Myanmar Berdarah: Sembilan Demonstran Dilaporkan Tewas

Rabu, 3 Maret 2021 17:47 WIB

Para pengunjuk rasa berlindung ketika petugas polisi anti huru hara menembakkan tabung gas air mata selama unjuk rasa menentang kudeta militer di Yangon, Myanmar, 27 Februari 2021. Polisi Myanmar menembaki pengunjuk rasa pada hari Minggu di hari paling berdarah dalam berminggu-minggu demonstrasi menentang kudeta militer. [REUTERS / Stringer]

TEMPO.CO, - Unjuk rasa menentang kudeta militer di Myanmar kembali memakan korban. Hingga pukul 16.00 WIB sembilan demonstran dilaporkan tewas.

Mengutip Reuters, Rabu, 3 Maret 2021, pasukan keamanan Myanmar melepaskan tembakan peluru karet dan gas air mata di beberapa tempat untuk membubarkan protes kudeta militer, termasuk kota-kota utama Yangon dan Mandalay.

Dua orang tewas dalam bentrokan di kota terbesar kedua negara itu, Mandalay, kata seorang saksi mata dan laporan media, dan satu orang tewas ketika polisi melepaskan tembakan di kota utama Yangon, kata seorang saksi mata di sana.

Advertising
Advertising

Monywa Gazette melaporkan lima orang tewas di pusat kota itu dalam tembakan polisi. Satu orang ditembak dan tewas di pusat kota Myingyan, kata aktivis mahasiswa Moe Myint Hein, 25.

“Mereka menembaki kami dengan peluru tajam. Satu orang terbunuh, dia masih muda, seorang remaja laki-laki, ditembak di kepala, '' kata Moe Myint Hein, yang terluka di kaki, kepada Reuters melalui telepon.

Seorang juru bicara dewan militer tidak menjawab panggilan telepon untuk dimintai konfirmasi.

Setidaknya 30 orang telah tewas sejak kudeta pada 1 Februari dan memicu protes nasional dan kekecewaan internasional.

Pasukan keamanan juga menahan sekitar 300 pengunjuk rasa saat mereka membubarkan protes di Yangon, kantor berita Myanmar Now melaporkan. Seorang aktivis mengatakan beberapa pemimpin protes termasuk di antara mereka yang dibawa pergi.

Baca juga: Menteri Luar Negeri ASEAN Cari Solusi Krisis Myanmar Tanpa Harus Mengintervensi

Sumber: REUTERS

Berita terkait

Ini Kronologi Nasabah BTN Kehilangan Uang Rp7,5 M

2 hari lalu

Ini Kronologi Nasabah BTN Kehilangan Uang Rp7,5 M

Kasus sejumlah nasabah yang mengklaim dananya hilang bermula ketika mereka menempatkan dana di BTN melalui pegawai perseroan.

Baca Selengkapnya

Di Manakah Letak Guinea? Negara yang Akan Melawan Indonesia Perebutkan Satu Tiket Olimpiade Paris 2024

2 hari lalu

Di Manakah Letak Guinea? Negara yang Akan Melawan Indonesia Perebutkan Satu Tiket Olimpiade Paris 2024

Guinea merupakan sebuah negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, dikenal karena kekayaan sumber daya alamnya yang melimpah.

Baca Selengkapnya

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

3 hari lalu

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

Tentara Arakan atau Arakan Army menyatakan telah menangkap ratusan anggota junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

5 hari lalu

Lagi, Warga Israel Unjuk Rasa Menuntut Sandera yang Ditahan Hamas Dibebaskan

Ribuan warga Israel berunjuk rasa di Tel Aviv menuntut Benjamin Netanyahu menerima proposal gencatan senjata Hamas demi dibebaskannya sandera

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

7 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

7 hari lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

7 hari lalu

300 Demonstran pro-Palestina di Universitas Colombo Ditahan

Sekitar 300 demonstran pro-Palestina di Universitas Colombia ditahan polisi setelah unjuk rasa mulai mengganggu proses belajar-mengajar.

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

8 hari lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

8 hari lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

8 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya