Taiwan Kerahkan Rudal Setelah 8 Jet Cina Terobos Zona Pertahanan

Sabtu, 20 Februari 2021 07:00 WIB

Pesawat tempur Indigenous Defense Fighters (IDF) buatan dalam negeri Taiwan mengambil bagian dalam latihan militer Han Kuang live-fire anti-pendaratan, yang mensimulasikan invasi musuh, di Taichung, Taiwan, 16 Juli 2020. Ketika Joe Biden menjadi presiden AS terpilih, Taiwan masih mennunggu kebijakan pemerintahan baru. REUTERS/Ann Wang

TEMPO.CO, Jakarta - Angkatan Udara Taiwan mengarahkan rudal ke delapan jet tempur milik Cina yang menerobos masuk zona pertahanan mereka. Dikutip dari kantor berita Al Jazeera, hal tersebut terjadi pada Jumat kemarin, tepat di hari Taiwan melantik Menteri Pertahanan terbarunya, Chiu Kuo-cheng.

Kedelapan pesawat itu terdiri atas jet J-16 dan JH-7. Masing-masing berjumlah empat unit. Mereka terbang di dekat Kepulauan Pratas yang secara hukum internasional telah masuk wilayah Taiwan.

"Angkatan Udara Taiwan diterjunkan yang kemudian diikuti dengan peringatan radio dan sistem rudal pertahanan udara dikerahkan untuk memantau aktivitas," ujar pejabat Kemenhan Taiwan, Sabtu, 20 Februari 2021.

Beberapa bulan terakhir, aktivitas Cina di Taiwan meningkat. Selain mencoba mengklaim Taiwan sebagai miliknya, Cina juga mencoba mengklaim Kepulauan Pratas . Laporan Al Jazeera menyebutkan, jet tempur Cina terbang di sudut barat daya zona pertahanan Taiwan hampir tiap hari.

Aktivitas pada hari Jumat kemarin bukan yang terbesar dari Cina. Terakhir kali Cina melakukan penerobosan besar-besaran, mereka mengirimkan 12 jet tempur sekaligus. Hal itu terjadi pada 24 Januari lalu.

Advertising
Advertising

Hingga berita ini ditulis, blum ada tanggapan dari Cina terkait aktivitas militer mereka di wilayah Taiwan.

Presiden Taiwan Tsai Ing-wen sebelumnya telah berjanji akan mempertahankan Pulau Pratas dan memprioritaskan modernisasi angkatan bersenjatanya. Hal tersebut termasuk mengembangkan armada kapal selam baru, membeli pesawat tempur F-16 baru dari Amerika Serikat, dan meningkatkan kapal perangnya.

Pengangkatan Chiu Kuo-cheng juga bagian dari modernisasi angkatan bersenjata itu. Sebagai mantan kepala badan intelijen Taiwan, Kuo-cheng dianggap mampu menangkal aksi-aksi Cina. Di sisi lain, Kuo-cheng juga hasil didikan militer Amerika yang dekat dengan Taiwan.

Baca juga: Sambil Ucapkan Selamat Imlek, Taiwan Tegaskan Tak Akan Tunduk ke Cina

FRISKI RIANA | ISTMAN MP | AL JAZEERA

Berita terkait

Top 3 Dunia: Daftar Orang Terkaya di Singapura dan Korsel, Cina Diminta Bantu Negara Miskin

1 jam lalu

Top 3 Dunia: Daftar Orang Terkaya di Singapura dan Korsel, Cina Diminta Bantu Negara Miskin

Top 3 dunia kemarin adalah daftar konglomerat Singapura dan Korsel yang masuk daftar Forbes hingga Cina diminta membantu negara miskin dari utang.

Baca Selengkapnya

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

6 jam lalu

Membawa Kuliner Sichuan ke Jakarta

Menikmati kuliner hotpot dan bbq dari Sichuan, Cina

Baca Selengkapnya

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

14 jam lalu

Cina Minta Israel Berhenti Menyerang Rafah

Beijing menyerukan kepada Israel untuk mendengarkan seruan besar masyarakat internasional, dengan berhenti menyerang Rafah

Baca Selengkapnya

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

15 jam lalu

Cina Perpanjang Kebijakan Bebas Visa ke 12 Negara Usai Xi Jinping Lawatan ke Prancis

Cina memperpanjang kebijakan bebas visa untuk 12 negara di Eropa dan Asia setelah kunjungan kerja Presiden Xi Jinping ke Prancis

Baca Selengkapnya

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

21 jam lalu

Jangan Coba Kasih Tip ke Staf Hotel atau Restoran di Dua Negara Ini, Bisa Dianggap Tak Sopan

Layanan kepada pelanggan di restoran dipandang sebagai bagian dari makanan yang telah dibayar, jadi tak mengharapkan tip.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

1 hari lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

1 hari lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

2 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

2 hari lalu

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

Analis teknologi memperkirakan Xiaomi 15 bakal menyerupai generasi sebelumnya ihwal jadwal rilis dan tenggat distribusi.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

2 hari lalu

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

Faisal Basri menyebut industrialisasi nikel lebih memberikan keuntungan kepada investor asing tanpa memerhatikan kerugian bagi Indonesia

Baca Selengkapnya