Digunakan Aktivis Anti-Pemerintah, Thailand Awasi Penggunaan Clubhouse

Rabu, 17 Februari 2021 20:40 WIB

Aplikasi Clubhouse. Kredit: YouTube/CNET

TEMPO.CO, Jakarta - Popularitas aplikasi diskusi Clubhouse di antara para aktivis anti-pemerintah mendorong pemerintah Thailand untuk memantau penggunaannya. Pemerintah Thailand bahkan meminta para pengguna Clubhouse untuk tidak melanggar hukum, mengorganisir informasi dan gerakan yang bertentangan dengan pemerintah maupun monarki.

"Kami mengawasi para pengguna dan kelompok politik yang menggunakan Clubhouse untuk mendistorsi informasi (soal pemerintah dan monarki) serta pelanggaran hukum," ujar Menteri Digital Thailand, Puttipong Punnkanta, dikutip dari kantor berita Reuters, Rabu, 17 Februari 2021.

Di Thailand, kepopuleran Clubhouse di antara aktivis anti-pemerintah bermulai dari masuknya kritikus asal Jepang, Pavin Chachavalpongpun, di sana. Sebagai sesama kritikus yang menentang junta dan monarki, ia menggunakan Clubhouse untuk menggelar diskusi soal isu-isu sensitif terkait Thailand.

Tidak Pavin sangka, inisiatif dia membuka ruang diskusi disambut baik oleh sesama aktivis. Mereka berbondong-bondong ikut menginstall Clubhouse dan saling mengundang satu sama lain. Sebagaimana diketahui, akses ke Clubhouse hanya bisa diberikan oleh mereka yang sudah menggunakannya.

"Apa yang perlu disampaikan akan disampaikan (di Clubhouse). Ini memang langkah beresiko, namun kami harus berani. Semakin sering kami berbicara soal isu di Thailand, maka diskusi menjadi sesuatu yang normal," ujar Pavin yang menerima 70 ribu follower usai menggunakan Clubhouse selama lima hari.

Tidak hanya menerima 70 ribu follower, jumlah pendengar diskusi Pavin soal Thailand pun konsisten naik. Dari 300 pendengar pada Jumat pekan lalu, Selasa kemarin ia menerima 12 ribu pendengar diskusinya. Kala itu, ia mendiskusikan kuasa Raja Maha Vajiralongkorn.

Pengunjuk rasa menunjukkan gestur tiga jari selama demonstrasi menuntut reformasi, membatasi kekuasaan raja, dan pengunduran diri perdana menteri, di depan barak militer Resimen Infantri ke-11 di Bangkok, Thailand, November 2020.[REUTERS/Athit Perawongmetha]

Sejauh ini, Pemerintah Thailand belum melakukan tindakan apapun terhadap pengguna Clubhouse. Namun, jika berkaca pada pengalaman sebelumnya, Thailand bisa menggunakan alasan keamanan nasional untuk memberangus percakapan anti-pemerintah di Clubhouse.

Di Thailand, unjuk rasa anti-pemerintahan PM Prayuth Chan-o-cha sudah berlangsung sejak Juli lalu. Secara umum, para pengunjuk rasa menuntut tiga hal yaitu pencopotan Prayuth Chan-o-cha sebagai PM Thailand, konstitusi baru, serta perubahan wewenang Kerajaan Thailand yang dipimpin Raja Maha Vajiralongkorn.

Pemicu unjuk rasa itu sendiri adalah dibubarkannya Future Forward Party (FFP) . Partai tersebut dijagokan oleh banyak warga Thailand karena pandangannya yang progresif dan anti-koruptif. Ketika partai tersebut dibubarkan menjelang pemilu legislatif, warga curiga ada pertimbangan politik di baliknya mengingat FFP sangat kritis terhadap Junta Thailand.

