 hari lalu

Prabowo Bertemu Calon PM Singapura, Diperkenalkan oleh Jokowi

Jokowi mempertemukan Prabowo dengan calon PM Singapura yang akan dilantik Lawrence Wong.

Baca Selengkapnya

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

4 hari lalu

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengakui kontribusi Presiden Jokowi, baik bagi Indonesia maupun kawasan.

Baca Selengkapnya

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

5 hari lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Kemendag dan KBRI Gelar Pameran Fesyen di Singapura, Total Transaksi Capai Rp 4,2 Miliar

6 hari lalu

Kemendag dan KBRI Gelar Pameran Fesyen di Singapura, Total Transaksi Capai Rp 4,2 Miliar

Kementerian Perdagangan dan Duta Besar RI untuk Singapura menggelar pameran fesyen di Singapura. Total transaksinya capai Rp 4,2 miliar.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

7 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya