Menteri Luar Negeri Singapura Prihatin Kondisi di Myanmar

Rabu, 17 Februari 2021 10:30 WIB

Menteri Luar Negeri Singapura, Vivian Balakrishnan. Sumber: Reuters/asiaone.com

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Singapura Vivian Balakrishnan, pada Selasa, 16 Maret 2021, menyuarakan kekhawatiran atas kondisi politik yang terjadi di Myanmar. Balakrishnan sungguh berharap orang-orang yang ditahan, termasuk pemimpin de factor Myanmar Aung San Suu Kyi dan Presiden Win Myint, bisa dibebaskan.

Kekuasaan Myanmar saat ini dipegang oleh militer, yang mengkudeta Pemerintahan Suu Kyi dan Win Myint pada 1 Februari 2021 lalu. Balakrishnan berharap dengan pembebasan orang-orang yang ditahan dalam kudeta tersebut, bisa tercipta negosiasi dengan pemerintahan militer yang berkuasa saat ini.

Advertising
Advertising

Sebagai investor terbesar, Singapura disebut Balakrishnan tidak bisa menutupi keresahan atas kekerasan yang terjadi dalam unjuk rasa – unjuk rasa, penahanan warga sipil, pemutusan sambungan internet dan pengerahan tentara serta kendaraan lapis baja ke jalan-jalan.

“Ini semua kondisi yang memberikan peringatan. Kami mendesak otoritas-otoritas agar menahan diri sepenuhnya. Tidak boleh ada kekerasan terhadap warga sipil yang tidak bersenjata,” kata Balakrishnan.

Baca juga: Kudeta Militer Myanmar, Retno Marsudi Minta Keselamatan Warga Prioritas

Menurut Balakrishnan, Singapura sangat berharap otoritas di Myanmar bisa mengambil langkah-langkah penting untuk meredakan ketegangan di Myanmar saat ini dan tercipta resolusi damai.

Balakrishnan menilai partai yang didirikan Suu Kyi telah mendapat kemenangan dalam pemilu November 2020 lalu dan kudeta yang terjadi adalah sebuah kemunduran besar bagi perekonomian Myanmar. Kondisi ini bisa membuat pengusaha-pengusaha asal Singapura mengevaluasi profil risiko bisnis mereka dari dampak apa yang sedang terjadi di negara itu.

Singapura sejauh ini belum mendukung penjatuhan sanksi ke Myanmar karena bisa mencederai masyarakat negara itu. Myanmar adalah salah satu negara miskin di Asia Tenggara. Amerika Serikat dan Inggris saat ini telah menjadi beberapa negara yang mengancam akan menjatuhkan sanksi menyusul kudeta militer di Myanmar.

Sumber: Reuters

Berita terkait

Menteri Luar Negeri Thailand Mengundurkan Diri

1 jam lalu

Menteri Luar Negeri Thailand Mengundurkan Diri

Menteri Luar Negeri Thailand memutuskan mengundurkan diri setelah kehilangan posisi sebagai wakil perdana menteri dalam sebuah perombakan kabinet.

Baca Selengkapnya

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

4 jam lalu

Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita

Baca Selengkapnya

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

8 jam lalu

Startup Asal Bandung Produksi Material Fashion Berbahan Jamur, Tembus Pasar Singapura dan Jepang

Startup MYCL memproduksi biomaterial berbahan jamur ramah lingkungan yang sudah menembus pasar Singapura dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Kemendag dan KBRI Gelar Pameran Fesyen di Singapura, Total Transaksi Capai Rp 4,2 Miliar

1 hari lalu

Kemendag dan KBRI Gelar Pameran Fesyen di Singapura, Total Transaksi Capai Rp 4,2 Miliar

Kementerian Perdagangan dan Duta Besar RI untuk Singapura menggelar pameran fesyen di Singapura. Total transaksinya capai Rp 4,2 miliar.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

2 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Kunjungan Menlu Singapura di Istana

2 hari lalu

Jokowi Terima Kunjungan Menlu Singapura di Istana

Presiden Jokowi terima kunjungan Menlu Singapura.

Baca Selengkapnya

Ada Aurora Borealis di Gardens by the Bay Singapura, Mirip di Kutub Utara

2 hari lalu

Ada Aurora Borealis di Gardens by the Bay Singapura, Mirip di Kutub Utara

Tapi pada 5 Mei, lampu-lampu indah auroa borealis akan tampil perdana di Gardens by the Bay.

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

2 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

3 hari lalu

Sejak 2021, Jokowi 6 Kali Sampaikan Keresahan WNI Pilih Berobat ke Luar Negeri

Presiden Joko Widodo atau Jokowi acap menyampaikan keresahannya soal warga negara Indonesia yang berbondong-bondong berobat ke negara lain, alih-alih dalam negeri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

3 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

Salah satu menteri Jokowi, Luhut Binsar Pandjaitan, diketahui pernah berobat hampir sebulan di Singapura pada November tahun lalu.

Baca Selengkapnya