Pengadilan Mahkamah Inggris Tetapkan Sopir Taksi Online Uber Sebagai Buruh

Sabtu, 20 Februari 2021 10:00 WIB

Sopir taksi memblokir lalu lintas di dekat Paris Charles de Gaulle Airport, Paris, Prancis, 15 Desember 2014. Taksi UberPOP, yang menggunakan driver non-profesional dengan menggunakan mobil mereka sendiri untuk mengambil penumpang dengan tarif terjangkau, memiliki pengguna 160.000 di Perancis, menurut perusahaan. Lionel Bonaventure/AFP/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Penyedia jasa taksi online, Uber, harus mengkaji lagi binis modelnya dan bagaimana mereka harus memperlakukan para sopirnya. Sebab, Pengadilan Mahkamah Inggris menetapkan para sopir taksi online sebagai buruh. Sebelumnya, para sopir taksi online itu dianggap Uber sebagai kontraktor independen.

Dengan perubahan status dari kontraktor independen menjadi buruh, maka para sopir taksi online menjadi berhak mendapat tunjangan pekerja. Hal itu mulai dari gaji dengan upah minimum hingga hari cuti yang tidak pernah dipikirkan oleh Uber selama ini.

"Para sopir yang membawa kasus ini ke pengadilan tidak menganggap diri mereka sebagai kontraktor independen karena kegiatan mereka ditetapkan, diawasi, dan dikontrol oleh Uber," ujar majelis hakim di Pengadilan Mahkamah Inggris, dikutip dari CNN, Jumat, 19 Februari 2021.

Menurut laporan CNN, kasus terkait status kepegawaian di Uber ini diajukan pertama kali tahun 2016 ke Pengadilan Tenaga Kerja. Pemohonnya adalah dua sopir pria bernama Yasee Aslam dan James Farrar. Keduanya pernah bekerja di usaha lain, kemudian bergabung ke Uber setelah diiming-imingi gaji besar plus bonus.

Awalnya janji-janji itu terpenuhi. Namun, menurut keduanya, perlahan janji tinggal janji seiring dengan makin bertambahnya jumlah sopir Uber. Hal itu membuat jumlah penumpang harian dan pemasukan menurun. Anehnya, meski dinyatakan sebagai kontraktor independen, Farrar dan Aslam masih harus memenuhi target serta jam kerja yang ditetapkan Uber.

Merasa tidak adil dengan perlakuan itu, mereka memutuskan untuk membawa kasusnya ke Pengadilan Tenaga Kerja. Tidak mereka sangka, ternyata ada banyak sopir yang berpikiran sama dengan keduanya.

Hingga berita ini ditulis, bagaimana Uber harus merespon keputusan itu belum diketahui. Mereka hanya merilis pernyataan bahwa akan ada sesi konsultasi antara Uber dengan seluruh sopirnya yang berada di Inggris untuk mengetahui apa yang mereka mau. Selain itu, Uber juga membela diri bahwa mereka sudah berubah dibanding yang dulu.

"Kami menghormati keputusan Pengadilan Mahkamah Inggris yang fokus terhadap sejumlah kecil soper yang menggunakan aplikasi Uber di tahun 2016. Kami sudah banyak berubah dengan semua itu didorong kebutuhan sopir. Hal itu termasuk memberi mereka kebebasan soal ritme bekerja," ujar Manajer Regional Uber untuk wilayah Eropa Timur dan Utara, Jamie Heywood.

Di pasar saham Amerika, nilai Uber turun 2,5 persen.

Secara hukum, tahapan selanjutnya adalah kasus ini kembali di bawah Pengadilan Tenaga Kerja. Di sana, hakim bisa memerintahkan Uber untuk membayar biaya kompensasi dari sopir-sopirnya.

Adapun putusan tersebut tidak akan hanya berdampak ke Uber ke depannya. Putusan Pengadilan Mahkamah Inggris terhadap Uber akan menjadi acuan untuk pengajuan hak-hak buruh pada layanan serupa. Apalagi, di masa pandemi, mulai banyak orang yang bekerja sebagai pengantar makanan ataupun kurir yang serupa dengan sopir taksi online.

Baca juga: Pria Inggris Pilih Dipenjara Dibanding Lockdown COVID-19 Bersama Rekan Serumah

ISTMAN MP | CNN




Berita terkait

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

6 jam lalu

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

Cradle of Filth tak hanya sebuah band metal, mereka simbol keberanian untuk mengekspresikan ketidaknyamanan, kegelapan, dan imajinasi lintas batas.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

16 jam lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

1 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

2 hari lalu

Eks Diplomat Inggris: AS Panik Drone Rusia Hancurkan Tank Abrams Ukraina

Percepatan bantuan militer senilai US$6 miliar ke Ukraina mencerminkan kepanikan yang dirasakan oleh pemerintahan Joe Biden dan Kongres AS

Baca Selengkapnya

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

2 hari lalu

Raja Charles III Siap Kembali Bertugas

Raja Charles III sudah mendapat izin dari tim dokter untuk kembali bertugas setelah menjalani pengobatan kanker.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

4 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

6 hari lalu

Mengintip The Black Dog, Pub yang Disebut Taylor Swift dalam Album Barunya

The Black Dog, pub di London mendadak ramai dikunjungi Swifties, setelah Taylor Swift merilis album barunya

Baca Selengkapnya

Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

9 hari lalu

Ivan Gunawan Siap Resmikan Masjidnya di Uganda, Berikut Profil Negara di Afrika Timur Ini

Ivan Gunawan berencana berangkat ke Uganda hari ini untuk meresmikan masjid yang dibangunnya. Ini profil Uganda, negara di Afrika Timur.

Baca Selengkapnya

112 Tahun Kapal Titanic Karam, Berikut Spesifikasinya dan Penyebab Tenggelam

11 hari lalu

112 Tahun Kapal Titanic Karam, Berikut Spesifikasinya dan Penyebab Tenggelam

Pada 15 April 1912, RMS Titanic karam di Atlantik Utara menabrak gunung es saat pelayaran dari Southampton di Inggris ke New York City

Baca Selengkapnya

Menlu Inggris: Israel Putuskan Balas Serangan Iran

12 hari lalu

Menlu Inggris: Israel Putuskan Balas Serangan Iran

Menteri Luar Negeri Inggris mengatakan Israel "jelas" telah memutuskan untuk membalas serangan rudal dan drone Iran.

Baca Selengkapnya