Parlemen Ingin Perkarakan Presiden Iran Atas Kesepakatan dengan Badan Nuklir PBB

Selasa, 23 Februari 2021 12:11 WIB

Gambar satelit pembangkit nuklir Natanz. Foto Google (sebelum) dan Iran International (setelah).[Sky News]

TEMPO.CO, Jakarta - Keputusan Pemerintah Iran untuk kembali memperbolehkan Badan Pengawas Nuklir PBB (IAEA) melakukan inspeksi ditanggapi keras oleh Parlemen. Sejumlah anggota Parlemen Iran garis keras menyebut kesepakatan tersebut ilegal dan Presiden Hassan Rouhani harus dihukum untuk itu.

Mereka menyampaikan kritik tersebut pada rapat di Parlemen Iran pada hari Senin kemarin, 22 Februari 2021. Bahkan, melalui voting, mayoritas anggota Parlemen Iran sepakat bahwa kesepakatan yang dibuat pemerintah dan IAEA harus dibatalkan atau paling tidak diujimaterikan.

"Kesepakatan antara IAEA dan Organisasi Energi Atom Iran (AEOI) adalah pelanggaran besar terhadap regulasi yang disahkan Parlemen pada Desember lalu," ujar keterangan pers Parlemen Iran, dikutip dari kantor berita Al Jazeera, Selasa, 23 Februari 2021.

Salah satu kritikan paling keras datang dari Ketua Parlemen Iran, Mohammad Bagher Ghalibaf. Mantan kompetitor Hassan Rouhani di Pilpres Iran 2017 itu menyatakan bahwa kesepakatan IAEA dan AEOI harus dihentikan sesegera mungkin. Ghalibaf bahkan menyatakan tak akan berhenti menentang sampai kesepakatan itu ditunda.

Anggota Parlemen Iran dari Tehran, Motjaba Rezakhah, menyatakan hal senada. Ia pun mendukung keras mosi membawa Presiden Hassan Rouhani ke pengadilan untuk mengusut masalah kesepakatan inspeksi situs nuklir Iran itu. "Presiden (Hassan Rouhani) dalam perjalanan ke pengadilan!" ujar Rezakhah

Menanggapi desakan yang ada, AEOI memutuskan untuk menghentikan dulu implementasi kesepakatan dengan IAEA. Dengan kata lain, tidak bakal ada akses untuk inspektur IAEA ke situs nuklir Iran. Walau begitu, pihak AEOI menyakini mereka masih diperbolehkan menyerahkan data pengayaan nuklir Iran untuk membuktikan bahwa tidak ada penciptaan senjata nuklir.

Presiden Iran Hassan Rouhani berbicara selama konferensi pers di Teheran, Iran 14 Desember 2020. [Situs web resmi Kepresidenan Iran/REUTERS]


Diberitakan sebelumnya, AEOI dan IAEA sepakat untuk melanjutkan inspeksi ke situs pengayaan nuklir Iran pada Ahad kemarin. Mereka memutuskan hal itu untuk menunjukkan kepada dunia tidak ada pengembangan senjata nuklir di Iran.

Salah satu hal yang mereka sepakati adalah IAEA tidak boleh melakukan inspeksi mendadak lagi. Selain itu, akses ke fasilitas nuklir juga akan dibatasi. Walau begitu, jumlah inspektor disepakati tidak akan dikurangi.

Apabila mengacu pada regulasi yang disahkan Parlemen Iran pada Desember lalu, kesepakatan IAEA dan AEOI memang bisa ditafsirkan melanggar. Sebab, regulasi tersebut mewajibkan Pemerintah Iran menutup akses IAEA ke situs pengayaan nuklir dan meminta AEOI untuk meningkatkan pengayaan nuklir.

Iran, pada awalnya, mengikuti isi Perjanjian Nuklir 2015 alias JCPOA dalam menjalankan pengayaan nuklir. Dalam Perjanjian Nuklir Iran itu, disepakati pengayaan tidak boleh melebihi jumlah yang diperlukan untuk pembangkit energi. Namun, ketika Amerika memutuskan keluar dari perjanjian itu, Iran memberontak dan menggenjot pengayaan nuklirnya.

Hingga berita ini ditulis, baik PBB maupun IAEA belum mengomentari perkembangan terbaru soal inspeksi nuklir Iran ini.

Baca juga: Iran Izinkan Badan Pengawas PBB Kembali Inspeksi Situs Pengayaan Nuklirnya

ISTMAN MP | AL JAZEERA



Berita terkait

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

23 jam lalu

Iran Bebaskan Awak Kapal Terafiliasi Israel yang Sempat Disita di Selat Hormuz

Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian mengatakan Iran telah membebaskan awak kapal MSC Aries yang terafiliasi dengan Israel, setelah sempat disita di dekat Selat Hormuz.

Baca Selengkapnya

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

1 hari lalu

Lima Perusahaan AS Kena Sanksi Iran karena Terlibat Genosida Gaza

Iran memberikan sanksi kepada perusahaan-perusahaan AS, individu-individu, yang terlibat dalam genosida di Gaza

Baca Selengkapnya

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

4 hari lalu

5 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia

Daftar negara dengan mata uang terlemah menjadi perhatian utama bagi para pengamat ekonomi dan pelaku pasar.

Baca Selengkapnya

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

4 hari lalu

Indonesia - Iran Jalin Kerjasama Teknologi Pertanian

Iran akan mendorong pertukaran ekspor impor pada subsektor hortikultura khususnya yang berkaitan dengan buah-buahan

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

6 hari lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

6 hari lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

7 hari lalu

5 Sumber Kekayaan Negara Iran, Ada Gas Alam Hingga Saffron

Iran dikenal memiliki sumber daya alam dan potensi kekayaan yang tinggi. Termasuk saffron, apakah itu?

Baca Selengkapnya

Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

9 hari lalu

Saat Iran Serang Israel, Begini Pertempuran yang Terjadi di Udara dan Antariksa

Jet tempur AS, Prancis, Inggris,dan Yordania ikut turun laga pada malam Iran menyerang Israel secara langsung dan keras.

Baca Selengkapnya

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

9 hari lalu

Rusia Siap Pasok Pesawat Tempur Sukhoi Jika Indonesia Berminat

Kedubes Rusia mengatakan Moskow siap memasok pesawat tempur Sukhoi jika ada minat dari Jakarta.

Baca Selengkapnya

Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

9 hari lalu

Jumlah dan Jenis Senjata Iran yang Digunakan Saat Serang Israel

Iran meluncurkan 320 hingga 350 senjata yang membawa bahan peledak seberat total 85 ton ke Israel pada Sabtu dinihari, 13 April 2024.

Baca Selengkapnya