Monarki Thailand ikut terseret dalam gelombang protes yang ada. Hal itu tak lepas dari berbagai aksi Maha Vajiralongkorn yang dianggap tidak pro rakyat dan lebih untuk kepentingan diri sendiri. Beberapa di antaranya adalah amandemen Konstitusi Thailand serta perubahan status kepemilikan aset-aset kerajaan yang sebelumnya berstatus milik publik. Hal tersebut kemudian menjadi bahan diskusi Pavin di Clubhouse.

Baca juga: Elon Musk Ajak Vladimir Putin Ngobrol di Clubhouse

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Serial Scarlet Heart Versi Thailand akan Dibuat, Siapa Saja Pemerannya?

16 jam lalu

Serial Scarlet Heart Versi Thailand akan Dibuat, Siapa Saja Pemerannya?

GMMTV mengumumkan pembuatan serial Scarlet Heart Thailand pada 23 April 2024. Sebelumnya adaptasi drakor Moon Lovers: Scarlet Heart Ryeo

Baca Selengkapnya

Turis Cina Kembali ke Thailand untuk Berterima Kasih setelah Diselamatkan Lima Tahun Lalu

1 hari lalu

Turis Cina Kembali ke Thailand untuk Berterima Kasih setelah Diselamatkan Lima Tahun Lalu

Turis Cina itu sedang hamil saat didorong suaminya ke tebing di sebuah taman nasional Thailand lima tahun lalu.

Baca Selengkapnya

30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

1 hari lalu

30 Warga Thailand Tewas Akibat Cuaca Panas Terik

Thailand mencatat cuaca panas menyebabkan 30 orang tewas sejak awal Januari hingga April 2024.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

2 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Phuket dan Pattaya Overtourism, Pelaku Usaha Pariwisata Thailand Usul Pajak Turis Rp132.000

3 hari lalu

Phuket dan Pattaya Overtourism, Pelaku Usaha Pariwisata Thailand Usul Pajak Turis Rp132.000

Selama musim ramai, Phuket di Thailand mengalami kemacetan lalu lintas dan kekurangan air, bandaranya pun kehabisan slot untuk penerbangan baru.

Baca Selengkapnya

Gaet Turis Lebih Banyak, Thailand buat Perjanjian Bebas Visa Permanen dengan Kazakhstan

4 hari lalu

Gaet Turis Lebih Banyak, Thailand buat Perjanjian Bebas Visa Permanen dengan Kazakhstan

Thailand mengalami peningkatan signifikan jumlah wisatawan dari Kazakhstan sejak program pembebasan visa sementara tahun lalu.

Baca Selengkapnya

5 Tips buat Pelancong yang Pertama Kali ke Bangkok

5 hari lalu

5 Tips buat Pelancong yang Pertama Kali ke Bangkok

Banyak pengalaman yang bisa didapat di Bangkok dalam satu kali perjalanan, asalkan tahu lima tips berikut ini.

Baca Selengkapnya

10 Juta Wisatawan Asing Kunjungi Thailand pada Januari - April 2024

6 hari lalu

10 Juta Wisatawan Asing Kunjungi Thailand pada Januari - April 2024

Turis Cina didominasi kunjungan wisatawan asing di Thailand dengan jumlah lebih dari 2 juta.

Baca Selengkapnya

Enam Hari Perayaan Songkran di Thailand, Ada 243 Korban karena Kecelakaan Lalu Lintas

8 hari lalu

Enam Hari Perayaan Songkran di Thailand, Ada 243 Korban karena Kecelakaan Lalu Lintas

Perayaan Songkran dijuluki sebagai tujuh hari berbahaya karena banyaknya korban di jalan raya karena kecelakaan.

Baca Selengkapnya

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

9 hari lalu

Menilik Jejak Sejarah Kudeta Junta Militer Di Myanmar

Myanmar, yang dulunya dikenal sebagai Burma itu telah lama dianggap sebagai negara paria ketika berada di bawah kekuasaan junta militer yang menindas.

Baca Selengkapnya