Parlemen Amerika Akan Buat Komisi Penyelidikan Kerusuhan US Capitol

Selasa, 16 Februari 2021 20:45 WIB

Pekerja memasang pagar besi di sekeliling gedung Capitol pasca kerusuhan, di Washington, AS, 7 Januari 2021. Penjagaan ketat diberlakukan di kawasan gedung Capitol pasca kerusuhan oleh pendukung Donald Trump untuk menghalangi sertifikasi kemenangan Joe Biden sebagai Presiden AS. REUTERS/Jonathan Ernst

TEMPO.CO, Jakarta - Parlemen Amerika belum selesai dengan urusan kerusuhan US Capitol. Usai gagal memakzulkan mantan Presiden Donald Trump lewat isu tersebut, sekarang mereka akan membentuk komisi soal kerusuhan yang menewaskan enam orang itu.

Ketua Parlemen Amerika, Nancy Pelosi, menyebut komisi itu akan bersifat independen. Adapun fungsi utama dari komisi itu, nantinya, untuk mengkaji kembali fakta-fakta dan penyebab kerusuhan US Capitol.

"Komisi ini akan mengacu pada model yang dipakai setelah serangan 11 September 2001 ke New York dan Pentagon," ujar Nancy Pelosi via surat yang ia kirimkan ke anggota-anggota Parlemen Amerika, Selasa, 16 Februari 2021.

Nancy Pelosi melanjutkan, ada banyak sisi yang masih bisa digali soal kerusuhan US Capitol. Selain soal bagaimana kerusuhan itu "disiapkan", juga bagaimana aparat penegak hukum meresponnya. Dengan begitu, apabila insiden serupa terulang di kemudian hari, responnya bisa lebih cepat.

Sebagai contoh, kata Pelosi, dirinya sudah menerima evaluasi keamanan US Capitol dari veteran Militer Amerika, Letjen Russel Honore. Temuannya, keamanan di US Capitol masih perlu ditingkatkan lagi dan Kongres Amerika perlu menganggarkan dana untuk itu.

"Sangat jelas dari sidang pemakzulan (Trump) pekan lalu bahwa kita harus mendapatkan kebenaran soal bagaimana kerusuhan US Capitol terjadi," ujarnya Pelosi.

Nancy Pelosi menggunakan masker kain senada dengan setelan jasnya. Instagram.com/nancypelosidata-style


Per berita ini ditulis, kompleks US Capitol masih dijaga ketat oleh personil Garda Nasional. Kurang lebih ada 5000 personil yang berjaga di sana. Selain dijaga ketat, sejumlah fasilitas keamanan baru ditambah yaitu pagar duri dengan tinggi 2,5 meter.

Pekan lalu, Kepolisian US Capitol mengajukan permohonan ke Parlemen Amerika untuk menambah fasilitas dan personil pengamanan. Salah satunya adalah pagar tinggi yang sifatnya permanen. Kata mereka, hal itu sudah pernah diajukan di tahun 2006 namun ditolak.

Banyak anggota parlemen Amerika tidak setuju dengan permohonan itu walaupun untuk mencegah kerusuhan US Capitol terulang. Menurut mereka, daripada menghadirkan fasilitas dan personil pengamanan permanen di US Capitol, lebih baik yang temporer.

Baca juga: Gagal Dimakzulkan, Donald Trump: Saya Selalu Jadi Pemenang

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

22 jam lalu

Donald Trump Memuji Penggerebekan Unjuk Rasa Pro-Palestina oleh Polisi New York

Donald Trump memuji polisi New York yang menggerebek unjuk rasa pro-Palestina di Universitas Columbia.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

2 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

3 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

3 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

4 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

6 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

9 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

10 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

10 hari lalu

Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

14 hari lalu

4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya

Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.

Baca Selengkapnya