TEMPO.CO, - Pasukan keamanan Myanmar mulai menerjunkan kendaraan lapis baja di kota-kota besar dan memutus akses internet. Hal ini sebagai tanggapan atas aksi unjuk rasa menentang kudeta yang berlangsung sejak Sabtu, 6 Februari.
Seperti diberitakan Reuters, Senin, 15 Februari 2021, kendaraan lapis baja muncul di Yangon, Myitkyin, dan Sittwe, ibu kota negara bagian Rakhine pada Ahad kemarin. Ini merupakan peluncuran skala besar pertama kendaraan semacam itu di seluruh negeri sejak kudeta.
Pada Senin, lebih dari selusin truk polisi dengan empat kendaraan meriam air dikerahkan di dekat Pagoda Sule di pusat Yangon, yang menjadi salah satu lokasi utama unjuk rasa.
Pemerintah dan tentara tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar.
Tengah malam tadi para penduduk melaporkan gangguan internet. Keempat jaringan telekomunikasi tidak dapat diakses sekitar pukul 1 pagi.
Kedutaan Besar Amerika Serikat di Myanmar mendesak warganya untuk berlindung di kediaman masing-masing dengan mengutip laporan gerakan militer di Yangon. Mereka juga memperingatkan bahwa ada kemungkinan gangguan telekomunikasi antara pukul 1:00 dan 9:00 hari ini.
"Penghentian internet di Myanmar sekarang berlaku lagi di semua operator besar, dilaporkan sampai pukul 09:00," kata Alex Warofka, manajer kebijakan produk untuk hak asasi manusia dan kebebasan berekspresi di Facebook, dalam sebuah posting di Twitter setelah internet mati.
Militer merebut kekuasaan dan menahan pemimpin terpilih Myanmar, Aung San Suu Kyi, pada awal bulan ini. Mereka menuduh pemilu 2020 yang dimenangkan Suu Kyi penuh kecurangan. Militer menuduh pula jika peraih Nobel Perdamaian itu mengimpor enam radio walkie-talkie secara ilegal.
Ribuan warga menggelar unjuk rasa di sejumlah tempat di Myanmar untuk menentang kudeta dan mendesak pembebasan Suu Kyi.
Selain protes massa di seluruh negeri, para penguasa militer menghadapi pemogokan oleh pegawai pemerintah, bagian dari gerakan pembangkangan sipil yang melumpuhkan banyak fungsi pemerintah.
Tentara dikerahkan ke pembangkit listrik di negara bagian utara Kachin, hingga sempat menimbulkan gesekan dengan para pengunjuk rasa. Beberapa pengunjuk rasa yakin tentara bermaksud untuk memutus aliran listrik di Myanmar.
Baca juga: Militer Myanmar Perintahkan Tangkap Tokoh Pendukung Demonstrasi
Sumber:
REUTERS