Malaysia Lanjutkan Rencana Deportasi 1200 Warga Myanmar

Selasa, 16 Februari 2021 06:30 WIB

TEMPO.CO, Jakarta - Kritik Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) tidak mempengaruhi rencana Malaysia memulangkan 1200 warga negara Myanmar. Dikutip dari Channel News Asia, pemerintah Malaysia mengklaim pemulangan mereka tidak ada kaitannya dengan kudeta Myanmar yang tengah berlangsung.

"Ini bagian dari program kami yang biasanya, memulangkan imigran gelap yang ditahan di pusat detensi," ujar Kepala Imigrasi Malaysia, Khairul Dzaimee, Senin, 15 Februari 2021.

Sebelumnya, pada Jumat pekan lalu, PBB meminta Malaysia untuk membatalkan niatannya mendeportasi warga negara Myanmar. Mereka khawatir akan keselamatan beberapa imigran yang diyakini sebagai pengungsi dari Myanmar. Hal itu mengingat kudeta tengah berlangsung di sana dengan pemerintahan diambil alih oleh junta militer.

Jika benar beberapa imigran yang dipulangkan adalah pengungsi dari Myanmar, PBB was-was mereka bakal menjadi target persekusi junta militer. Apalagi, beberapa hari terakhir, junta militer di Myanmar aktif menangkap aktivis-aktivis yang berseberangan dengan mereka.

Hingga berita ini ditulis, Malaysia belum pernah mengungkapkan secara detil apakah ada pengungsi di antara imigran yang akan dipulangkan ke Myanmar. Malaysia bahkan menutup akses ke pusat detensi-nya sejak 2019. Hal itu membuat organisasi PBB untuk pengungsi, UNHCR, tidak mendapatkan data lengkap soal pengungsi-pengungsi yang membutuhkan perlindungan.

Dzaimee sejauh ini mengklaim tidak ada orang yang terdaftar sebagai pengungsi di antara warga Myanmar yang akan dideportasi. Selain itu, ia juga mengklaim tidak ada muslim Rohingya di antara mereka. Oleh karenanya, rencana deportasi tetap berjalan dan dijadwalkan berlangsung pada 23 Februari 2021 nanti.

Rencananya, para imigran gelap tersebut akan dijemput langsung oleh junta Myanmar. Mereka mengirim tiga kapal angkatan laut untuk memulangkan ke-1200 imigran gelap itu,

Sebagai catatan, Malaysia adalah 'rumah' dari jutaan pekerja migran yang datang dari berbagai negara di Asia. Mereka bertahan hidup di Malaysia dengan melakukan pekerjaan-pekerjaan berupah rendah.

Beberapa di antara mereka adalah pengungsi yang mencoba kabur dari negara asal. Rohingya adalah salah satunya. Dikutip dari Channel News Asia, Malaysia tercatat menampung 100 ribu pengungsi Rohingya terdaftar dari Myanmar.

Baca juga: Myanmar Akan Jemput 1.200 Warganya dari Malaysia dengan Tiga Kapal Angkatan Laut

ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA

Berita terkait

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

39 menit lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

4 jam lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

4 jam lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

12 jam lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

23 jam lalu

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

1 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

1 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

1 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

1 hari lalu

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

KPK Malaysia menyelidiki Mahathir Mohamad dan anak-anaknya atas dugaan korupsi.

Baca Selengkapnya

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

1 hari lalu

70 Persen dari Ribuan Korban Jiwa di Gaza adalah Perempuan

ActionAid mencatat setidaknya 70 persen dari ribuan korban jiwa di Gaza adalah perempuan dan anak perempuan.

Baca Selengkapnya