Dukung Rakyat Myanmar, Aktivis Indonesia Gelar Aksi Pukul Panci

Senin, 1 Maret 2021 07:07 WIB

Tangkapan layar saat sejumlah aktivis yang tergabung dalam Milk Tea Alliance Indonesia melakukan aksi solidaritas untuk rakyat Myanmar dengan memukul panci dan melakukan salam tiga jari secara virtual, Ahad, 28 Februari 2021.

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah aktivis yang tergabung dalam Milk Tea Alliance Indonesia menyatakan dukungannya terhadap perjuangan rakyat Myanmar dalam menentang kudeta. Mereka memukul panci dan melakukan salam tiga jari secara virtual selama beberapa saat pada pukul 20.30 Ahad, 28 Februari 2021, untuk menyuarakan solidaritas mereka.

"Milk Tea Alliance Indonesia ingin membuat semacam aksi solidaritas. Di tengah pandemi setidaknya ini yang dapat kami lakukan," kata Safina Maulida.

Aktivis HAM lainnya, Veronica Koman, mengatakan rakyat Indonesia tidak bisa diam saja melihat konflik di Myanmar. Alasannya apa yang terjadi di negara lain di wilayah regional (ASEAN) bisa sangat berpengaruh terhadap Indonesia.

Advertising
Advertising

Tangkapan layar saat sejumlah aktivis yang tergabung dalam Milk Tea Alliance Indonesia melakukan aksi solidaritas untuk rakyat Myanmar dengan memukul panci dan melakukan salam tiga jari secara virtual, Ahad, 28 Februari 2021.

Ia mencontohkan gelombang unjuk rasa di dunia Arab atau Arab Spring bisa menular dan terjadi di banyak negara. "Revolusi saja bisa menular kenapa militerisme tidak," ucap Veronica.

Menurut Veronica, rakyat Indonesia harus menekan pemerintah agar makin kencang bersuara untuk membantu menyelesaikan masalah di Myanmar. Pasalnya di komunitas internasional dikenal sesuatu yang disebut ASEAN way yang banyak dikritik orang.

"ASEAN way itu artinya diem-diem aja saling mendukung ketidakdemokrasian masing-masing. Jadi harus rakyat yang bersuara menekan pemerintah kita," tuturnya.

Kondisi di Myanmar tak kunjung mereda. Dalam unjuk rasa Ahad kemarin, belasan orang dilaporkan tewas saat polisi membubarkan demonstrasi. Hal ini menjadikan demonstrasi kemarin menjadi yang paling berdarah dalam tiga pekan terakhir.

Baca juga: Myanmar Berdarah: Tujuh Demonstran Dilaporkan Tewas

Berita terkait

Pemerintah Merasa Toleransi dan Kebebasan Beragama di Indonesia Berjalan Baik

1 hari lalu

Pemerintah Merasa Toleransi dan Kebebasan Beragama di Indonesia Berjalan Baik

Kemenkumham mengklaim Indonesia telah menerapkan toleransi dan kebebasan beragama dengan baik.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

2 hari lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

3 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

4 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

6 hari lalu

PM Singapura Sebut Jokowi Berkontribusi bagi Kawasan

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengakui kontribusi Presiden Jokowi, baik bagi Indonesia maupun kawasan.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

8 hari lalu

Gelombang Protes Kampus Pro-Palestina di Amerika Serikat Direpresi Aparat, Dosen Pun Kena Bogem

Polisi Amerika Serikat secara brutal menangkap para mahasiswa dan dosen di sejumlah universitas yang menentang genosida Israel di Gaza

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

9 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

9 hari lalu

Mahasiswa Adukan Universitas Columbia Soal Represi Demo Pro-Palestina

Mahasiswa Universitas Columbia mengajukan pengaduan terhadap universitas di New York itu atas tuduhan diskriminasi dalam protes pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

9 hari lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

10 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya