TEMPO.CO, - Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar mengatakan 13 warganya diculik dan dieksekusi oleh militan Partai Pekerja Kurdistan (PKK), di sebuah gua di Irak. Hal ini terjadi saat Turki menggelar operasi militer terhadap mereka.
Akar menjelaskan 12 orang dieksekusi dengan ditembak di kepala dan satu orang di bahu. Dalam operasi ini 48 militan PKK tewas. Sementara tiga prajurit Turki gugur dan tiga lainnya cidera.
Turki melancarkan operasi militer terhadap PKK di wilayah Gara Irak utara, sekitar 35 kilometer selatan perbatasan Turki, pada 10 Februari untuk mengamankan perbatasannya dan menemukan warga yang telah diculik sebelumnya.
"Menurut informasi awal yang diberikan oleh dua teroris yang ditangkap hidup-hidup, warga kami dibunuh pada awal operasi oleh teroris yang bertanggung jawab atas gua tersebut," kata Akar di pusat kendali operasi di dekat perbatasan Irak seperti dikutip dari Reuters, Senin, 15 Februari 2021.
Gubernur provinsi Malatya di Turki tenggara menyebut enam tentara dan dua petugas polisi, yang diculik dalam insiden terpisah pada 2015 dan 2016, termasuk di antara mereka yang tewas di dalam gua. Tiga dari korban tewas belum diidentifikasi dalam otopsi yang dilakukan di Malatya.
Baca Juga:
Satu sumber keamanan senior mengatakan kepada Reuters bahwa personel intelijen Turki termasuk di antara yang tewas.
Sebuah pernyataan di situs web PKK mengatakan beberapa tahanan tewas akibat bentrokan di daerah tersebut. Mereka membantah pernah menyakiti tawanan.
PKK ditetapkan sebagai kelompok teroris oleh Turki, Amerika Serikat dan Uni Eropa. Mereka melancarkan pemberontakan bersenjata di Turki tenggara yang sebagian besar orang Kurdi pada 1984 hingga menyebabkan 40 ribu orang tewas dalam konflik ini.
Dalam dua tahun terakhir, perjuangan Turki melawan PKK semakin terfokus di Irak utara, di mana kelompok itu memiliki benteng di pegunungan Qandil di perbatasan Iran.
BACA JUGA: DPR Turki Sahkan RUU Pengawasan Terhadap Yayasan dan Organisasi
Sumber:
REUTERS