Protes Kudeta Militer, Demonstran Myanmar Blokir Jalur Kereta Api Antarkota

Selasa, 16 Februari 2021 20:00 WIB

Orang-orang berbaris di luar Bank Myawaddy milik militer untuk menarik uang setelah kudeta militer di Yangon, Myanmar, 16 Februari 2021. [REUTERS / Stringer]

TEMPO.CO, Jakarta - Pada Selasa pengunjuk rasa Myanmar berkumpul di jalur kereta api sambil memasang plakat untuk mendukung gerakan pembangkangan sipil dan memblokir layanan kereta antara Yangon dan kota selatan Mawlamyine.

"Lepaskan pemimpin kami segera," dan "Kekuatan rakyat, berikan kembali," teriak salah seorang pengunjuk rasa, dikutip dari Reuters, 16 Februari 2021.

Massa juga berkumpul di dua tempat di kota utama Yangon - di lokasi protes dekat kampus universitas utama dan di bank sentral, tempat pengunjuk rasa meminta staf untuk bergabung dengan gerakan pembangkangan sipil.

Sekitar 30 biksu Buddha memprotes kudeta dengan berdoa di Yangon, sementara ratusan pengunjuk rasa berbaris melalui kota pantai barat Thandwe.

Militer Myanmar mengambil alih kekuasaan dengan tuduhan bahwa keluhannya atas penipuan dalam pemilihan umum 8 November, di mana partai Liga Nasional untuk Demokrasi Suu Kyi menang telak, diabaikan.

Advertising
Advertising

Komisi pemilihan umum mengatakan tidak ada kecurangan dalam pemilu seperti yang diklaim militer Myanmar.

Tentara berdiri di luar Bank Sentral Myanmar selama protes terhadap kudeta militer, di Yangon, Myanmar, 15 Februari 2021. [REUTERS / Stringer]

Aung San Suu Kyi, 75 tahun, telah menghabiskan hampir 15 tahun dalam tahanan rumah atas perjuangannya untuk mengakhiri kekuasaan militer.

Baca juga: Kepolisian Myanmar Kembali Tetapkan Aung San Suu Kyi Sebagai Tersangka

Sekarang dia menghadapi tuduhan mengimpor enam radio walkie-talkie secara ilegal dan ditahan hingga Rabu. Pengacaranya mengatakan pada hari Selasa bahwa polisi telah mengajukan dakwaan kedua karena melanggar Undang-Undang Penanggulangan Bencana Alam.

Kudeta militer di Myanmar tersebut telah memicu tanggapan marah dari negara-negara Barat dan Amerika Serikat telah menetapkan beberapa sanksi terhadap para jenderal yang berkuasa.

REUTERS

Berita terkait

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

21 jam lalu

Kelompok Perlawanan Myanmar Klaim Tangkap Ratusan Aggota Junta Militer

Tentara Arakan atau Arakan Army menyatakan telah menangkap ratusan anggota junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

5 hari lalu

5 Negara Ini Sedang Alami Cuaca Panas Ekstrem, Waspada Saat Mengunjunginya

Sejumlah negara sedang mengalami cuaca panas ekstrem. Mana saja yang sebaiknya tak dikunjungi?

Baca Selengkapnya

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

7 hari lalu

Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

11 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

13 hari lalu

Perang Saudara Myanmar: Kelompok Perlawanan Tarik Pasukan dari Perbatasan Thailand

Tentara Pembebasan Nasional Karen memutuskan menarik pasukannya dari perbatasan Thailand setelah serangan balasan dari junta Myanmar.

Baca Selengkapnya

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

13 hari lalu

Jenderal Myanmar Menghilang Setelah Serangan Pesawat Tak Berawak

Wakil Ketua Junta Myanmar menghilang setelah serangan drone. Ia kemungkinan terluka.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

16 hari lalu

Ribuan Warga Rohingya Berlindung ke Perbatasan Myanmar-Bangladesh

Ribuan warga etnis Rohingya yang mengungsi akibat konflik di Myanmar, berkumpul di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk mencari perlindungan

Baca Selengkapnya

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

16 hari lalu

Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

17 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

19 hari lalu

Top 3 Dunia: Iran Siap Hadapi Israel, Sejarah Kudeta di Myanmar

Top 3 dunia adalah Iran siap menghadapi serangan Israel, sejarah kudeta di Myanmar hingga Netanyahu mengancam.

Baca Selengkapnya