Turki Tangkap 700 Orang Kurdish Atas Pembunuhan 13 Tawanan di Irak

Selasa, 16 Februari 2021 08:30 WIB

Presiden Turki Tayyip Erdogan berpidato di depan anggota Partai AK yang berkuasa selama pertemuan di parlemen di Ankara, Turki, 23 Desember 2020. [Kantor Pers Kepresidenan / Selebaran melalui REUTERS]

TEMPO.CO, Jakarta - Pembunuhan 13 tawanan asal Turki di Irak oleh milisi Kurdi pada Ahad kemarin mendorong kepolisian setempat untuk melakukan penangkapan besar-besaran. Dikutip dari kantor berita Reuters, Kepolisian Turki menangkap lebih dari 700 orang, termasuk pendukung Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang dianggap terlibat dalam pembunuhan terkait.

"Sebanyak 718 orang telah ditangkap dari 40 provinsi yang menjadi basis orang-orang pro-Kurdish," ujar Kementerian Dalam Negeri Turki dalam keterangan persnya, Senin 15 Februari 2021.

Menurut para oposisi, operasi tersebut sudah telat karena tawanan sudah meninggal. Partai Demokratik Rakyat (HDP), misalnya, mengatakan administrasi Presiden Recep Tayyip Erdogan sesungguhnya bisa bergerak lebih cepat lagi andaikan mereka tanggap akan situasi yang ada.

Anggota parlemen dari HDP, Omer Faruk Gergerlioglu, bahkan mengatakan Turki memiliki opsi untuk membebaskan ke-13 tawanan via negosiasi. Namun, karena hal itu dianggap bertentangan dengan kebijakan negara, langkah tersebut akhirnya tak diambil.

"Ada solusinya namun pemerintah tidak mempertimbangkan opsi tersebut ataupun langkah damai," ujar Gergerlioglu.

Presiden Erdogan membantah tuduhan dirinya lamban bertindak. Ia berkata, pemerintahannya telah bekerja keras untuk menyelamatkan para tawanan. Operasi lintas batas di Irak pada 10 Februari pun ia klaim sebagai rencana untuk membebaskan para tawanan.

Sebagai catatan, Erdogan selama ini menuduh HDP sebagai bagian dari PKK. Selain itu, ia juga menganggap oposisi utamanya, Partai Rakyat Republikan (CHP), juga bersekongkol dengan HDP. Bahkan, Ahad kemarin, pemerintahannya menyebut CHP dan HDP sebagai satu kesatuan.

PKK sendiri sudah dianggap organisasi teroris baik oleh Turki, Amerika, maupun Uni Eropa. Sejak 1984, mereka telah melakukan pemberontakan di tenggara Turki yang memakan korban jiwa hingga 40 ribu orang.

Pembunuhan 13 tawanan asal Turki di Irak Utara, sejauh ini, belum terkonfirmasi apakah benar dilakukan figur-figur afiliasi PKK. Hal itu membuat Amerika tidak mau mengambil langkah gegabah dengan ikut membantu Turki 'menyerang' PKK. Di sisi lain, Amerika juga memiliki kepentingan dengan para prajurit Kurdish YPG, yang kebetulan dianggap Turki afiliasi PKK, dalam operasinya di Suriah.

Baca juga: 13 Warga Turki Dieksekusi Oleh Militan PKK di Irak

ISTMAN MP | REUTERS




Berita terkait

Setelah Hagia Sophia, Erdogan Kembali Ubah Bekas Gereja Menjadi Masjid

1 hari lalu

Setelah Hagia Sophia, Erdogan Kembali Ubah Bekas Gereja Menjadi Masjid

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Senin meresmikan masjid yang diubah dari gereja Ortodoks Yunani kuno di Istanbul

Baca Selengkapnya

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

4 hari lalu

Anak Pemimpin Sudan Tewas dalam Kecelakaan di Turki

Anak panglima militer dan pemimpin de facto Sudan meninggal di rumah sakit setelah kecelakaan lalu lintas di Turki.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

4 hari lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Fakta Menarik Timnas Indonesia Vs Irak di Laga Terakhir Piala Asia U-23 2024

4 hari lalu

Fakta Menarik Timnas Indonesia Vs Irak di Laga Terakhir Piala Asia U-23 2024

Timnas Indonesia menutup Piala Asia U-23 2024 dengan menempati posisi keempat. Berikut beberapa fakta menarik Indoneisa Vs Irak.

Baca Selengkapnya

Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

4 hari lalu

Kelompok Milisi Irak Lancarkan Serangan Rudal terhadap Israel

Kelompok bersenjata Perlawanan Islam di Irak mengaku bertanggung jawab atas serangan rudal terhadap kota Tel Aviv dan Be'er Sheva di Israel.

Baca Selengkapnya

Pelatih Radhi Shenaishil: Timnas Irak U-23 Layak Tampil di Olimpiade Paris 2024

5 hari lalu

Pelatih Radhi Shenaishil: Timnas Irak U-23 Layak Tampil di Olimpiade Paris 2024

Setelah mengalahkan Timnas Indonesia, pelatih Irak U-23 Radhi Shenaishil menilai bahwa timnya layak melaju ke Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Striker Irak Ali Jasim Berharap Timnas Indonesia Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

5 hari lalu

Striker Irak Ali Jasim Berharap Timnas Indonesia Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Penyerang Irak U-23 Ali Jasim mendoakan Timnas Indonesia menyusul negaranya, Jepang, dan Uzbekistan, berlaga di Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

5 hari lalu

Kian Panas, Turki Putuskan Hubungan Dagang dengan Israel

Turki memutuskan hubungan dagang dengan Israel seiring memburuknya situasi kemanusiaan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

5 hari lalu

Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah

Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI

Baca Selengkapnya

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

5 hari lalu

Situasi Kemanusiaan Palestina Memburuk, Turki Hentikan Perdagangan dengan Israel

Imbas situasi kemanusiaan di Palestina yang memburuk, Turki menghentikan perdagangan dengan Israel.

Baca Selengkapnya