Dokter di Korea Selatan Mengancam Bakal Mogok Kerja

Senin, 22 Februari 2021 14:00 WIB

Seseorang menjalani tes virus corona (COVID-19) di lokasi pengujian virus corona yang didirikan di stasiun kereta api di Seoul, Korea Selatan, 15 Desember 2020.[REUTERS / Kim Hong-Ji]

TEMPO.CO, Jakarta - Beberapa dokter di Korea Selatan mengancam akan melakukan aksi mogok kerja sebagai bentuk protes melawan rancangan undang-undang (RUU) yang akan mencabut izin praktek dokter yang terlibat kasus hukum. Izin praktek bakal dicabut setelah dokter itu dihukum pidana.

Rencana aksi mogok para dokter ini memunculkan kekhawatiran bisa mengganggu imunisasi vaksin virus corona yang dimulai pada pekan ini. Tenaga kesehatan di Korea Selatan telah dijadwalkan mendapat suntik vaksin virus corona buatan Astra Zeneca sebagai bagian dari upaya Negeri Gingseng tersebut untuk melindungi 10 juta orang-orang yang berisiko tinggi tertular Covid-19.

Baca juga: Ketua Kode Etik IDI Tambah Korban Dokter Meninggal karena Covid-19

Staf medis beristirahat di pusat pengujian 'drive-thru' untuk penyakit virus corona COVID-19 di Pusat Medis Universitas Yeungnam di Daegu, Korea Selatan, Selasa, 3 Maret 2020. Korea Selatan telah memiliki dua fasilitas serupa di Kota Incheon dan Sejong. REUTERS/Kim Kyung-Hoon

Advertising
Advertising

Ditargetkan suntik massal vaksin virus corona untuk kalangan berisiko tinggi tertular Covid-19 selesai pada Juli 2021 dan rampung pada November 2021 untuk total semua masyarakat di sana.

Sebelumnya pada akhir pekan lalu, Asosiasi tenaga medis Korea Selatan (KMA) mengatakan akan melakukan aksi mogok kerja jika parlemen Korea Selatan meloloskan RUU untuk mencabut izin praktek dokter yang dijatuhi hukuman penjara. KMA adalah organisasi yang menjadi wadah para dokter terbesar di Korea Selatan.

“RUU ini bisa mengakibatkan dokter yang tidak bersalah dilucuti izin kerjanya dan jatuh ke neraka karena sebuah kecelakaan yang tidak ada sangkut – pautnya dengan pekerjaan mereka atau kurangnya ilmu pengetahuan soal hukum,” kata Juru bicara KMA, Kim Dae-ha, Senin, 22 Februari 2021.

Sedangkan Presiden KMA, Choi Dae-zip, menyerukan RUU itu sebagai kejahatan. Jika RUU itu disahkan oleh parlemen maka itu sama dengan menghancurkan kerja sama saat ini dengan Pemerintah Korea Selatan yang sedang melakukan kampanye imunisasi vaksin virus corona.

KMA belum menginformasikan kapan persisnya mereka akan melakukan aksi mogok kerja.

Kebuntuan dalam permasalahan ini dikhawatirkan bisa memperlambat imuniasi vaksin virus corona menyusul upaya otoritas yang akan menempatkan tenaga kesehatan di sekitar 250 pusat imunisasi vaksin virus corona dan 10 ribu klinik di penjuru Korea Selatan.

Kementerian Kesehatan Korea Selatan mengatakan perselisihan mengenai RUU itu sungguh tidak diinginkan karena terjadi menjelang dilakukannya imunisasi vaksin virus corona. Kementerian Kesehatan Korea Selatan meyakinkan telah ada kesalah-fahaman mengenai RUU tersebut.

Sumber: Reuters

Berita terkait

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

14 jam lalu

Korea Selatan Tingkatkan Peringatan Terorisme di Kantor Diplomatiknya di Lima Negara

Kementerian Luar Negeri Korea Selatan meningkatkan level kewaspadaan terorisme di kantor diplomatiknya di lima negara.

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

17 jam lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya

Resmi Perpanjang Kontrak di Red Sparks, Berapa Gaji Megawati Hangestri?

21 jam lalu

Resmi Perpanjang Kontrak di Red Sparks, Berapa Gaji Megawati Hangestri?

Dalam kontrak barunya di Red Sparks, Megawati Hangestri bakal mendapat kenaikan gaji menjadi US$ 150 ribu per musim.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

2 hari lalu

Kementerian Luar Negeri Benarkan Ada WNI Terlibat Pembunuhan di Korea Selatan

Kementerian Luar Negeri RI membenarkan telah terjadi perkelahian sesama kelompok WNI di Korea Selatan persisnya pada 28 April 2024

Baca Selengkapnya

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

2 hari lalu

WNI Saling Serang di Korea Selatan, Satu Orang Tewas

Seorang pria warga negara Indonesia (WNI) ditangkap polisi Daegu, Korea Selatan setelah menikam rekan senegaranya hingga tewas dan melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Shin Tae-yong Pernah Dilempar Telur di Negaranya Sendiri, Ini Sisi Lain Coach Shin

3 hari lalu

Shin Tae-yong Pernah Dilempar Telur di Negaranya Sendiri, Ini Sisi Lain Coach Shin

Pelatih timnas Indonesia Shin Tae-yong berhasil bawa Garuda Muda ke perempat final Piala Asia U-23 2024. Berikut sisi lain Coach Shin.

Baca Selengkapnya

Dua Produser Program Televisi Korea Selatan yang Dibintangi Hyoyeon SNSD dan Dita Karang Dideportasi Imigrasi Bali

4 hari lalu

Dua Produser Program Televisi Korea Selatan yang Dibintangi Hyoyeon SNSD dan Dita Karang Dideportasi Imigrasi Bali

Setelah diperiksa Imigrasi, 15 kru dan artis Korea Selatan, termasuk Hyoyeon SNSD dan Dita Karang sudah kembali ke Korsel pada Jumat lalu.

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

4 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya

Youtuber Jang Hansol dan Food Vlogger Om Kim Senang Indonesia Kalahkan Korea Selatan

6 hari lalu

Youtuber Jang Hansol dan Food Vlogger Om Kim Senang Indonesia Kalahkan Korea Selatan

Jang Hansol menyebut kekalahan Korea Selatan dari Timnas U-23 bisa menjadi pembelajaran berharga bagi sepak bola di negaranya.

Baca Selengkapnya

Ketika Ernando Ari Berjoget Usai Gagalkan Penalti Jagoan Korea Selatan Lee Kang-hee di Piala Asia U-23

6 hari lalu

Ketika Ernando Ari Berjoget Usai Gagalkan Penalti Jagoan Korea Selatan Lee Kang-hee di Piala Asia U-23

Aksi joget-joget Ernando Ari pada laga perempat final Piala Asia U-23 dianggap sebagai ejekan terhadap Lee Kang Hee.

Baca Selengkapnya