Pejabat India Pilih Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri daripada AstraZeneca
Reporter
Non Koresponden
Editor
Eka Yudha Saputra
Rabu, 3 Maret 2021 15:15 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Para menteri dan pejabat pemerintah India mengikuti seruan Perdana Menteri Narendra Modi dengan memilih menggunakan vaksin Covid-19 buatan India yang disetujui daripada AstraZeneca, meski vaksin buatan dalam negeri itu belum diketahui tingkat kemanjurannya.
Menteri kesehatan, menteri luar negeri dan menteri hukum India, serta gubernur negara bagian, semuanya mengungkapkan dukungan ke Twitter untuk vaksin COVAXIN Bharat Biotech yang banyak dikritik, setelah disuntikan kepada Modi pada Senin.
Perdana Menteri India Narendra Modi disuntik dengan dosis pertama vaksin virus corona yang dikembangkan di dalam negeri pada Senin, memulai program vaksinasi Covid-19 massal ketika infeksi meningkat di beberapa negara bagian besar di India.
"Vaksin buatan India 100% aman," kata Menteri Kesehatan Harsh Vardhan setelah disuntik dengan COVAXIN, dikutip dari Reuters, 3 Maret 2021.
COVAXIN dan vaksin AstraZeneca telah disetujui oleh regulator India pada bulan Januari.
Vaksin Covid-19 yang dikembangkan Universitas Oxford dan AstraZeneca menunjukkan vaksin itu memiliki kemanjuran 76% melawan infeksi simtomatik selama tiga bulan setelah dosis tunggal, yang meningkat jika suntikan kedua ditunda hingga 12 bulan, Reuters melaporkan pada November 2020, mengutip tinjauan sejawat oleh Preprints dan The Lancet.
Sementara itu, banyak pejabat negara dan dokter India menolak untuk menggunakan COVAXIN sebelum tingkat efikasinya dapat dibuktikan. Bharat Biotech mengatakan telah menyelesaikan uji coba tahap akhir dan hasilnya akan keluar bulan ini.
Baca juga: Peretas Cina Diduga Serang Perusahaan Vaksin India
Bharat Biotech mengatakan dukungan oleh Modi dan menteri lainnya akan menjadi contoh bagi orang India lainnya dan mengurangi "keraguan vaksin". Perusahaan itu juga berusaha untuk menjual COVAXIN ke negara-negara lain termasuk Brasil dan Filipina.
Pemerintah India telah mendistribusikan vaksin Covid-19 produksi dalam negeri dan AstraZeneca ke negara bagian dengan total 50 juta dosis vaksin, tetapi hanya 12% dari 12 juta orang yang diimunisasi sejauh ini yang menggunakan COVAXIN, menurut data pemerintah.
REUTERS