Militer Myanmar Belum Tentukan Tanggal Pemilu

Rabu, 17 Februari 2021 13:00 WIB

Ribuan massa menggelar aksi unjuk rasa memprotes kudeta militer di Yangon, Myanmar, 7 Februari 2021. REUTERS/Stringer

TEMPO.CO, Jakarta - Militer Myanmar menjanjikan akan digelar pemilu dan menyerahkan kekuasaan negara kepada pemenang pemilu.

Sayang, sejauh ini tanggal pemilu belum diumumkan. Militer hanya menetapkan status darurat nasional selama satu tahun. Zaw Min Tun meyakinkan militer tidak akan memegang kekuasaan lama-lama.

“Objektifitas kami adalah menyelenggarakan pemilu dan menyerahkan kekuasaan pada partai yang menang," kata Zaw Min Tun, juru bicara dewan berkuasa di Myanmar yang juga berpangkat Brigadir Jenderal.

Janji itu disampaikan lagi setelah polisi Myanmar menjatuhkan dakwaan kepada pemimpin de factor Aung Sang Suu Kyi.

Baca juga: Ditekan Demonstran dan Amerika, Militer Myanmar Melawan

Advertising
Advertising

Biksu berdiri dekat kendaraan militer lapis baja sambil memegang poster saat protes terhadap kudeta militer, di Yangon, Myanmar, 15 Februari 2021. Kendaraan lapis baja muncul di Yangon, Myitkyin, dan Sittwe, ibu kota negara bagian Rakhine. REUTERS/Stringer

Dalam keterangannya, militer Myanmar juga bersikeras pengambil alihan kekuasaan pada 1 Februari lalu bukan kudeta. Kejadian pada 1 Februari tersebut telah memancing gelombang unjuk rasa di sejumlah titik di Myanmar untuk mendukung Suu Kyi dan pemimpin Myanmar lainnya yang ditahan militer.

Zaw Min Tun dalam jumpa pers pertamanya enggak menjawab keberadaan Suu Kyi dan Presiden Myanmar Win Mynt. Dia hanya menjelaskan kedua tokoh itu berada dalam tahanan rumah mereka masing-masing demi keamanan, sedangkan hukum sedang berjalan saat ini.

Suu Skyi saat ini didakwa telah secara ilegal mengimpor 6 radio walkie-talkie dan masih ditahan setidaknya sampai Rabu, 17 Februari 2021. Pengacara Suu Kyi pada Selasa kemarin mengatakan Kepolisian Myanmar sudah mengajukan gugatan kedua pada kliennya, yakni melanggar undang-undang penanganan bencana alam.

Suu Kyi, 75 tahun, sebelumnya sudah menghabiskan hampir 15 tahun berada dalam tahanan rumah atas upayanya mengakhiri peran militer Myanmar di pemerintahan.

Sumber: Reuters

Berita terkait

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

8 jam lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

1 hari lalu

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

Standard Chartered menurunkan perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto atau PDB Indonesia tahun 2024 dari 5,2 persen menjadi 5,1 persen.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

4 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

5 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Junimart Minta Seleksi Petugas Badan Adhoc Pilkada Dilakukan Terbuka

5 hari lalu

Junimart Minta Seleksi Petugas Badan Adhoc Pilkada Dilakukan Terbuka

Wakil Ketua Komisi II DPR RI, Junimart Girsang mengatakan, badan Adhoc Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), harus diseleksi lebih ketat dan terbuka untuk menghindari politik transaksional.

Baca Selengkapnya

Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

5 hari lalu

Pakar Hukum Unand Beri Catatan Putusan MK, Termasuk Dissenting Opinion 3 Hakim Konstitusi

Pakar Hukum Universitas Andalas atau Unand memberikan tanggapan soal putusan MK dan dissenting opinion.

Baca Selengkapnya

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

5 hari lalu

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

Tim kampanye Joe Biden berkata mereka tidak akan berhenti menggunakan TikTok, meski DPR AS baru mengesahkan RUU yang mungkin melarang penggunaan media sosial itu.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

6 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

7 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

9 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya