Pertama Kali India Bakal Eksekusi Mati Tahanan Perempuan

Senin, 22 Februari 2021 10:30 WIB

India bersiap untuk melakukan eksekusi mati pertama terhadap perempuan sejak kemerdekaannya. Perempuan tersebut melakukan pembunuhan terhadap tujuh anggota keluarganya. Sumber: Twitter/asiaone.com

TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas penjara di negara bagian Uttar Pradesh, India, bersiap melaksanakan eksekusi mati dengan cara menghukum gantung pada seorang tahanan perempuan yang divonis hukuman mati pada 11 tahun silam.

Jika eksekusi mati ini jadi dilaksanakan, maka ini akan menjadi yang pertama kalinya seorang perempuan di hukum mati di India sejak negara itu merdeka dari Inggris pada 1947.

Ilustrasi hukuman mati. abc.net.au, trbimg.com

Advertising
Advertising

Perempuan yang akan menjalani hukuman mati itu adalah Shabnam Ali, 38 tahun. Dia divonis mati setelah membunuh tujuh anggota keluarganya sendiri pada April 2008.

Pengadilan memvonisnya bersalah karena telah melakukan pembunuhan itu bersama kekasihnya Saleem, seorang laki-laki yang drop-out dari SMA dan bekerja sebagai seorang buruh harian.

Shabnam dan Saleem sangat ingin menikah, namun keluarga Shabnam melarang rencana pernikahan itu sehingga pembunuhan pun terjadi. Pasangan dimabuk asmara itu membunuh kedua orang tua Shabnam, dua abangnya berikut istri mereka.

Kejadian pembunuhan itu terjadi di rumah Shabnam di Amroha atau sekitar 380 kilometer dari Ibu Kota Locknow, India. Saat pembunuhan terjadi, Shabnam dalam posisi berbadan dua mengandung buah cinta dengan Saleem.

Dalam kejadian pembunuhan itu, Shabnam juga membunuh keponakannya yang berusia 10 bulan.

Di pengadilan tingkat pertama di Kota Amroha pada 2010, Shabnam dan Saleem dijatuhi hukuman mati. Pengadilan tingkat tinggi di Kota Allahabad memperkuat putusan tersebut. Pasangan itu lalu mengajukan banding ke Mahkamah Agung pada 2015, namun gagal.

Pada 2016, Presiden India Pranab Mukherjee menolak memberikan pengampunan kepada Shabnam. Pada Januari 2020, pengadilan tinggi juga tidak mengabulkan permohonannya yang meminta agar dilakukan peninjauan ulang.

Media lokal pada pekan ini mewartakan otoritas di distrik Mathura sedang bersiap melakukan eksekusi mati pada Shabnam. Hanya saja, tanggal pelaksanaan hukuman mati masih belum dikonfirmasi karena pengadilan Amroha belum mengeluarkan surat eksekusi.

Taj, 12 tahun, putra Shabnam, yang lahir di penjara dan sekarang tinggal bersama orang tua angkat, melakukan upaya terakhir untuk menyelamatkan ibunya dari eksekusi mati. Taj mengajukan permohonan kepada Presiden India Ram Nath Kovind agar meninjau kembali kasus ini dan memberikan pengampunan kepada Shabnam.

Sumber: asiaone.com

Berita terkait

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

6 jam lalu

3.300 Video Seks Sekutu PM Modi Menggegerkan Pemilu India

India digegerkan oleh beredarnya video seks oleh seorang politisi yang merupakan sekutu PM Narendra Modi.

Baca Selengkapnya

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

19 jam lalu

Altaf Pembunuh Mahasiswa UI Divonis Penjara Seumur Hidup, Jaksa Ajukan Banding

JPU akan banding setelah majelis hakim menjatuhkan vonis seumur hidup terhadap Altaf terdakwa pembunuhan mahasiswa UI Muhammad Naufal Zidan.

Baca Selengkapnya

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

1 hari lalu

7 Destinasi Wisata India Favorit Wisatawan Asing

Menariknya tidak hanya ibu kota India yang megah tapi juga beberapa daerah terpencil yang memikat hati wisatawan mancanegara

Baca Selengkapnya

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

1 hari lalu

75 Tahun Hubungan Diplomatik, India dan Indonesia Adakan Pameran dan Seminar Industri Pertahanan

Pameran sekaligus seminar Industri Pertahanan ini dalam rangka peringatan 75 tahun hubungan diplomatik India-Indonesia.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

2 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

2 hari lalu

Ancaman Bom, Lebih dari 50 Sekolah di Ibu Kota India Dievakuasi

Puluhan sekolah di wilayah ibu kota negara India dievakuasi pada Rabu 1 Mei 2024 setelah menerima ancaman bom melalui email

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

2 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Negara Bagian AS Bolehkan Guru Pegang Senjata Api, Bagaimana Aturan Soal Senpi di Indonesia?

3 hari lalu

Negara Bagian AS Bolehkan Guru Pegang Senjata Api, Bagaimana Aturan Soal Senpi di Indonesia?

Tingginya angka kepemilikan senjata api di AS sudah sampai di level yang mengkhawatirkan. Bagaimana kondisi di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

4 hari lalu

Berapa Jumlah Penduduk Bumi Saat Ini? Berikut Penjelasannya

Berapa jumlah penduduk bumi saat ini? Hingga tahun 2024, penduduk bumi mencapai hampir 10 miliar. Berikut ini daftar negara dengan populasi terbanyak.

Baca Selengkapnya

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

4 hari lalu

Bukan di Arab, Ini Negara yang 100 Persen Penduduknya Muslim

Negara yang 100 persen penduduknya muslim ternyata bukan di Arab. Lokasinya ada sebelah selatan-barat daya India. Ini ulasannya.

Baca Selengkapnya